Dikocok Dua Orang

49.9K 458 12
                                    

Sejak peristiwa hari itu Malik selalu ngocok kontolku kalau gak hari Sabtu ya Minggu. Terus terang aku juga seneng karena enak. Tapi ya itu Malik mulai aneh-aneh saja kalau ngocok kontolku. Aku pernah disuruh nungging lalu dia ngocok kontolku dari belakang bokongku. Aku pernah juga disuruh megang teralis jendela dan Malik ngocok kontolku dari belakang. Pernah pula aku disuruh tidur dan kontolku diurut pake baby oil tapi akhirnya spermaku dibikin muncrat-muncrat. Malik sangat senang kalau aku disuruh berdiri lalu dia di belakangku sementara telapak tangan kirinya menutup mataku dan tangan kanannya ngocok kontolku. Malik paling suka ngocok kontolku dengan posisi seprti ini:  Malik duduk di kursi, lalu aku disuruh duduk di depannya seperti dipangku, lalu telapak tangan kirinya menutupi kedua mataku sedangkan tangan kananya ngocok kontolku. Katanya posisi seperti itu sangat seru karena aku seperti seorang anak yang lagi disunat di kampungnya. Malik malah bilang,  "Wah kayaknya seru kalau mas Eko dikocok kontolnya rame-rame." 

Aku ketawa dengar idenya dan ngejawab, "Silahkan aja kalo ada yang mau."

"Bener ya. Aku gak main-main nih!" tegas Malik seperti menantang.

"Boleh aja. Kalau aku sudah ditelanjangi pasti gak berkutik digarap rame-rame," kataku ngasal.

Seminggu kemudian, tepatnya pada hari Minggu sore aku dikocok lagi sama Malik. Aku duduk seperti dipangku dan mataku ditutup telapak tangan kiri Malik. Tangan kanan Malik pelan-pelan ngocok kontolku. Kontolku sudah ngaceng gede dan sebentar lagi spermaku akan keluar. Malik juga ngelus-elus puting  susuku. Rasanya geli-geli enak.  Apalagi batang kontolku sudah diolesi baby oil oleh Malik. Spermaku sudah mau keluar ketika aku sadar jika tangan kiri Malik menutupi mataku dan tangan kanannya elus-elus pentil susuku. Lho, lalu  yang ngocok batang kontolku itu tangan siapa? Aku juga baru sadar saat Malik melepas semua pakaianku tadi pintu kamarku sengaja dibuka (kamarku dan kamar Malik menghadap ke samping di mana terdapat tanah kosong tempat menjemur pakaian). 

Aku kaget dan melepaskan diri.  Di dalam kamar sudah ada teman Malik. Namanya Topan. Topan memang sering main ke kostan Malik. Malik pernah bilang kalau Topan  tinggal bersama keluarga omnya yang rumahnya gak terlalu jauh dari tempat kostku. 

Aku malu dan langsung menutupi kontolku dengan kedua telapak tanganku. Kontolku yang semula ngaceng gede langsung mengecil. 

Topan segera ngomong, "Sudahlah Mas gak usah malu, kan aku sudah tau juga torpedonya mas Eko tadi. Sudah kupegang dan mulai kukocok lagi! Udah sini dikocok aja. Tanggung sudah mau keluar tuh tadi."

Aku masih menutupi kontolku dengan telapak tangan karena malu telanjang di depan dua orang yang umurnya jauh di bawahku. Namun akhirnya aku tak tahan saat Topan berkata, "Kalau emang mas Eko pejantan beneran, ayo sini dikocok sampai keluar spermanya. Kalau nggak berarti bener nih dugaan kita, mas Eko pasti lemah syahwat makanya gak kawin-kawin."

Aku panas hati dibilang seperti itu sehingga akhirnya aku mau buktikan kalau aku pejantan tangguh seperti kata Topan. Tapi, mungkin karena malu aku gak bisa ngaceng lagi. Topan lalu menyuruh aku nungging. Topan kemudian menekan-nekan di antara bagian bawah buah zakar dan lubang anusku. Diurut-urut juga. Anehnya, kontolku ngaceng lagi dan sepertinya lebih kenceng. 

Aku lalu dipangku Topan menghadap dia (waktu itu aku curiga Topan homo karena aku dipangku duduk menghadap badannya). Dugaanku ternyata salah rupanya. Aku ditidurkan di pangkuan Malik di belakangku. Jadi, posisinya adalah bokongku di pangkuan Topan dan kedua kakiku di samping kanan dan kiri badan Topan sementara punggung dan kepalaku di pangkuan Malik. Malik segera menutup kedua mataku dengan telapak  tangan kirinya dan tangan kanannya memegangi kedua tanganku di atas kepalaku. Aku seperti anak yang mau disunat  dalam khitanan massal namun lebih parah karena aku ditelanjangi.

Dengan mantap tangan kiri Topan memegang buah zakarku dan tangan kanannya mulai ngocok batang kontolku. Gila, meskipun malu ditelanjangi orang-orang  yang jauh lebih muda dariku yang sebenarnya membuatku malu tapi kocokan Topan bener-bener enak banget. Kurang ajarnya lagi, Topan sengaja berlama-lama ngocok batang kontolku karena setiap aku mau mengeluarkan sperma dia sengaja melepaskan pegangannya pada batang kontolku. Begitu terus-terusan sampai aku minta-minta segera dikeluarkan spermaku. Lama banget spermaku baru dibiarkan keluar dan  muncrat-muncrat banyak sekali. Bahkan sentorannya ada yang sangat kencang sampai-sampai mengenai kepala Malik. Malik ngumpat-umpat jijik dan Topan ngakak.

(Ritual pengocokan diriku terus berlanjut pada minggu-minggu seterusnya disertai kejutan-kejutan baru setiap melakukannya, di antaranya jembutku digunduli sebelum dikocok. Gimana, diterusin gak?)

Dikebiri Teman SendiriWhere stories live. Discover now