5| DRACO DAN FANTASINYA

1.6K 111 3
                                    

EX HUSBAND
____________________

DRAMIONE FF
RATE: M
____________________

ENJOY FOR THIS STORY
HAPPY READING!!!
____________________

"Mommy, aku sudah siap," kata Scorpius berlari masuk ke kamar Hermione dan Draco.

Ya benar, kamar Hermione dan Draco, setelah kemarin sibuk menata ruang untuk menyambut kedatangan Lucius Malfoy dan untuk salah satu bagian dari sandiwara, Hermione terpaksa mengiyakan Draco untuk berbagi kamar dengannya.

"Baguslah, tunggu saja di ruang makan, kita akan sarapan bersama nanti," ujar Hermione tersenyum.

"Okey, Mommy!"

Hermione melanjutkan persiapannya sembari melihat dirinya lewat cermin, dia menata rambutnya, berusaha membuat ikalnya itu rapih dan pada akhirnya dia selesai. Hermione meraih parfume miliknya dari atas nakas meja rias, menyemprotkan ke bagian tertentu.

Karna bulan ini adalah awal Desember di mana musim dingin akan segera tiba, jadi Hermione memutuskan untuk membawa salah satu mantel miliknya. Dia masuk ke ruangan walk in closet sembari bersenandung lalu tidak lupa dia mengambil mantel milik Draco juga takut pria itu lupa membawanya nanti.

Ceklek

Kesibukan Hermione memilih mantel di walk in closet seketika teralihkan saat melihar pintu kamar mandi yang tak jauh dari ruangan itu terbuka, menampilkan Draco baru selesai mandi dengan handuk yang Draco lilitkan di pingganya. Hermione menelan saliva menatap Draco.

Sementara di lain sisi, kini Draco tengah berusaha menahan seringainya, dia sudah mendengar beberapa menit lalu saat dia selesai mandi terdengar suara pintu ruangan walk in closet yang dibuka, kemudian suara Hermione yang bersenandung. Hal itu tentu saja harus di manfaatkan oleh Draco untuk dia membuat Hermione memerah malu lagi.

Draco melangkah mendekat, berdiri di samping Hermione kemudian dia meraih tangan Hermione yang tergantung hendak mengambil mantel. Draco tidak mengerti kenapa kali ini Hermione hanya diam saja, tatapan mereka terus bertemu sampai di suatu titik Draco sudah tidak bisa menahan lagi, akhirnya dia segera saja mendekatkan dirinya pada Hermione dan melumat bibir ranumnya.

"Kenapa kau tidak menahanku, huh?" Tanya Draco di sela lumatannya, dia menggigit bibir bawah Hermione hingga wanita itu membuka mulutnya, lalu kesempatan itu di manfaatkan Draco untuk menelusuri rongga mulut Hermione dengan lidahnya.

"Hmpphh."

Erangan di sela lumatan itu sungguh membuat Draco makin bersemangat, dia menarik pinggang Hermione mendekat, mengambil salah satu tangan Hermione untuk dia bimbing agar mengalung di lehernya. Setelah di rasa pas, Draco kembali melanjutkan itu dengan lebih intim.

"Apa kau tahu, aku membayangkan ini sejak lama," kata Draco, mengalihkan ciumannya ke leher Hermione, menggigitnya untuk meninggalkan kissmark di sana.

"Oh, Draco..."

"Sungguh Hermione, aku-"

Belum sempat melanjutkan perkataanya, Draco begitu saja terdorong dan menjauh sedikit dari Hermione, saat wanita itu mendorongnya pelan. Hermione menyeringai, menatap Draco yang kini sedang menatapnya bingung.

"Aku dengar cerita, kau selalu berfantasi tentangku ya?"

"Huh? Berfantasi ap-"

"Suttt...sekarang diam saja-" potong Hermione, mendekat ke arah Draco kemudian satu tangan dia gunakan untuk membuka lilitan handuk yang Draco pakai. "-dan ikuti permainanku."

Hermione berlutut di hadapan kejantanan Draco yang terpampang menegang, dia mendongak untuk menatap wajah Draco sekilas sebelum pada akhirnya Hermione mulai menguasai milik Draco dengan melakukan permainan tangan di awalnya.

"Hermione, kau...anghh."

"Diam Draco, hari ini aku akan membuat fantasimu selama ini menjadi nyata," ucap Hermione, dia mulai memasukan milik Draco ke dalam mulutnya kemudian Hermione mengulumnya lembut.

"Fuck! Hermione, terus lakukan itu, arghh..."

"Heum-"

Draco mengadahkan kepalanya, menjambak lembut rambut Hermione dan juga menekan sedikit kepalanya agar Hermione bisa memainkan miliknya lebih dalam lagi.

Permainan Hermione sungguh Draco nikmati, dia bisa merasakan hasratnya terpenuhi perlahan-lahan sebelum pada akhirnya Draco merasakan sebuah lemparan benda mengenai pundaknya.

"Hey, Draco, kau sedang memikirkan apa sih?" Tanya sebuah suara mengejutkan Draco dan Draco melihat kalau yang melempar benda itu adalah Hermione sendiri.

"Huh? Hermione kau?" Tanya Draco balik, dia kebingungan saat melihat Hermione sedang berdiri di depan lemari penyimpanan mantel sementara dirinya masih berada di ambang pintu kamar mandi.

"Apa? Aku kenapa? Kau tadi termenung di sana, dan aku baru sadar saat aku berhasil menemukan mantel yang pas, lalu aku lempar saja kau dengan kotak parfume bekas agar tersadar-" kata Hermione, menyampirkan dua mantel di lengannya hendak melangkag pergi. "-kau cepatlah bersiap, kita akan sarapan di bawah."

"Eum ya-ya baiklah."

Hermione sudah keluar dari ruangan itu. Draco mendesah, meninju dinding kesal. Dia tidak habis pikir pada dirinya, bisa-bisanya dia kembali berfantasi di saat yang tidak tepat.

"Pikiran sialan! Berhentilah berfantasi dulu bisa?!"

RUANG MAKAN MALFOY MANOR

"Lalu aku naik sapu terbang dan Grandma tahu, sapuku mendarat di atas pohon," cerita Scorpius pada Narcissa di hadapannya.

"Oh benarkah itu. Apa saat di mimpi kau ketakukan saat sapumu mendarat di pohon?" Tanya Narcissa menanggapi.

Scorpius menggeleng senang. "Tidak, aku tidak takut sama sekali."

"Ah, itu bagus sekali sayang."

"Selamat pagi semua," sapa Hermione yang baru datang kemudian dia duduk tepat di samping Scorpius.

"Pagi nak. Di mana Draco?" Tanya Narcissa.

Pertanyaan Narcissa sontak membuat Hermione terkekeh, ingatannya seketika kembali pada Draco yang tadi berdiri termenung di ambang pintu kamar mandi, entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Mungkin dia masin termenung di-"

"Aku datang," potong Draco pada ucapan Hermione, dia duduk di kursi samping Narcissa kemudian melakukam high five pada Scorpius walau anak itu harus sedikit naik ke atas meja.

"Scor itu tidak sopan," tegur Hermione, Scorpius mengerucutkan bibirnya.

"Kami hanya ingin melakukan high five, itu saja tidak perlu menegurnya," ucap Draco terkikik, Hermione mendengus.

Narcissa diam di duduknya, wanita itu tampak berpikir sebelum akhirnya, dia mulai melontarkan pertanyaan untuk Draco dan Hermione.

"Apa kalian benar akan melakukan sandiwara ini?" Tanya Narcissa.

Draco di sebelahnya terdengar menghela napas. "Ya Mom. Aku dan Hermione sudah sepakat dan mana mungkin kita membatalkannya?"

"Draco benar Cissy, aku melakukan ini atas dasar kepedulian untuk Lucius, dia sudah aku anggap sebagai Ayahku dan aku tidak mau membuat kondisinya buruk hanya karna mengetahui kabar retaknya hubungan kami."

Narcissa mendesah lega, dia tersenyum ke arah Draco dan Hermione secara bergantian. "Terimakasih."

"Sudah tanggung jawab kami, Cissy."

Setelah perbincangan kecil itu mereka pun memulai sarapan dalam diam, keempatnya sibuk dengan makanan mereka sampai pada akhirnya mereka pun selesai lalu bersiap untuk berangkat ke Azkaban dengan berapparate atas izin kementrian.

___________________

TO BE CONTINUED

EX HUSBAND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang