Prolog

10 1 0
                                    

Bahagia versi kalian itu apa?

~~~~~

Mencari Arti Sebenarnya Dari Kata BAHAGIA!

-DAMALARA-

Kebahagiaan yang tak kunjung datang, dan kepedihan yang enggan usai.

-Anindhita Lara Putri-

BAHAGIA!
Satu kata berjuta makna, yang diimpikan semua umat manusia.

-Atma Dama Aditya-

~~~~~

"Ayah, Bunda itu orang nya kayak gimana sih ayah?"

"Bunda pasti baik, cantik sama Kayak Lara ya? Makanya Ayah sayang banget sama Bunda?"

"Ayah, Lara mau ketemu Bunda! Kapan Lara bisa ketemu Bunda?"

"Ayah, nanti kalau udah besar Lara pasti ketemu Bunda kan?"

"Lara janji, nanti kalau kita udah ketemu sama Bunda Lara mau ajak Bunda buat main sama kita disini. Pasti seru kan Ayah?"

"Ayah, jangan tinggalin Lara ya? Kalau Ayah pergi, Lara sama siapa? Masa sendiri sih ayah? Kan Lara masih kecil!"

Lara termenung, mengingat semua kenangan bersama ayahnya ditempat ini. Taman yang dulu sering ia kunjungi bersama ayahnya, tempat yang tenang dan tak jauh dari rumah mereka.

Bayangan kebersamaan mereka masih terekam jelas dikepala gadis itu. Raut bahagia terpancar nyata, celotehan ringan yang mengundang gelak tawa yang masih terdengar jelas ditelinganya.

Tempat ini tak banyak berubah, kursi kayu dan meja bundar yang dulu dijadikan tempat bersantai masih kokoh berdiri walau rumput-rumput liar kian menjalarinya. Langkah gadis itu membawanya pada ayunan yang terlihat sudah berkarat, menaikinya sebagaimana dulu ia bermain disana, matanya terpejam merasakan sesak yang membuat nafasnya tak karuan.

Air mata pun mulai berjatuhan dari pelupuk matanya, Lara tak segan untuk menumpahkan tangisnya disini, karena disini sepi tidaak adaa satupun orang yang beralalu-lalang hingga isakan pilu pun mulai terdengar.

"Ayah, Lara kangen Ayah. Lara kesepian, Lara gak punya siapa-siapa selain Ayah tapi sekarang Ayah malah ninggalin Lara. Maafin Lara Ayah, Lara jadi cengeng, maafin Lara karena gak bisa jadi orang yang kuat kayak yang Ayah minta, Lara takut sendirian Ayah...." Adunya tak kuat lagi menahan kerinduan yang semakin hari semekin besar.

Hembusan angin seakan ikut menenagkannya, air mata nya ikut mengering akibat angin yang menerpa wajah pucatnya. Mata sayu itu, seolah mengisyaratkan bahwa ia sangat kesepian. Hari sudah semakin sore, tapi Lara masih enggan untuk beranjak dari tempat itu.

Hanya duduk diam, menikmati matahari yang akan terbenam hingga menimbulkan siluet indah diatas sana.

"Ayah sekarang lagi liat ini juga kan?" Ocehnya seakan memang ada seseorang disana, "Dulu ayah bilang, ayah suka banget liat sunset karena katanya ayah bisa ngerasain kehadiran Bunda dan sekarang Lara juga suka banget liat sunset karena sekarang Lara ngerasain ada Ayah sama Lara," sambungnya tersenyum getir menatap langit jingga yang semakin memerah.

"Ayah pasti udah ketemu Bunda ya di atas sana? Pasti kalian bahagia sekarang, tapi sayang Lara gak ada di tengah-tengah kalian!" Keluhnya menghembuskan nafas gusar.

Matanya kembali memanas, nafasnya kembali tercekat, hari ini Lara kurang mahir untuk mengolah emosinya.

Keadaan seperti ini memang tak baik untuknya,  akhirnya setelah hampir setengah hari dia berdiam diri di tempat ini ia memutuskan untuk pulang. Karena memang, sudah hampir mau magrib.

"Ayah, Lara pulang dulu ya. Assalamualaikum," pamitnya dengan suara lemah, dengan berat hati ia berjalan menjaduh dari tempat itu.

Tidak ada kepergian yang paling menyakitkan selain kematian.

Kenangan yang dulu terasa manis, kini terasa sangat pahit karena dia sudah pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Aku memang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, hangatnya pelukan seorang ibu dan kata-kata lembut yang menenangkan darinya.

Tapi aku tidak pernah kekurangan cinta dari seorang ayah, pelukan dari sosok ayah dan kata-kata bijak yang membuatku tumbuh menjadi gadis yang dewasa.

-Lara-

~~~~~

Pembukaannya disambut dengan suasana haru.

Bantu promosi juga ya guys, di akun Medsos kalian dan jangan lupa ajak temen-temen yang lain untuk baca cerita ini❤️

Bandung, 02 Februari 2022

DAMALARAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن