13. Time is up

893 123 17
                                    

=

Leandra menatap Carlos yang sudah menunggunya di bar milik lelaki itu. Sebenarnya Leandra sedang malas kemana-kemana, karena dua hari belakangan ini dia sedang tidak enak badan. Namun Carlos memaksanya.

"Gue ga bisa lama-lama."

"Waktu lo udah habis. Gue kasih penawaran, mau ngaku sendiri atau gue yang bilang?"

"Lo bisa ga kasih gue waktu lagi?"

"Ga. Kasian Kalara nunggu 3 tahun buat keadilan. Gue yakin Kalara greget pengen liat lo masuk ke sel penjara." jawab Carlos.

"Satu hari, Carlos."

"Ngga, Leandra."

Leandra mengusap wajahnya frustasi. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

"Gue mohon..."

"Mau lo mohon-mohon sampai berlutut tetep ga akan gue kasih. Udah cukup lo bahagia. Udah waktunya Kalara yang bahagia di sana. Oke? Sekarang gue tanya lagi, mau ngaku sendiri atau gue yang bilang?",

Leandra berpikir sejenak.

"Ngaku sendiri."

"Oke bagus! Ayo, gue anter ke rumah Jeffie."

=

Leandra tidak bisa menyembunyikan tangannya yang bergetar. Rasa gelisah menyerang dirinya. Carlos yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, ada sedikit rasa iba, tapi kesalahan Leandra itu fatal. Dan gadis itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Ayo." Carlos menepuk-nepuk punggung gadis itu lalu masuk lebih dulu ke dalam.

Leandra menarik nafasnya lalu menghembuskannya secara perlahan. Berusaha menenangkan dirinya. Setelah merasa agak tenang, Leandra pergi menyusul Carlos.

Saat sudah masuk ke dalam, gadis itu terkejut karena sudah banyak orang yang duduk di ruang tamu. Sepertinya Carlos sengaja mengundang keluarga besar mereka. Itu artinya Leandra mengaku di depan mereka semua.

Gadis itu melirik Jeffie yang melambaikan tangannya, Leandra tersenyum tipis.

"Eh Leandra... kok bisa bareng Carlos?"

"Jadi gini, ada kejutan buat kalian." ucap Carlos mengalihkan pertanyaan Irena.

Leandra menelan salivanya kasar.

"Kejutan? Kejutan apa bang?" tanya James.

"Anjay, ga sabar nih." ucap Jonathan.

"Bentar dulu, biarin Leandra duduk dulu. Sini sayang." ucap Jeffie sembari menepuk-nepuk sofa, menyuruh Leandra duduk di sampingnya.

"Ga usah, dia berdiri aja." ucap Carlos.

"Kok?"

Leandra tersenyum, "Gapapa Jeff, aku berdiri aja. Karena... ada yang pengen-"

"Leandra pengen kasih tau sesuatu."

Lagi-lagi Carlos memotong. Leandra mendongak melirik Carlos. Pemuda itu menaikan kedua alisnya sekilas. Lalu memberinya kode pada Leandra untuk memberitahu 'kejutan'nya.

[END] ERRORWhere stories live. Discover now