[7] Kembali Berkompetisi

1.3K 209 21
                                    

"Terus tadi Seulgi dibilang kenapa, Hun?" Mina bertanya pada Sehun saat laki-laki itu baru saja nimbrug seusai mengganti seragamnya.

"Cuma kena benturan dikit." Sahut Sehun.

"Tapi tadi lo lama disana, sadarnya juga lama emang?" Tanya Irene.

Sehun mengangguk sekilas sebagai tanggapan.

Irene yang melihat tanggapan Sehun segera memutar bola matanya malas, "Peduli amat lo sama dia."

Sehun mengernyit tak paham saat nada ketus itu keluar dari mulut Irene.

"Gue cuma kasihan sama dia. Lagian kan dia juga udah ngelindungin Mina tadi." Kata Sehun.

"Tapi nggak harus juga sampe disana terus-terusan buat nungguin dia sadar." Jawab Irene.

"Yah, kalo bukan gue siapa lagi? Lagian---

"Anggota PMR nggak ada tadi?" Potong Irene cepat.

Sehun menghela nafasnya pelan, "Ada Irene, tapi gue tetep nungguin sampe Seulgi sadar supaya gue sempat dan bisa untuk minta maaf sama dia. Gue merasa bersalah sama dia, karena gue lah yang udah buat dia pingsan tadi."

Irene terdiam saat Sehun menjelaskan kebenaran tadi dengan lembut.

"Udah, sampe sini ngerti 'kan?" Tanya Sehun, masih lembut.

Irene mengangguk pelan, "Maaf." Cicitnya pelan.

Sehun ikut mengangguk dengan muka yang masih sama datar, "Nggak apa-apa."

Teman-teman mereka yang lain sedari tadi menyimak dengan khusuk. Setelah dirasa drama itu sudah berakhir, mereka dengan kompak segera mencibir.

"Dunia serasa milik berdua mah." Bams membuka sesi julid-menjulid itu.

"Kayak orang yang pacaran nggak sih?" Pancing Joy.

"Haha iya, ceritanya Irene ngambek terus Sehun berusaha ngebujuk." Rose ikut-ikutan.

"Terus ending nya Irene bisa memahami dan mereka baikan lagi. TAMAT." Kata Jeon.

Irene dan Sehun melongo, "Ngaco kalian."

"GUYS! ATTENTION PLEASE!"

Seluruh siswa/i IPA 1 memfokuskan perhatian mereka pada Jae yang saat ini berada di depan kelas sambil menepuk-nepukkan tangannya--guna menyuruh teman-temannya untuk diam.

Setelah dirasa mulai agak sepi, barulah Jae bisa berbicara.

"Kita disuruh ke lapangan kumpul. Ada yang mau disampein katanya sama Pak Zika." Kata Jae.

"Sekarang?" Rose melongo tak percaya.

"Iya, sekarang." Jawab Jae mengangguk.

"Panas-panas gini?" Joy ikut memprotes sembari memegang kulitnya. Ya gimana nggak protes, sekarang aja jam set 12 dan keadaan cuaca lagi terang benderang. Apa tidak pingsan nanti di tengah lapangan? :)
#protesan di atas hanya dimengerti oleh kaum hawa.

"Udah ah jangan kebanyakan protes." Kata Jae.

"Ntar ntar gue ngambil hoodie dulu, deh." Ujar Irene.

"Gue juga." Sahut ciwi-ciwi yang lain.

"Eits, lo semua pake hoodie emang mau di tangkep sama si onoh kayak waktu ini?" Tanya Jae, sukses membuat gerakan para ciwi-ciwi itu terhenti.

Yeri membalikkan badannya dengan bingung, "Hah? Emang si onoh ikutan? Dia kan anak IPS, ogeb."

"Pak Zika bilang semuanya woyy, bukan cuma anak IPA aja. SEMUANYA." Jae nge-gas.

𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬 𝐯𝐬 𝐁𝐚𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬Where stories live. Discover now