[9] Kabar Duka

1.5K 204 15
                                    

"LO JANGAN MAIN MAIN ANJING!" Nayeon membentak kasar pada Theo diseberang telepon. Dirinya saat ini sudah diselimuti oleh ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, kegelisahan dan amarah.

Bukan tanpa alasan Nayeon menjadi beringas seperti ini, diseberang telepon sana Theo mengabarkan bahwa Jackson--- Pacar Nayeon mengalami kecelakaan. Theo memberitahu bahwa rem mobil Jackson blong sehingga membuat Jackson harus menerobos lampu merah. Karena kecepatan mobil yang tinggi, dan karena tabrakan truk dari samping kanannya membuat Jackson yang notabene nya diketahui tidak memakai sabuk pengaman itu terpental sejauh 30 Meter, dan dinyatakan TEWAS DITEMPAT.

"Nay, tenang. Marah marah sama Theo nggak akan ngerubah apapun, kita cari dulu kebenarannya." Lisa meremas kuat bahu Nayeon yang saat ini sedang bergetar.

"Lis, guee--- gabisaaa." Lirih Nayeon.

"Halo? Nay, Lisa? Gue sekarang otw jemput kalian ya? Nay tenang dulu, Lis jangan biarin dia macem macem." Perintah Theo.

"Iya." Sahut Lisa singkat, dirinya juga masih sama terkejutnya saat ini.

Setelah itu sambungan telepon terputus. Diluar sana masih hujan, Nayeon memandangi Lisa dengan mata yang berkaca-kaca. Lisa langsung memeluk Nayeon, mencoba untuk menyalurkan ketenangan walau nyatanya mustahil bisa tenang dalam keadaan seperti ini.

"Lis, nggak dia kan?" Tanya Nayeon sesenggukan.

"Semoga, Nay. Semoga." Gumam Lisa sambil mengusap lembut punggung sahabatnya itu.

Sekitar 20 menit, sebuah mobil kijang yang diketahui adalah mobil milik Theo terparkir di depan toko kesenian itu. Tampak Theo segera berlari tergesa menuju ke dalam toko itu untuk menemui kedua sahabatnya.

Hal pertama yang Theo temui adalah Nayeon yang sedang menangis sesenggukan di dalam pelukan Lisa.

Lisa menggeleng pelan melihat keberadaan Theo yang saat ini sudah tidak karuan. Ada banyak bekas noda darah di hoodie putih yang dipakai oleh laki-laki itu. Lisa sebenarnya berdecak sebal, seharusnya Theo tidak datang dengan keadaan seperti ini menemui Nayeon. Lisa tahu. Lisa tahu bahwa Jackson memang seberarti itu di hidup Nayeon.

Theo menepuk bahu Nayeon yang posisinya sedang membelakanginya saat ini. Nayeon menoleh, hatinya bertambah hancur saat mendapati lumuran darah pada tubuh Theo.

"Theo." Panggil Nayeon.

Theo menggeleng pelan, lalu memeluk tubuh Nayeon yang saat ini sudah bergetar hebat.

"Ikhlasin, ya?" Bisik Theo.

Nayeon melepas pelukan Theo secara paksa, "NGGAK! JACKSON GABAKAL NINGGALIN GUE! LO BOHONG THEO!"

"Nay---

"DIA--- DIA PASTI MASIH ADA KAN? KALIAN PASTI LAGI NGERJAIN GUE KAN? AYO NGAKU!" Teriak Nay sambil mengguncang-guncangkan bahu Theo.

"Nayeon, sadar!" Sentak Lisa.

Dengan mata yang masih berair, Nayeon menoleh ke arah Lisa dengan tatapan memelas.

"Lis, gue mohon. Bilang kalo ini cuma prank, tolong bilang ke Jackson udahan prank nya. Gue nggak suka."

Lisa kembali meremas bahu Nay.

"Nggak bisa." Pelan Lisa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Nayeon menggeleng cepat, "Nggak. Pasti bisa, Jackson nggak akan ngelakuin hal yang gue nggak suka. Gue--- kalo lo nggak mau, gue yang bakal nelpon dia sekarang. Gue mau minta udahan prank nya, hhh iyaa, sekarang gue telpon dia."

Nayeon bergegas mencari teleponnya, tapi pergerakan tangannya langsung dihentikan oleh Theo.

Nayeon menatap laki-laki itu dengan tajam, "Lepas."

𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬 𝐯𝐬 𝐁𝐚𝐝 𝐕𝐢𝐛𝐞𝐬Место, где живут истории. Откройте их для себя