14. Flashback Part 2

66 17 1
                                    

Happy reading...

'nangis sepuas lo, gue siap jadi sandaran saat lo terluka'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'nangis sepuas lo, gue siap jadi sandaran saat lo terluka'

🍃

Mau sebaik apapun, mau diberi julukan 'Playboy berhati malaikat' yang namanya playboy tetaplah playboy dan sudah pasti mempunyai cewek lain. Yap, hubungan Elvina dengan Ricky ternyata hanya bertahan kurang lebih dua bulan...  dua bulan saja!

Dikarenakan satu kejadian pada malam itu, malam di mana Elvina melihat Ricky tengah membonceng seorang cewek dengan motornya. Si cewek tersebut bahkan melingkarkan kedua tangannya pada perut Ricky dan terlihat sangat mesra seperti sepasang kekasih.

Malam itu, Elvina pulang dari supermarket membeli ciki kesukaannya. Taksi yang Elvina naiki berhenti di lampu merah, pada saat Elvina menoleh ke luar, dari balik kaca ia melihat sosok yang sangat ia kenal tengah membonceng seorang wanita.

Motor itu terus melaju padahal lampu sedang merah, dan tak lama lampu beralih hijau dan Elvina memerintahkan supir taksi yang ia tumpangi untuk mengikuti motor tersebut.

Motor itu masuk ke hotel dan berhenti di depan sebuah hotel, walaupun terlihat sederhana, menurut Elvina. Tapi itu tetap HOTEL, sedang apa malam-malam begini Ricky ke hotel? Kalau sendiri mungkin tidak masalah, tapi sekarang bersama seorang wanita loh... WANITA.

Ricky turun lebih dulu lalu membukakan helm dari kepala wanita itu, bahkan jarak wajah mereka terlihat begitu dekat. Elvina memperhatikan dari balik kaca mobil, dadanya terasa sesak. Bahkan bernafaspun rasanya sulit, kenapa? Kenapa dia harus menerima kenyataan ini? Benarkah Ricky tidak berubah? Tapi dia mengatakan kalau akan berubah begitu Elvina menerima cintanya.

Begitu Ricky dengan wanita itu ingin berjalan masuk, Elvina cepat-cepat keluar kemudian berlari menghampiri Ricky.

"KAK RICKY!!" Pekik Elvina, Ricky dan wanita itu kompak membalikkan badan.

"Jadi gini kelakuan lo di belakang gue? Enak-enakan main sama cewek lain, ke hotel lagi" Elvina melirik sinis wanita di samping Ricky.

"Sayang.. Kamu kenal sama cewek ini?" tanya wanita tersebut seraya mendongak menatap Ricky. Sepertinya Ricky menjawab wanitanya dengan gelengan kepala tanda tidak kenal.

"Sayang?" batin Elvina bingung. Membuatnya semakin murka.

"Maaf, adek siapa ya? Kami tidak kenal" tanya wanita itu kepada Elvina.

"Iya, lo siapa?" DEG! sontak Elvina membelalakkan matanya begitu mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut (lemes) Ricky.

"Lo nggak kenal sama gue? Kak Ricky, ini gue.. Elvina, pacar lo! Masa lo lupa sih, tadi siang lo nganterin gue pulang loh. Mata lo buta ya kalau malem sampe ga ngenalin gue?" tekan Elvina.

"Maaf ya dek, Kakak nggak kenal sama kamu. Mungkin kamu salah orang" ucap Ricky dengan yakin.

Sebenarnya ia tahu jika cewek di depannya ini Elvina, cewek simpanannya yang entah keberapa.

"Kak Ricky... Masa lupa sih? Nggak mungkin kalau nggak ngenalin gue? Nama lo Ricky kan? Ricky Zefransyah?" tekan Elvina memastikan, kini dengan kedua matanya berkaca-kaca.

"Kok dia bisa tahu nama kamu sayang? Kamu bilang nggak kenal" tanya wanita itu lembut kepada Ricky.

"Aku juga nggak tahu sayang.. Mungkin dia udah... - Ricky mengukir garis miring (/) pada dahinya menggunakan jari telunjuknya, dengan arti bahwa secara tidak langsung Ricky mengatakan kalau Elvina itu 'tidak waras' karena mengaku sebagai pacarnya.

"Masa sih sayang? Yaampun kasihan banget padahal masih muda udah.. -wanita tersebut menirukan gerakan jari yang dilakukan Ricky barusan.

"Maaf ya Dek kami nggak kenal, mungkin kamu salah orang" Elvina semakin dibuat sakit hatinya setelah mendengar ucapan Ricky.

Apa? Tidak kenal?.. -batin Elvina.

"Iya adek ini siapa? Kenapa malam-malam begini pergi ke hotel?" tanya wanita tersebut.

"Maaf ya Mbak, tapi saya memang kenal bahkan sangat kenal dengan pria yang sekarang berdiri di samping Mbak ini. Karena dia pacar saya, Mbak!" jelas Elvina dengan suaranya sudah gemetar, kedua matanya saja sudah siap tumpah.

"Pacar kamu sayang? Sejak kapan kamu punya pacar bocil kek dia?" tanya wanita itu kepada Ricky, dan sedikit meremehkan perempuan di hadapannya.

"Maaf ya Dek, tapi pria ini tunangan saya" betapa terkejoed nya Elvina setelah mendengar wanita itu mengatakan bahwa... Wanita ini... Tunangannya Ricky?

Tubuh Elvina goyah bahkan hampir kehilangan keseimbangan. Bahkan kedua matanya sudah tumpah.

"Lo benar-benar jahat Kak! Lo tega sama gue. Gue kira lo bakalan berubah, gue nyesel pernah percaya sama omong kosong lo! gue nyesel pernah suka sama lo!"

"KITA-PUTUS!"

Setelah mengatakan dua kata tersebut, Elvina pergi meninggalkan dua orang di belakangnya.

Elvina berlari seraya menutup mulutnya menggunakan punggung tangan, bahkan ia tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun saking sakit hatinya saat ini. Elvina berlari dan masuk ke kamar mandi mushola dekat hotel lalu menangis sejadi-jadinya di dalam sana.

Ternyata sedari tadi terdapat sepasang mata tengah memperhatikan dari balik kaca helm miliknya. Setelah kepergian Ricky dan wanita (yang katanya) tunangan itu, orang tersebut turun dan mengikuti kemana Elvina pergi. Bahkan taksi yang ditumpangi Elvina sudah pergi, begitu supir menoleh ke kursi belakang ternyata Elvina sudah meletakkan sejumlah uang di sana.

Kurang lebih 15 menit Elvina mengurung dirinya di dalam kamar mandi, begitu keluar ia dikagetkan dengan sosok yang tengah bersandar di samping pintu kamar mandi seraya bersilang dada, masih dengan helm di kepalanya.

"Permisi Kak.." Elvina menunduk sopan lalu berjalan mendahului, belum melangkah tangannya di tahan orang tersebut.

"Eh.. Maaf Kak saya mau pulang, tolong jaga sikap Kakak" ucap Elvina mulai takut dengan orang misterius di sampingnya.

"Dasar degil! bandel! keras kepala!" Bisik orang tersebut yang ditujukan kepadanya.

"Apa lo bilang? Lo ngatain gue? Lo siapa seenaknya ngatain orang... Maaf tapi kita nggak saling kenal, jadi tolong lepaskan tangan saya" titah Elvina berusaha menarik lengannya dari genggaman orang tersebut.

Namun orang tersebut malah menarik lengan Elvina dan dengan hitungan detik tubuh Elvina berada dalam dekapan orang itu.

Elvina berusaha melepas dekapan orang itu, namun tenaganya tak sebanding.

"Lepasin gue! Apaan sih lo!" Elvina berusaha mendorong tubuh orang itu namun orang itu malah mengeratkan pelukannya.

"Nangis sepuas lo, gue siap jadi sandaran saat lo terluka" bisik orang itu seraya mengelus rambut Elvina penuh kasih sayang, dann.. gadis itu kembali menangis, sejadi-jadinya.

Ricky baik banget, ya😗 saking baiknya sampe pen ku jadiin tumbal proyek.

Siapa orang misterius yang ngikutin Elvina dan memeluknya?

Vote nya jangan lupa

    👇

(Direvisi 13 Des 2023)

Perfect Dream [END] Where stories live. Discover now