Lecturer?

2.8K 367 19
                                    

Wanita berambut pirang itu melangkah kan kakinya masuk ke dalam kampus tempat ia menuntut ilmu nya.

Hari ini Lisa memang benar-benar tidak semangat, kejadian waktu itu benar-benar membuat otaknya pusing beberapa hari ini dirinya juga kurang tidur  terlihat dari mata panda nya yang mulai terlihat di bawah mata namun tak mengurangi kadar kecantikan seorang Lalisa.

Melihat sahabat nya memasuki kelas dengan wajah yang murung, Wendy menutup buku bacaan nya lalu mendekati Lisa .

"Lisa are you okay?" Wendy menepuk punggung Lisa membuat sang empu menoleh dan mengangguk kan kepalanya.

"Apa kau kurang tidur akhir-akhir ini?" Tanya Wendy.

Dan Lisa hanya mengangguk sebagai alasan nya mata tajam nya melirik arah jarum jam yang menunjuk kan pukul delapan lewat sepuluh menit.

"Apa dosen kita hari ini terlambat ?" Lisa merubah topik pembicaraan mereka secara tidak sengaja. Melihat arah mata Lisa, Wendy pun ikut melihat jam dinding disana.

Tidak biasanya dosen akan masuk terlambat pukul delapan itu adalah jam yang sudah siang bagi para mahasiswa dan mahasiswi di hari Senin karena jam mata pelajaran mereka akan di mulai lebih awal setiap hari Senin.

Wendy beralih melangkah kan kakinya menuju ke meja Claura, gadis yang sudah setahun lamanya menjadi asisten dosen itu pasti tahu kenapa dosen nya hari ini terlambat.

"Kenapa Mr. Leo belum datang Cla?" Tanya Wendy.

"Mr Leo tidak memberi kabar apapun kepadaku mungkin beliau terlambat kita tunggu saja" ucap Claura.

Setelah menanyakan hal yang tidak tapi terbilang penting itu Wendy kembali duduk ke tempat nya melupakan topik pembicaraan nya dengan Lisa.

Sedangkan Lisa? Wanita itu kembali memutar otaknya ke tempat kejadian diri nya dan juga mantan suaminya kembali bertemu.

Sedang apa dia disini?

Bagaimana bisa dia ada disini

Apa Rose sudah memberi tahu semua nya?

Ah! Rasanya Lisa bisa benar benar gila memikirkan ini semua.

Tapi tetap saja mau di buang atau di lupakan bagaimana pun tetap saja tidak bisa. Usaha nya hanya akan sia-sia sebenarnya Lisa hanya tidak ingin Sehun bertemu dengan Ji'a itu saja.

Dirinya belum siap jika Ji'a harus bertemu dengan ayah nya setelah dua tahun lamanya walaupun Ji'a masih kecil.
Lisa hanya takut jika Sehun membawa anak nya pergi jauh darinya.

Cukup sekali saja. Lisa tidak ingin merasakan untuk kedua kalinya, cukup dengan kehilangan Sehun saja namun tidak dengan Ji'a. Tumpuan hidup Lisa sekarang hanyalah putrinya dan yang dirinya punya sekarang itu juga adalah putrinya.

Lisa tak lagi menginginkan sebuah keluarga. Rasa sakit nya dua tahun yang lalu bukan hanya karena sehun tapi juga orang tuanya, mereka tak memikirkan bagaimana perasaan putri mereka, yang hanya mereka pikirkan adalah bisnis yang sukses itu saja.

Bahkan Lisa tak tahu apa sekarang mereka merasa kehilangan atau tidak.

Tentang Sehun...

Lisa tahu setelah gugatan cerai itu Sehun tak pernah menandatangani surat perceraian mereka, yang itu berarti sampai kini Sehun masilah suaminya. Suami sah nya. Namun Lisa tetaplah Lisa, dia tetap dalam pendirian nya. Dia tidak akan pernah kembali ke dalam hidup Sehun lagi.

Karena Lisa pun tahu diri Sehun sudah mempunya sejeong disana dan ia yakin Sejeong pasti sudah melahirkan dan mempunyai anak. Lisa juga yakin Sehun tak akan merasa kesepian lagi.

Walaupun jauh dalam lubuk hatinya Lisa masih mencintai Sehun dan mengharapkan laki-laki berambut hitam legam itu kembali namun itu mungkin hanya angan angan biasa.

Dia jadi teringat dua tahun yang lalu dimana tepat Lisa di beri titipan oleh sang pencipta tepat saat itu pula Lisa harus menyaksikan janji suci antara suaminya dengan wanita lain.

Rasanya sakit sekali, jika suami di luar sana menyambut hangat kehamilan istri pertama mereka dengan senyuman dan kebahagiaan tapi tidak dengan Lisa. Dirinya justru menyambut nya dengan melihat suaminya di depan sana sedang bergembira dengan istri keduanya.

Jika di putar kembali rasanya sangat sakit, sesak, dan juga melelahkan dan itu hanya membuat Lisa menghembuskan nafas kasar nya.

"KALIAN CEPAT DUDUK DI TEMPAT MASING-MASING KITA KEDATANGAN DOSEN BARU !"

Teriakan salah satu mahasiswa itu membuat Lisa kembali ke dunia nyatanya.
Keningnya mengkerut mendengar ucapan temanya.

Dosen baru?

Apakah ini dosen yang di bicarakan Wendy Minggu lalu?

Tok..tok..tok

Suara ketukan membuat atensi seluruh mahasiswa yang berada di dalam kelas beralih.

Berbagai macam ekspresi yang mereka pasang di wajah rata-rata dari mereka memperlihatkan wajah yang sedang terpesona bahkan Wendy pun ikut terpesona.

Berbeda dengan Lisa yang malah terkejut tak hanya itu rasa gugup nya kembali dari tempat asal nya dengan berkali - kali lipat

Bagaimana tidak gugup dan terkejut? Jadi yang di maksud dosen baru itu adalah.....

Sehun? Mantan suaminya?.

-

TBC.happy reading and enjoy❤️

MY LECTURER IS MY EX-HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang