Ujian Semester

1 0 0
                                    

#LovRinzWritingChallengeBatch02

Penerbit_LovRinz

"Belajar menghargai waktu, belajar bersungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal."

Rasa lelah setelah seharian penuh bergelut dengan akuntansi dan manajemen keuangan. Kantuk pun mulai menyerang, saatnya rehat sejenak dari aktivitas kampus yang membuat pening kepala.

Sejak ada gawai ditangan, dunia Andini menjadi berwarna. Hari-harinya terkembang senyum karena bisa berbalas pesan dengan teman-teman di kampus maupun teman semasa sekolah menengah atas dulu.

Ujian semester akan dimulai, sesuai kesepakatan dengan Bapak dan ibu. Gawai yang Andini punya disimpan terlebih dahulu selama ujian semester.

"Besok ujian apa?"

"Sejarah Kebudayaan Islam, Pak."

"Oh, lah kok ada mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam?"

"Iya, Pak. Ada, nanti semester tiga baru semua umum. Bapak 'kan suka buku sejarah. Bapak mau baca enggak?"

"Boleh." Andini memberikan buku yang sedari tadi ditangannya. Dirinya, berganti mempelajari mata kuliah yang lain. Waktu berlalu, tak terasa sudah larut malam.

Keesokan harinya, Andini mengulangi apa yang ia pelajari. Setelah itu, ia siap-siap untuk kuliah. Sesampainya di kampus, Andini duduk di salah satu bangku. Buka kembali buku yang dibawanya. Sesekali memejamkan matanya, berusaha fokus membaca materi yang tersaji di buku tebal itu. Setengah jam kemudian, saatnya masuk ke kelas untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada lembaran kertas. Dua jam berlalu, saatnya berkonsentrasi pada lembaran kertas yang ada dihadapan mata.

Satu setengah jam berlalu dengan ujian. Saatnya melonggarkan sedikit penat setelah ujian. Tepat pukul setengah enam, saatnya pulang. "Andini, besok berangkat bareng ya?"

"Siap!"

"Aku besok ke rumahmu dulu ya?"

"Oke, Wulan cantik."

Andini mengayuh sepedanya, menikmati suasana senja. Keesokan harinya, Andini duduk di teras rumah membaca buku Akuntansi dasar yang akan diujikan nanti sore. Mencoba menghitung ulang contoh yang ada di sana. Menghafalkan bagian-bagian yang perlu dihafalkan. Akhirnya, karena pusing tujuh keliling.

Andini pergi menyegarkan pikiran, mendengarkan musik adalah pilihannya. Setengah jam berlalu, Andini melanjutkan belajar dan siap-siap kuliah. Suasana kampus, sebagai pelajar terutama mahasiswa, yang namanya ujian pasti akan selalu ada di setiap semesternya.

Andini  ingat sedikit apa yang ia baca di salah satu artikel disana tertulis. Secara umum setiap ujian itu, dosen selalu melarang mahasiswanya untuk mengopek (melihat catatan) ataupun mencontek dari teman disebelahnya. Kenyataannya yang namanya ujian pasti ada saja teman-teman yang mengopek ataupun mencontek dengan tekniknya sendiri.

Suasana saat ujian pun beragam, dari mulai sepi senyap seperti kuburan, agak sepi karena ada suara berbisik-bisik yang membuat merinding, maupun suasana yang ramai seperti di pasar malam. Seperti hari ini, di ruangan pertama yaitu ruangan ujian yang sepi senyap seperti kuburan, pasti saat ujian terdapat seorang dosen yang killer, yang membuat setiap mahasiswa duduk diam terpaku menghadapi soal-soal ujian tersebut.

Buat mahasiswa yang tidak siap menghadapi ujian dikarenakan tidak belajar ataupun tidak pernah mengikuti mata kuliah ini. Serta memang tidak mengerti sama sekali materinya, pastinya suasana yang begini membuat dirinya gelisah, tidak tenang, dan keringat bercucuran, karena tidak bisa mencontek dari teman yang lain. Kalau sudah begini hanya berdoa berharap jawaban datang dari atap kampus.

Namun, buat mahasiswa yang sudah belajar dan siap menghadapi ujian. suasana hening ini sangat membantunya untuk cepat menyelesaikan semua soal. Bahkan ada yang keluar lebih cepat dari ruangan ujian. Suasana selanjutnya yaitu agak sepi dibarengin dengan suara mendesis seperti ular, berbisik-bisik seperti ada rahasia yang besar ang tidak boleh orang tahu.

Suasana seperti ini, biasanya diawasi oleh seorang dosen yang santai, dimana ia mengawasi ujian sambil ngopi, baca koran, ataupun keluar-keluar sebentar untuk merokok ataupun cari udara segar. Nah, yang seperti ini membuat celah mahasiswa untuk menyontek dari teman yang lain. mereka akan berbisik-bisik dari depan ataupun kebelakang meminta jawaban. Cara memintanya pun bermacam-macam juga Memelas.

Cara ini cukup ampuh untuk meminta jawaban dari teman. misalnya begini "Sob, bagi jawaban nomor dua ya? tolong dunk, ya... please (pake wajah sedih)" pasti dengan rasa iba yang mendalam teman anda akan memberikan  jawabannya.

Ada cara lain yaitu memberi Imbalan. Cara ini terlihat menarik, dimana teman yang meminta jawaban, akan memberikan sedikit imbalan atas jawaban yang kamu berikan. Adapula cara yang lebih parah yakni memaksa. Cara ini terlihat ekstrim dimana penindasan terjadi disini.

Suasana terakhir menurut saya yaitu ruangan ujian yang ramai seperti di pasar/pajak (tempat berjualan). Jika dilihat yang seperti ini, dosen yang mengawasi dianggap tidak ada, karena dosen datang membagikan soal, kemudian berkata “Jika sudah selesai, silahkan kumpulkan di meja saya" dan si Dosen pun keluar dari ruangan ujian.

Nah, yang seperti ini membuat suasana jadi ramai, karena mahasiswa yang tidak belajar akan berjalan kesana kemari untuk melihat jawaban dari temannya yang pintar. Ini akan membuat si Pintar ataupun teman yang sedang mengerjakan soal merasa tergangg oleh kelakuan mereka. Tapi, yang namanya teman sekelas, tidak mungkin tidak diberi contekan, bukan? karena jika tidak, mereka akan berkata yang aneh-aneh, misalnya. kesana kemari untuk melihat jawaban dari temannya yang pintar. Ini akan membuat si Pintar ataupun teman yang sedang mengerjakan soal merasa tergangg oleh kelakuan mereka. Tapi, yang namanya teman sekelas, tidak mungkin tidak diberi contekan, bukan? karena jika tidak, mereka akan berkata yang aneh-aneh, misalnya.

Mungkin suasana yang saya sebutkan diatas, tidak sama dengan yang pernah anda alami, karena berbeda kampus, berbeda juga peraturan serta dosen-dosennya, ini hanyalah pendapat dari saya saja. jadi, bagaimana menurut pengalamanan teman-teman sendiri saat menjadi mahasiswa?

"Andini, cepat masuk! Ujian sebentar lagi dimulai!" teriak Wulan.

Astaghfirullah...

Andini berlari menuju ruangannya, bismillahirrahmanirrahim semoga diberi kemudahan dalam mengerjakan soal-soal ujian hari ini.

Mohon koreksinya 🙏

Ganti akun
Akun laman tidak bisa dibuka 🙏🙏

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bukan RekayasaWhere stories live. Discover now