Chapter 3 [Janggal]

25 14 14
                                    

Haiii, langsung aja yuk!

Hepi ridinggg :)))


Jangan lupa sisirin yaaa!!

Jangan lupa sisirin yaaa!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^ [Nada] ^^


Sudah kesekian kalinya aku memanggilnya, tetapi tak kunjung jua mendapat respon. Bahkan melalui pesanpun tidak ada tanda-tanda telah dibaca sama sekali. Padahal hari ini perayaan kelulusan sekaligus perpisahan untuk anak kelas 12 di SMAN Kesaktian, yang sangat aku tunggu-tunggu kedatangannya.

Darvin, anak itu tidak membalas pesan ataupun panggilanku dari kemarin malam. Sangat aneh, tidak biasanya dia seperti ini. Membuatku khawatir saja terjadi sesuatu padanya.

Melihat jam dindingku, sudah menunjukkan pukul 7 dan acara perayaan itu dimulai pada pukul 7.20. Karena tidak ada respon sama sekali dari Darvin, aku berniat untuk memastikan ia ke rumahnya, di perumahan sebelah. Sebelumnya, ia sudah berjanji akan menjemputku. Akan tetapi, sampai sekarang sama sekali belum ada tanda-tanda akan kemari. Sekadar berkabar atau semacamnya.

Perayaan kelulusan ini tidak hanya untuk siswa siswi kelas 12 saja, akan tetapi sekolah mengundang para orang tua murid untuk menemani anaknya. Saat aku memberikan surat pemberitahuan dari sekolah ke mama mengenai kegiatan ini, mama dengan senang hati bersedia menemaniku untuk menghadirinya. Katanya, mumpung jadwalnya juga tidak terlalu padat.

Sejak malam itu, mama benar-benar berubah. Ia memperlakukanku layaknya anak yang sebenarnya. Memperhatikanku, dan tak jarang juga menegurku seperti orang tua yang lain menegur anaknya ketika melakukan kesalahan.

"Kamu sangat cantik," puji mama ketika aku baru saja menemuinya di halaman depan rumah, hendak berangkat.

"Itu karena mama yang dandani aku," sahutku dengan senyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu karena mama yang dandani aku," sahutku dengan senyum.

Sebelum mama mulai menyalakan lagu nostalgianya ketika kami baru saja memasuki mobil, aku meminta mama agar kita mengunjungi rumah Darvin terlebih dahulu, memastikan apakah anak itu masih hidup atau tidak.

Nada Bersua [On Going]Where stories live. Discover now