Part 8

351 24 0
                                    

💜Happy Reading💜

Arion mencengkeram tempat duduk didepannya dengan erat. Ia memejamkan mata sambil merapalkan semua doa yang ada.

Wahana kora-kora tersebut mulai berayun secara perlahan, Arion mengintip lewat sebelah matanya. Pria itu bernafas lega, karena kora-kora tersebut tidak melaju dengan kencang.

Tapi sayang, Tuhan tidak berpihak padanya. Kora-kora yang ia kira akan berayun dengan perlahan semakin lama semakin cepat.

"Aaa ... Bang, pelan-pelan Bang!" teriaknya sambil mengeratkan cengkeramannya.

"Heh Anjing, gue nyuruh pelan! Bukan malah makin kenceng!" umpatnya.

Pengunjung yang menaiki kora-kora tersebut berteriak kegirangan, tak terkecuali Queen. Gadis itu berteriak sambil bertepuk tangan saking senangnya.

"Wah ... seru banget. Bang, lebih cepat lagi Bang!"

"Queen, Kakak gak kuat sayang! Udah ya!" mohon nya.

Gadis itu sama sekali tidak menggubris perkataan Arion, ia malah berteriak semakin kencang bahkan mengangkat kedua tangannya ke atas. "Wuhu ... seru!"

Arion menahan gejolak dalam perutnya. Pria itu kembali merapatkan kedua matanya dan terus membaca doa hingga wahana itu berhenti.

"Yah ... udah berhenti," keluh Queen.

Arion buru-buru turun dari wahana tersebut. "Eh Kak Geo mau kemana? Kok Queen ditinggal!"

Huek huek uhuk huek

Arion berpegangan pada tiang untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh, pria itu terus memuntahkan isi perutnya namun hanya cairan lendir yang keluar.

"Kak Geo kenapa, kok tiba-tiba muntah kayak gitu?" tanya Queen sambil memijit tengkuk leher Arion dengan pelan.

Arion tak menjawab, ia sudah sangat lemas dan tak punya untuk menjawab pertanyaan dari sang pujaan hati.

"Queen beliin minum ya?" tawarnya yang di angguki Arion.

Dengan gesit, Queen berlari menuju penjual minum terdekat. Arion terduduk di atas rerumputan yang kering. Perutnya terus bergejolak, tapi tidak ada apa-apa yang keluar saat ia memuntahkannya.

"Ini Kak, minum dulu." Queen menuntut Arion meminum Aqua botol yang tadi ia beli. Setelah itu, Queen memberikan dua lembar tisu kepada Arion.

"Gimana Kak, udah enakan?" Arion mengangguk sambil menyeka mulutnya dengan tisu pemberian Queen.

"Nih, minum lagi Kak." Queen berjongkok di depan Arion.

Arion menurut, pria itu kembali meneguk air dalam botol tersebut. "Kak Geo kenapa sih? Kok tiba-tiba muntah kayak gini? Apa jangan-jangan ... Kak Geo hamil?"

Uhuk uhuk uhuk

Arion menepuk-nepuk dadanya yang terasa nyeri karena tersedak air. "Eh eh, Kak Geo kenapa lagi?" Gadis itu ikut mengelus dada bidang Arion, yang terbalut kaos berwarna hitam.

"Udah?" Arion mengangguk.

"Makanya Kak, kalau minum pelan-pelan aja. Biar gak tersedak kayak gini!"

"Kakak kayak gini juga karena pertanyaan kamu tadi!" gumamnya.

"Hah? Karena pertanyaan Queen? Emangnya kenapa dengan pertanyaan Queen tadi, ada yang salah?"

"Udah, lupain aja! Gak usah dipikirin!" Queen mengangguk patuh.

"Queen, pulang yuk? Udah jam sembilan malam, entar kamu dicariin lagi,"

ArQue [END]Where stories live. Discover now