3➶

964 122 18
                                    

"Kau sudah bawa bekalmu?" Tanya
(y/n) sambil membawakan tas kerja milik Yuno.

"Tentu."

"Jam berapa kau pulang?" Tanyanya lagi.

"Mungkin jam tujuh aku akan segera pulang."

"Baiklah aku akan menunggumu nanti." Kata (y/n). "Jaga dirimu dan anak kita baik-baik, jangan terlalu banyak beraktivitas!" Pintahnya. Yuno lalu mengecup dahi (y/n) dan pergi untuk bekerja.

Kini (y/n) merasa bosan, ia bingung harus melakukan apa sekarang. Mungkin hanya menonton tv, lalu menunggu Asta dan Noelle datang kerumahnya. "Ah benar juga, mungkin aku akan sesekali keluar sambil membeli beberapa cemilan untuk mereka." Fikirnya. Lalu ia mengambil jaket berbulunya dan pergi ke minimarket terdekat.

oOoOo

"Lagi-lagi kau mengganggu aktifitas kerjaku." Keluh Yuno. Juvia yang sedang mengintip dipintu ruang kantor Yuno dibuat kaget olehnya. Juvia lalu masuk sambil membawa berkas-berkas miliknya.

"A-anu... Saya butuh bantuan anda lagi" Katanya malu-malu.

"Kemarilah." Pintahnya. Juvia lalu menghampiri Yuno yang duduk dikursinya. "Aku masih bingung tentang ini." Ia menunjukkan isi didalam berkasnya. "Berikan kepadaku"

Dan sekarang, ia malah tampak senang
"Aku rela berpura-pura bodoh hanya untuk bisa bertemu dengan Yuno-san!" Batinnya berbunga-bunga didalam dirinya.

"Oi!, Juvia?!" Teriak Yuno menyadarkan Juvia yang sedang asik dalam lamunannya.

"Aahh... maafkan saya" Wajahnya memerah malu. "Suaranya benar-benar candu!" Gumamnya sambil memegang kedua pipinya.

"Kau bilang apa barusan?" Tanya Yuno yang sedikit terdengar olehnya.

"I-itu... Bukan apa-apa, hahhahaha!!" Katanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Yuno hanya meliriknya dengan tangan yang memegang berkas.

oOoOo

"Duh, aku bingung ingin membeli apa untuk mereka berdua." Gumam (y/n) yang sedang sibuk memilih cemilan untuk Asta dan Noelle. Ia tidak menyadari bahwa dompet yang dia bawa terjatuh dibawah kakinya.

"Maaf, apakah ini dompet milikmu?"

Manik biru laut itu menatap pria yang berada didepannya. "Kau berbicara dengan-" Ucapan (y/n) terpotong. "F-felix?..." Sambungnya.

Sang pria lalu membuka matanya yang tadinya sedang tersenyum, Ia juga dibuat kaget oleh (y/n). Mereka dibuat tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Manik mereka mulai bertemu.

"(y/n)...-chan?" Ucapnya pelan. Dan dia tersadar dengan lamunannya, "M-Maafkan aku... ini dompetmu" tangannya mengulurkan dompet milik (y/n) yang terjatuh tadi. "A-arigato" Katanya canggung.

"Sudah lama ya kita tidak bertemu" Ucap pria bersurai coklat itu, Tatapannya dibuat sayu oleh (y/n).

"K-kau benar, hahaha..."
Mereka berdua terlihat canggung, terutama (y/n). Ia dibuat gelagapan oleh pria bernama Felix.
Ia tidak percaya jika orang yang berada didepannya itu adalah mantan kekasihnya dulu saat disekolah.

"Apa kau mau mampir ke rumahku sebentar?" Tawar (y/n) basa-basi, "Rumahku tidak jauh dari sini." Sambungnya.

"Jika tidak keberatan." Kata Felix tersenyum.
.
.
.
.
.
Mereka pun berjalan berdua dengan canggung menuju ketempat kediaman (y/n) berada.

"Apa kau tau, Minggu ini aku baru saja mendirikan sebuah cafe, lo." Ucap Felix membuka obrolan. "Eh, benarkah?, Jika aku tidak repot, kapan-kapan akan mampir kesana." Balas (y/n).

"Tentu saja mampirlah, itu adalah keinginanku dari dulu untuk mendirikan sebuah cafe sendiri." Katanya menatap keatas langit. "Kau hebat." Pujinya

"Oh iya, sebentar lagi akan ada Asta dan Noelle berkunjung dirumahku." Ucap (y/n) menatap pria disampingnya yang sedikit tinggi darinya.

"Wah, kebetulan sekali! aku juga rindu dengan mereka"

Sesampainya mereka berdua dikediaman (y/n), Kini Felix dipersilahkan untuk duduk diruang tamu sambil menunggu yang lainnya datang. (y/n) nampak menjamu Felix dengan ramah.

"Rumahmu rapi juga, (y/n)." Puji Felix menatap sesekitaran rumah.

"Benarkah?, aku harap kau nyaman disini." Balas (y/n) sambil menuangkan teh digelas Felix. Tak lama, sebuah bel berbunyi

"Tunggu sebentar, aku akan membuka pintu." Ia berjalan dan menyambut orang yang berada diluar pintu tersebut.

"(y/n)-chan!, aku merindukanmu!" Kata Noelle menerjang tubuh (y/n) dan memeluknya erat. "Kau mengagetkanku saja." Pekik (y/n).

"(y/n)!!!... Sudah lama ya kita tidak bertemu!" Teriak Asta yang berhasil dibuat kaget oleh (y/n).

"Eh benarkah?, Kalian merindukanku ya?!" Goda (y/n). "Tentu saja bodoh." Balas Asta. Lalu (y/n) mempersilahkan Mereka berdua untuk masuk kedalam.

"Yo! Asta, Noelle..." Sapa Felix. Mereka berdua dibuat kaget oleh pria yang dulunya adalah teman seangkatannya.

"Felix-san?!" Teriak Noelle. Sementara Asta menghampiri Felix, "Kupikir kau hilang ditelan bumi!" Katanya sambil memegangi kedua lengan Felix.

"Mana mungkin, aku baru saja pulang dari luar negeri untuk bertemu dengan ayahku disana." Jelas Felix. Asta ber'oh'ria.

"Kalian duduklah, aku akan mengeluarkan lebih banyak camilan." Tawar (y/n).

Felix tidak sengaja menatap perut buncit milik Noelle. "Kau hamil?!" Pekik Felix dibuat kaget. "Eh, kau baru menyadarinya?!" Balas Noelle. Manik merah milik Felix sedikit berbinar.

"Kau sudah berapa bulan tidak pernah menghubungi kami, sih?" Sambung (y/n) yang baru saja datang.

"Mungkin, satu tahun lebih?" Fikir Felix.

"Dan lagi, apa kau tau? (y/n) sekarang juga sedang mengandung, lo?!" Ucap Noelle.

Felix yang mendengar itu seketika kaget, hatinya dibuat sesak oleh perkataan Noelle barusan. "A-apa?" Tanya Felix sekali lagi.

"Iya hamil."

Felix tidak tau harus senang atau sedih, Mantan kekasih yang masih ia cintai kini sedang berbadan dua.

"Eh?!, kau sudah menikah?! dengan siapa?!" Tanya Felix mencoba untuk tegar.

"Tentu saja dengan Yuno." Balas Asta. Sementara (y/n) hanya tertawa kikuk didepan Felix. "Ah... Yuno, ya?" Manik Felix dibuat panas ingin menangis, hatinya kini terasa hancur. Ia sekarang hanya bisa berpura-pura tersenyum didepan mantan teman sekelasnya dulu.

"Felix, kau kenapa?" Kata (y/n) memegang lengan Felix.

"Ah, aku tidak apa. Hahahaha"
.
.
.
TBC

-Felix Strauss-

picture by: Eye on Twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

picture by: Eye on Twitter

𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠 (Yuno x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang