14

445 81 0
                                    

"Maksud lo?"

Keempat kepala itu menolehkan kepala ke arah Jinyoung seiringan.

Apa maksud pemuda berkepala kecil itu? Junkyu yang membuat warga hutan ini berkumpul?

Sungguh, tidak ada satupun yang mengerti, kecuali Jinyoung seorang.

"Dasar gak peka," gumam Jinyoung pelan.

"Gue gak ngerti, jelasin buru." Desak Hyunjin sambil mengerutkan alis bingung.

Jaemin menghela napasnya ketika Jinyoung menggeleng kepala. "Gak di sini, bahaya."

"Iya udah, yang penting kita jalan dulu keluar sini—"

"Terus Junkyu mau ditinggal?" Sela Yoshi cepat.

Jinyoung berdecak kekesalan, "Biarin." Katanya dingin, lalu menarik lengan masing-masing temannya untuk berjalan.

Setelah itu, terdengarlah suara umpatan yang berasal dari teman-teman Jinyoung.

Mungkin beberapa dari mereka berpikir kalau Jinyoung ini orang yang tidak tahu diri.

Namun bagaimana kalau sikap Jinyoung ini memiliki alasan yang kuat? Tidak ada yang mengetahuinya.

"Baejin, woi! Pelan-pelan, sialan." Umpat Hyunjin ketika kakinya tersandung batu.

Untungnya tidak jatuh. Karena kalau jatuh, yang di belakang mereka juga ikut jatuh.

Hal tersebut membuat Jinyoung berdecak. "Banyak omong lo ah." Kesalnya.

Jaemin yang berada di barisan terbelakang hanya menggeleng kepala melihat pertikaian kecil itu.

"Jangan terlalu lama jalannya, ini udah jam berapa bro." Celetuk Jaemin.

𝘄 𝗵 𝗮 𝘁  | 00line ✓Where stories live. Discover now