Chapter 7. Smile a little

312 51 36
                                    

Eh iya sebelum ngebaca aku cuma mau ngasih tau...
Sambil ngebaca coba deh denger lagu

🌼Suki dakara-Yuika🌼
( biar feel-nya kerasa pas baca)

Klo misal ku buat lagu itu di sampul cerita
Pas kalian scroll ke bawah lagunya langsung mati kan? Iya gak?

Soalnya di hp ku kyk gitu gak tau deh klo di hp kalian

Nah karena menurut ku itu percuma
Jadi saran ku cara denger nya masing2 aja

gitu aja deh❤️

Tapi klo minat aja ya

Happy reading 🥰

__________________________________

(Y/N) pov

Di perpustakaan aku duduk di sebuah kursi dengan beberapa tumpukan buku di atas meja yang ku gunakan.

Hujan turun tak henti-hentinya sedari tadi. Hujan yang memiliki kekuatan untuk melayangkan pikiran ku ke angkasa.

" J-jadi, aku tidur dimana?"

" Di sini aja " Ray tetap setia menyandarkan kepalanya

" M-maksud mu?!"

" Kamu pura-pura tidur ya?!"

" Nee..(Y/N)"

" Apa?"

" Entah kenapa wajah mu sekarang seperti dango berwarna pink"

" Uso!"

Aku bahkan tidak bisa melupakan malam itu. Mungkin saat ini wajah ku memang semerah dango berwarna pink.

" Impas?"

Jujur saja itu tidak impas sama sekali.
Entah kenapa Aku masih belum bisa memaafkanmu. Kenapa kau merahasiakannya?. Itu masa lalu ku bukan? itu milikku.

Kenapa aku tidak boleh memiliki nya?. Memangnya ada apa dengan masa lalu ku, Ray?.

Tapi ternyata ada juga yang berpotensi untuk menjatuhkan ku hingga berhasil ke duniaku saat ini.
Ya aku sedikit kaget dan tersadar setelah minuman hangat yang menempel di pipi ku.

" Jangan melamun" Norman menegurku.

" Ah i-iya, maafkan aku"

" Daijobu, yang penting kau sudah paham yang ku jelaskan tadi kan?" Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan itu.

Norman baik, sangat baik padaku. Aku heran kenapa dia bersifat seperti itu padaku.

Ibuku pernah bilang " jangan percaya pada orang baru di temui" tapi orang ini rasanya seperti orang yang sudah lama ku kenal. Tapi di mana ya...

" Kau punya pacar?"

" Heh? T-tidak"

" Apa ada orang yang kau sukai?"

" Tidak ada. Memangnya kenapa?" Kataku yang lalu menyeruput secangkir minuman hangat yang ia bawakan tadi.

" Souka? Kalau begitu...kau punya waktu akhir pekan? Ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu."

" Kenapa gak sekarang?"

" Belum waktunya"

" Eumm, baiklah aku akan menemui mu di akhir pekan"
Setelah mendengar perkataanku barusan entah kenapa ekspresinya seolah-olah ingin mengatakan "Yes!" .

Handphone ku berdering karena notifikasi pesan yang masuk.

Rakun:
Kau dimana?

My Promise 2 (Ray x reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang