R12 (18++)

1.9K 298 10
                                    

Happy reading.....

Ratasya tampak gusar, apa dia jujur saja? Tapi itu bukan hak dia karena yang berhak menjelaskan semuanya adalah Daniel dan Trinity selaku sebagai orang tua angkat Chris dan Ratasya bisa dikatakan orang luar.

Pintu kamar terbuka dan Ratasya melihat sosok suaminya datang, perempuan itu langsung menyambut Chris dengan suka cita, dia memeluk suaminya dengan erat.

"Kau sudah tampak segar dan kuat. "

"Iya aku sudah tidak mual-mual lagi."

"Apa dokter sudah mengijinkan saya menyentuhmu!"

"Chris!"

"Sebentar saja, saya kangen kamu dan anak kita!"

Ratasya tertawa senang, suaminya masih saja mesum dan dia bahagia, Chris masih menginginkan dirinya. Ratasya pun mengangguk pelan lalu melepaskan pakaian Chris satu persatu.

"Mandiin!" Rengek Chris manja membuat Ratasya tersenyum geli.

Rasanya Ratasya memiliki bayi besar, dia memandikan suaminya dengan telaten dan lelaki itu seperti anak kecil, asik memainkan puting payudaranya dari balik baju Ratasya.

"Chris!" Desah Ratasya saat lelaki itu mengusap kemaluannya.

"Basah sayang!"

Ratasya merutuk dalam hati, bagaimana tidak basah, Chris terus saja mempermainkan putingnya dan sesekali menjilati gumpalan daging cokelat yang mirip dengan Boba itu.

Chris melepaskan pakaian istrinya lalu menyusu dengan rakus membuat Ratasya mengerang nikmat, apa lagi penyerangan dilakukan di area bawah juga.

Jari lincah lelaki itu berhasil mengobrak Abrik miliknya hingga basah sempurna, Chris membentangkan handuk di bawah lantai lalu membaringkan tubuh istrinya secara perlahan. Ratasya hanya bisa pasrah saat lelaki itu mulai memasukinya dan menuntaskan hasrat terpendam. Ratasya memeluk tubuh basah lelaki itu, entah basah karena air atau keringat, Ratasya tidak ambil pusing. Dia menikmati setiap gesekan dan sentuhan yang diberikan oleh lelaki itu.

Chris menarik tubuh istrinya dan mengarahkan tubuhnya agar menungging lalu dia mulai memasuki kembali surga kenikmatan yang dimiliki Ratasya.

"Aah....."

"Kamu suka?"

Ratasya hanya mengangguk, rasanya sangat nikmat, sepertinya seluruh kejantanan suaminya itu menancap sempurna di bawah sana. Sangat dalam dan membuat Ratasya kembali mengalami orgasme yang entah keberapa.

"Sempit sekali sayang, nikmat!" Racau Chris dan lelaki itu mempercepat tempo dan cairan hangat pun meleleh kedalam rahim Ratasya.

"Saya masih menginginkanmu!"

Sayangnya, Chris tidak bisa melajur egonya seperti saat istrinya belum hamil.  Chris mencium bahu istrinya lalu mengangkatnya dan mendudukkannya di pinggiran bath tube lalu memandikannya. Selesai membersihkan tubuh, Chris pun membawa Ratasya ke dalam kamar dan membaringkannya di atas tempat tidur.

"Saya bawakan baju kamu sebentar!"

Mata Ratasya berkaca-kaca, sungguh Ratasya sangat mencintai Chris. Dia bahagia lelaki itu memperlakukannya dengan lembut. Ratasya tidak mau kehilangan lelaki sebaik Chris.

Rasa bersalah terus bergelayut di hatinya, Ratasya tidak boleh terus memikirkan hal ini, dia tak boleh stres agar kandungannya tidak terganggu.

"Kamu belum tidur?"

Ratasya hanya diam.

"Tidur, kamu harus banyak istirahat."

Perempuan itu pun mengangguk pelan lalu memeluk tubuh suaminya yang sudah. Berbaring di sampingnya. Andai Arya tidak menerornya, mungkin dirinya tidak akan merasakan ketakutan. Takut di benci oleh suaminya.

*****

Chris berjalan menuju ruangan Daniel, dia harus menanyakan soal perusahaan di Palembang yang sepertinya jalan ditempat bahkan jika di biarkan akan mempengaruhi perusahaan lain yang di pegang oleh Chris.

Para investor pasti menanyakan kenapa perusahaan di Palembang harus di pegang oleh Arya yang terkenal tidak kompeten, bukan oleh Chris yang begitu profesional dalam menangani masalah di perusahaan.

Chris mengetuk pintu dan memasuki ruangan sang ayah setelah lelaki itu mengucapkan

"Masuk"

"Papa, maaf saya mengganggu."

"Ada apa Chris?"

"Ini tentang perusahaan di Palembang."

Daniel menghela nafas, pasti perusahaan itu bermasalah dan menghambat proses perusahaan Daniel yang lain.

"Papa tidak mengerti dengan jalan pikiran adikmu."

"Jadi apa solusinya?"

"Tunggu sampai akhir bulan, jika masih tidak ada kemajuan. Kamu boleh mengambil alih."

"Apa yang mau diambil alih oleh anak pungut ini?"

Arya tiba-tiba masuk dan berjalan mendekati mereka. Wajah Daniel tampak gusar dan geram.

"Anak pungut? Siapa anak pungut?"

"Jangan dengarkan dia."

"Kenapa Pa? Mau sampai kapan Papa menutupi masa lalu si anak pungut ini?"

Chris tampak kebingungan. 

"Arya sudah?" Sindir Daniel kesal

"Kenapa kamu selalu menyerang saya? Kenapa kamu membenci saya seperti itu? Apa salah saya?"

Arya tertawa sinis lalu menatap jijik kepada lelaki yang selalu di puji oleh orang tuanya.

"Aku tidak menyerangmu, aku hanya mengatakan apa yang aku tahu, dan iya aku membencimu yang sok pintar dan multitalenta. Jelas kamu salah karena selalu. Bertingkah sok sempurna?"

"Sok sempurna apa sih? Perasaan kamu selalu menghina saya dan saya selalu buruk di matamu."

Arya tertawa hambar. 

"jadi apa yang kamu tahu soal masa lalu saya?"

Daniel tampak semakin gusar lalu memberi kode pada Arya untuk menutup mulutnya, namun Arya semakin bersemangat.

"Kamu bukan anak papa dan Mama. Untuk lebih jelasnya, waktu dan tempat dipersilahkan Tuan Daniel Argadi Mahesa!"

Arya pun duduk di sofa dan memandang Chris yang sudah memandang Daniel meminta penjelasan.

Daniel menatap marah pada anaknya, sungguh Arya benar-benar ingin menghancurkan keluarga yang sudah dia bangun dengan baik. Bagaimana perasaan Trinity kalau Chris mengetahui masa lalunya.

Tapi anak itu memang berhak mengetahui masa lalunya, apa lagi usia Chris sudah matang dan cukup dewasa untuk menerima masa lalunya.

Daniel menghela nafas lalu menatap sayamg pada Chris.

"Kamu memang bukan anak Papa dan Mama, tapi kami sangat mencintaimu!"

Chris bungkam, dia tak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini. Dunia sedang tidak becanda, kan?

"Maafkan papa yang tidak bisa mendidik Arya hingga dia selalu membuat masalah dan menjadi bebanmu!"

Chris menggelengkan kepala, dia masih belum percaya, bagaimana bisa hal ini terjadi? Chris merasa mereka banyak kemiripan dengan kedua orang tuanya.

"Lantas siapa orang tua saya?"

Daniel tersenyum lemah.

"Mamamu sudah meninggal dan menitipkanmu pada kami. Sedangkan ayahmu menghilang entah kemana. Sampai sekarang dia tidak pernah muncul lagi." 

Chris terdiam. Tanpa mereka sadari Arya tengah merekam dan mengirim pesan pada seseorang agar dia segera datang. Arya sungguh bahagia, akhirnya keluarga ini akan mengalami drama terhebat sepanjang sejarah!

Tbc

Ratasya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang