04

48 5 10
                                    

Hari demi hari lagi lagi mereka jalani dengan berkurang nya satu orang diantara mereka. Lee kembali di rawat akibat eksiden saat itu membuat dokter menjadi semakin extra menjaga Lee yang sangat nakal.

Dan hari ini pun, Fien dan teman teman nya tidak berniat untuk bergabung dengan Gracia juga teman teman nya.

"Dia cemburu doang Her, lo coba deketin makanya" ucap Mark membuat Fien menatapnya. Memang ada benarnya yang Mark ucapkan membuat Fien kembali berfikir.

Semua ikut terdiam saat Fien tidak mengambil alih mereka.

"Nih"

Satu kotak susu terlihat di depan nya membuat Fien menatap siapa yang memberinya.

"Lo ngapain ngasih susu kaya gini? Lo kata dia bocah umur 3 tahun?" Tanya Dean ketika melihat Anastasya disana.

Kelas saat itu memang hanya ada Fien dan teman teman nya saja. Dan Anastasya pun berani mendekati mereka demi susu yang ia beli sendiri itu.

"Apa si lo? Berisik!" Ucap Lilly membuat Dean menatap gadis itu.

"Ih, najis banget lipstik lo itu! Merah banget cabe!" Ucap Dean membuat Lilly tidak terima dengan ucapan nya.

"Heh! Sama ya kaya cewe lo! Lipcare lipcare, bilang aja oplas!" Ucap Lilly membuat Dean tidak terima.

Srek!

"Aaakhh!! Sakit sakit!!!"

Dean cukup terkejut ketika melihat pacarnya datang dan langsung mendekati gadis di depan nya itu membuat ia mendengar semua ucapan yang Lilly lontarkan.

"Sini gue liat mulut lo" ucap Kanaya sambil menarik rambut Lilly membuat Lilly kesakitan. Sedangkan Gracia dan teman teman nya yang lain hanya memperhatikan dari ambang pintu kelas.

"Sakit!!!" Teriak Lilly membuat Anastasya membantunya dengan mendorong Kanaya.

Kanaya pun melepaskan tangan nya dan menatap dua gadis itu.

"Mana satu temen lo lagi?" Tanya Kanaya yang mencari Talulla berada.

"Kenapa?" Tanya Talulla yang berada di belakang Gracia dan teman teman nya. Ia pun masuk dan duduk di samping Jihoon membuat semua mata menatapnya.

"Lo?!"

"Gue ada tugas bareng sama Jihoon. Ga lebih" ucap Talulla membuat Kanaya yang tadinya akan marah, memilih tidak jadi dan menutup mulutnya.

Kanaya yang masih di sana, melihat Susu kotak yang berada di meja itu membuat Anastasya menatapnya.

Di ambilnya susu itu, dan dibuka di depan pemiliknya langsung.

Byur!

"Hah!"

Lilly terkejut ketika dirinya diguyur oleh Kanaya membuat Wajah Lilly sangat merah.

"Gue tau, bibir lo yang oplas kan?" Tanya Kanaya dingin membuat Lilly kesal. Talulla pun ingin mendekat, namun di tahan Oleh Jihoon yang membuat Talulla menatapnya.

"Gausah ikut campur, pokus sama tugas nya. Biar cepet selesai"

"Li? Baju lo" ucap Anastasya kepada Lilly yang kini bajunya sudah sangat lengket.

"Beib, cukup. Kayanya itu Berlebihan deh" ucap Dean membuat Kanaya terkekeh.

"Biarin aja" ucap Kanaya yang pergi langsung meninggalkan Lilly yang hampir menangis karna rasa malu nya itu.

Gracia pun terkekeh dan pergi dari sana di ikuti teman teman nya yang lain. Anastasya menatap Fien tajam sambil mengebrak meja nya.

"Tadinya, gue mau berterima kasih sama lo karna lo gue selamet dari hukuman, tapi, setelah cewe lo kaya gitu tadi. Gue ga akan tinggal diem" ucap Anastasya yang langsung mengajak Lilly pergi dari sana.

Sedangkan Talulla tersenyum menatap Anastasya yang mengirimkan kode kode kepadanya.

Sedangkan Edward yang memperhatikan Talulla tadi menatap curiga kepada gadis itu.

*~*

"Sepatu baru lah! Jangan kaya orang miskin" ucap Dean yang menatap kearah sepatu Mark.

Ketika keduanya kembali fokus pada apa yang ada di depan nya, Dean melihat Lilly yang sedang merapihkan rambutnya yang basah akibat perlakuan pacarnya itu.

"Mark, Naya keterlaluan ga si tadi?" Tanya Dean kepada Mark membuat Mark menyerngitkan dahinya.

"Ngga, Talulla juga keterlaluan, sampe bikin Lee dirawat lagi. Dia ga sampe masuk rumah sakit kan?"

Ucapan Mark membuat Dean terdiam. Mereka pun memilih untuk tetap kekantin dan menghampiri pacar mereka.

"Hai" ucap Mark membuat Quinn yang sedang sibuk dengan laptop menatapnya.

"Abis dari mana?" Tanya Quinn membuat Mark menatapnya sambil tersenyum.

"Biasa, nganter si Toa" ucap Mark sambil menunjuk Dean yang kini duduk disamping Kanaya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"By, aku-"

"Mark, bentar ya. Aku lagi nugas dulu sedikit" ucap Quinn membuat Mark terdiam dan tersenyum canggung.

"Yan, kamu kenapa diem aja?" Tanya Kanaya membuat Dean kini menatapnya.

"Hm, beib, menurut kamu, tadi kamu keterlaluan ga si?" Tanya Dean membuat Kanaya menatapnya aneh.

"Yan? Maksud kamu apa?"

"G-gini, maksudnya"

"Kita bahas nanti ya" ucap Kanaya membuat Dean terdiam lalu mengangguk patuh.

Disana hanya ada Dean dan Mark yang bergabung dengan Gracia dan teman teman nya. Sedangkan Edward, Jihoon, dan Fien memilih berpisah dan mengurusi urusan nya terlebih dahulu.

"Yaudah, aku cabut dulu ya by" ucap Mark tidak membuat Quinn menatapnya dan hanya berdehm.

Mark pun yang merasa akhir akhir ini diabaikan membuat dirinya ingin egois. Melihat Mark yang ingin pergi membuat Dean pun ikut berdiri. Namun, Kanaya menahan nya dan menatapnya dalam.

"Pulang ngampus, kita ngobrol dulu ya" ucap Kanaya membuat Dean mengangguk.

"Mark! Tunggu" ucap Dean yang mengejar Mark dan pergi dari sana.

"Jangan cuek cuek sama cowo lo. Kalo cowo lo pergi, lo juga yang stress nanti" ucap Gracia membuat Quinn menatapnya.

"Ngaca"

Zoey yang berada di antara mereka pun memilih untuk meleraikan mereka.

Sedangkan Theo menatapi Kanaya yang memasang wajah betenya.

"Lo kenapa?"

"Gatau, mood gue rusak" ucap Kanaya membuat Theo melirik Zoey yang juga meliriknya.

Entah karena apa, tapi, akhir akhir ini masalah mulai berdatangan dan tidak lagi membuat nyaman.

Wooahee❤️🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wooahee❤️🖤

[✔️]the RICH CRAZYWhere stories live. Discover now