R14

1.2K 280 10
                                    

Happy reading....

Chris menatap ke arah jendela,  dimana kota Palembang tengah di guyur hujan, ada rasa rindu kepada sang istri namun egonya lebih menguasai pikiran. Chris tahu Ratasya pasti kecewa padanya, dia bukan keturunan Mahesa. Andai dia di depak dari keluarga ini, Chris bukan siapa-siapa dan hanya bisa menyengsarakan kehidupan Ratasya beserta anaknya. Maka dari itu Chris mencoba untuk bekerja lebih keras lagi, agar dia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dan seandainya Chris di depak oleh Arya. Dia sudah memiliki pegangan, ada modal untuk mendirikan perusahaan agar kehidupannya tetap bisa berlangsung.

Selain itu ada juga rasa kecewa dan malu, Chris kecewa kenapa istrinya memilih bungkam daripada memberi tahu. Chris juga malu, dia merasa tidak percaya diri, apa lagi dia tahu Ratasya adalah anak dari orang terpandang. Tidak seperti dirinya, anak dari hasil pemerkosaan.

Chris ingin sekali tahu bagaimana keadaan ayah kandungnya, kenapa lelaki itu tidak mencarinya? Karena Chris yakin Alex pasti tahu jika Infinity tengah mengandung darah dagingnya. Masa lalu yang suram dan pasti keluarga Ratasya tidak menerimanya.

Chris sungguh lelah dengan pemikirannya, dia sebenarnya tak sanggup mengabaikan Ratasya, namun Chris tak mau egonya terluka. Chris memilih diam karena dia tak mau Ratasya mengetahui kekecewaan dirinya terhadap hidup ini.

"Masih hujan!"

Fiona bersuara sambil memasuki ruangan Chris.

"Iya."

"Kamu tidak pulang? Kamu pasti kangen istrimu."

Chris menghela nafas.

"Saya ingin pekerjaan ini selesai dulu ."

"Pekerjaan ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dan berkembang. Apa kamu tidak takut istrimu selingkuh? Mencari kehangatan pria lain." Goda Fiona membuat Chris terkekeh, Dia tahu watak istrinya. Ratasya tidak mungkin berselingkuh darinya.

"Soal pemberitaan di media aku minta maaf, pasti banyak gosip tak sedap menghampiri rumah tanggamu. Sungguh aku tak bermaksud begitu."

"Biarkan saja, nanti juga hilang dengan sendirinya."

"Aku khawatir pada Ratasya."

"Dia pasti mengerti."

"Aku takut dia salah paham."

Chris terdiam sejenak, memang iya sih media memberitakan adegan bergandengan tangan itu secara berlebihan. Namun Chris belum mendapatkan reaksi dari istrinya. Dia masih menanyakan kabar dan memberi perhatian meski jarang Chris respon dengan alasan sibuk.

"Kamu tidak usah khawatir."

Fiona hanya bisa menghela nafas lega, dia tak mau dituduh menjadi pelakor dalam rumah tangga temannya, Ratasya.

"Baiklah, aku pulang duluan. Sandi sudah ada di bawah."

"Kamu serius dengan Sandi?"

"Iya, dia pria yang baik."

Fiona tampak tersipu malu saat Chris membahas kekasihnya.

"Baiklah, salam untuk Sandi."

"Oke?"

Gadis itu pun berlalu dari hadapannya.

Chris menatap ponselnya, dia jadi kangen Ratasya, kira-kira dia sedang apa ya? Apakah dia juga merindukannya? Chris menatap foto-Foto Ratasya di galeri, sudah empat bulan lebih hubungannya dengan Ratasya renggang. Chris membuka aplikasi chat, disana banyak chat dari teman dan istrinya yang belum sempat dia buka.

Chris melihat nama Anggi tertera di deretan chat, namun pria itu tidak menggubris. Dia memilih untuk meletakan kembali ponselnya dan menatap derasnya hujan yang mengguyur kota Palembang.

Ratasya (Tamat)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora