[NOREN]
Lee Jeno tidak pernah menyangka, bahwa keputusannya untuk menerima tawaran konyol dari sang sahabat, akan membuat suatu perubahan besar dalam kehidupannya.
Start : 11 April 2022
End : 21 Nov 2024
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada nggak sih yang nungguin cerita ini Update?
Semoga cerita tak seberapa ini dapat menghibur kalian❤
»»——M I N E——««
Sepanjang jalan menuju sekolah, Renjun terus menggerutu sambil menendang kerikil kecil yang ada di jalan yang ia lewati, perutnya berbunyi tanda minta diisi tapi sayang Renjun sedang dalam suasana hati yang tak ingin makan bahkan sejak semalam ia belum makan apapun, entahlah nafsu makannya tiba-tiba hilang entah kemana dan pagi ini hanya demi untuk menghindari Jeno, Renjun rela bangun lebih pagi dan bergegas ke sekolah tanpa sarapan.
Renjun menghela napas sepenuh dada. Ya, semalam setelah menangis tidak jelas, Renjun merenungkan ucapannya yang sedikit kurang ajar pada Jeno. Renjun menyesal, harusnya ia tidak berkata seperti itu sebab bagaimanapun juga maksud Jeno itu baik, tapi kemarin pikirkan Renjun sedang kalut dan menganggap bahwa apa yang Jeno lakukan hanyalah bentuk dari rasa kasihan tidak benar-benar peduli. Ah entahlah, Renjun pusing, otaknya serasa mau pecah karena terus dipaksa untuk berpikir hal-hal yang harusnya tak perlu ia pikirkan.
“Renjun!”
Mendengar namanya di sebut, Renjun kontan menoleh dan menemukan Haechan yang tengah berlari kecil ke arahnya. Ah, Renjun ingat jika ia harus berterimakasih pada Haechan untuk bantuannya kemarin hingga Renjun tak perlu berlutut dihadapan ibu Hyungsoo dan mengakui kesalahan yang tidak ia lakukan.
“Kau baru sampai? Aku sempat ragu tadi, ku pikir aku salah mengenali orang, ternyata memang benar kau..” Ujar Haechan setelah mereka berjalan beriringan.
Renjun kenal Haechan, dia teman sekelasnya dan sering menyapa Renjun bahkan tak jarang Haechan juga membantu Renjun piket saat harusnya dia pulang lebih awal. Namun, sayangnya Renjun tak berusaha menerima Haechan, maksudnya Renjun membatasi diri dan bersikap tak acuh tiap kalo Haechan berusaha untuk lebih dekat. Ya, Renjun pikir semua teman sekelasnya itu sama, mereka hanya tertarik pada Renjun sebab kini ia tinggal dengan Mark Lee si pengusaha sukses setelah kedua orang tuanya meninggal. Namun, bukan berarti setelah kejadian kemarin Renjun jadi menerima Haechan untuk dekat dengan dirinya, Renjun tetap tidak bisa percaya pada siapapun bahkan dirinya sendiri.
“Tentang kejadian kemarin..”
“Huh?”
“Terimakasih sudah datang dan menolongku..”
Haechan berkedip beberapa kali sebelum akhirnya tersenyum lebar dan mengangguk pelan, “Tidak perlu berterimakasih, Renjun, kau tidak salah, sudah seharusnya Hyungsoo mendapatkan itu, dia terus saja mengganggumu dan meresahkan kelas kita..”
Renjun tersenyum tipis, ia kembali bungkam sebab tak ada topik yang ingin dibicarakan dengan Haechan, begitu juga dengan Haechan yang hanya diam berjalan di samping Renjun.
