HAPPY READING ALL!
•
•
••••••••••••••••••••••••••••
06.30 am
Seorang gadis itu keluar dari dalam lift rumahnya, ia berjalan menuju ruang makan dimana semua keluarga nya sudah menunggu. Cella duduk di samping kembarannya, dua anak itu saling melemparkan tatapan tanpa saling menyapa. mereka berdua masih saling musuhan, tidak akan ada yang mau mengalah sebelum di marahin oleh sang mommy.
Agnes dan Melvin kedua anak mereka, tumben sekali tidak ada keributan di pagi hari. "Untuk hari ini kalian berdua berangkat bareng daddy, kalian masih masa hukuman selama tiga hari!" tegas Melvin.
Ardhan menyenggol kaki kembarannya dengan kencang lalu melotot. "Gara-gara lo semuanya," bisik pria itu dengan sinis.
"Ngaca anjir, lo kan yang suruh gue buat terima," balas Cella tajam.
"Hukumannya mau di tambahin hm?" celetuk Melvin datar.
Sontak Ardhan dan Cella menggelengkan kepala mereka dengan cepat, kedua orang tua mereka tersenyum tipis. Agnes memberikan satu kotak bekal kepada dua anaknya. "Sarapan di jalan, sekarang berangkat dan jangan bikin ulah!" tegas Agnes.
Cella mengambil kotak makan tersebut lalu langsung pergi duluan ke mobil dengan di susul kembarannya. Melvin menghampiri istrinya lalu mencium Agnes sekilas. "Aku berangkat, bye."
Agnes mengangguk pelan lalu tersenyum. "Hati-hati sayang." Melvin mengacungkan jempolnya.
Melvin masuk ke dalam mobilnya, di samping pria itu terdapat putra sulungnya yang duduk di kursi penumpang. Sedangkan Cella memilih untuk duduk di belakang sendirian, gadis itu tengah makan roti pemberian dari mommy nya.
Melvin menjalankan mobilnya dan meninggalkan halaman rumahnya menuju sekolah kedua anaknya.
Hanya ada keheningan saja di antara mereka bertiga, Melvin melirik kearah kedua anaknya yang saling diam-diaman. Melvin berdeham pelan yang membuat Ardhan dan Marcella menatap kearah daddy mereka.
"Kenapa dad?" tanya Cella.
"Kalian berantem?"
Ardhan dan Marcella menggelengkan kepala mereka secara serempak. "GAK."
Melvin mengerutkan keningnya. "Baikan sekarang!" tegas Melvin.
"OGAH," ucap Ardhan dan Cella dengan kompak.
"Ardhan, Marcella!"
Kedua remaja itu membuang nafasnya dengan kasar, jika daddy mereka sudah berbicara dengan nada tegas tidak akan bisa di bantah. Cella menjulurkan tangannya kepada kembarannya, Ardhan menerima uluran kembarannya. "Sorry," celetuk pria itu.
"Me too," balas Cella.
Melvin terseyum senang. "Nah kalo gini kan enak, daripada kalian diam-diaman kayak tadi," kata Melvin. dua anak itu hanya mengangguk pelan saja.
Sedangkan di tempat lain Agnes yang baru saja selesai mandi, wanita itu berjalan menuju meja riasnya dan melihat ada panggilan video call grub dari para sahabatnya. tanpa menunggu lama ia langsung mengangkat telpon tersenyum.
Di balik layar wajah para sahabatnya muncul. "Hai, udah lama ya kita nggak telponan," ucap Agnes dengan duduk di kursi meja riasnya.
"Ya udah jadi ibu-ibu pasti sibuk ya, ngurus anak, sama ngurus suami," kata Jena.
"Jiahkk ngurus suami, padahal dulu mah lo sama Elard cuman sebatas teman," celetuk Flavia.
"Bukan vi, lebih ke friendzone nggak sih?" timpal Aprill dengan tertawa.

CZYTASZ
TROUBLEMAKER TWINS (END)
Dla nastolatków•DON'T COPY MY STORY! •Squel cerita "NAVYA II" •Season 4 (Kisah anaknya Agnes dan Melvin) Cerita Navya terlahir kembali, cerita tentang dua anak kembar dari Agnesa dan Melvin. Troublemaker Twins, dua anak kembar yang hanya berbeda delapan menit saja...