Chapter 10

142 23 1
                                    

"Izana?!"

⚚ ⚚ ⚚

Jan lupa biar lebih kerasa nyalain sound yg di atas makasih, kalo kurang kerasa ya mon maap nih
.
.
.
.
Rindou mendudukan tubuh izana yg sudah lemas dan dingin, jangan aneh² belum sakaratul anjir cuman dingin doang.

"Izana, kok lu bisa sampe ketauan sih? Lu sembunyi di mana emang tadi?" tanyanya mengambil handuk kecil yg berada di tasnya untuk mengeringkan badan izana.

Izana pun berucap dengan lirih "G-gue sembunyi di p-penjara, p-penjaranya gelap njir kek masa depan elu, t-terus tiba² tu wajah setannya keluar dari kegelapan, terus tangannya jres nusuk gw habis itu. uhuk!" ucapannya terputus saat ia batuk dengan sedikit noda darah.

"Kok- lu punya riwayat apa sih? Kok keluar darahnya"

"Gk tau, semenjak tadi tu setan nusuk gw udah batuk darah kek gini uhuk!"

Rindou pun memasang wajah panik melihat izana yg darahnya terus mengalir lewat perut dan mulutnya, ia mengambil kotak P3K di dalam tasnya hendak mengambil perban untuk menyumbat pendarahan yg ada di perut izana.

Saat di buka tidak ada perban sama sekali, akhirnya ia memutuskan untuk merobek sedikit pakaiannya dan menyumbat pendarahannya dengan kain yg ia sobek.

"Sakit goblok, pelan² isshh" ucap izana menggeplak tangan rindou yg tengah sibuk melilitkan kain ke perutnya.

"Ya kan bentar doang ngab" balas rindou yg telah selesai melilitkan kain itu ke perut izana. "Rin, lu setengah telanjang loh itu" izana menunjuk tubuh rindou yg agak telanjang. "Ah gpp, pendarahan lu itu lebih penting dari pada badan gw yg setengah telanjang, lagi pula gk ada yg bakal telen ludah kecuali doi gw, tenang aja"

"Oh ya udah terserah elu" izana kemudian menutup matanya.

"Ijan, jangan mati dulu oy! Anjir jan nakut-nakutin woy lah!" rindou memukul bekas luka milik izana, izana yg sudah lelah hanya menahan sakit dan tidak berteriak. "Sakit goblog! Gw tampol loh masa depan lu njing kalo nampol luka gw terus" izana memasang ancang² menampol.

"Dah lah, gw cuma tidur anjir, bukan pulang ke tuhan" izana kemudian memejamkan matanya lagi yg berarti ia hanya tidur, bukan pulang ke rahmatullah.

'Enaknya sembunyi di mana ini ya? Kalo tetep di kamar mandi entar tetep ketauan gara² banyak setan yg cara bunuhnya pake di ceburin di air'

'Ah coba pesan singkat kak mitsu, moga aja ada sinyal nyambung' rindou kemudian mengambil ponsel miliknya dan membuka aplikasi pesan singkat.

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Horror Castle //Tokrev (End✓)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon