48: Wafer

1K 237 47
                                    

Lucas, Taemi, Dery lagi ribut di meja ruang tengah Keluarga Taeil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas, Taemi, Dery lagi ribut di meja ruang tengah Keluarga Taeil. Memperebutkan kepemilikan wafer Nabati coklat yang tinggal sebiji :)

Tiga orang dewasa tanggung itu nggak sadar diri sama ukuran badannya. Pokoknya sekarang wafer Nabati yang jomblo itu yang jadi kepentingan utama mereka. Nggak tahu yang lain lagi apa. Nggak tahu juga mereka dikumpulin buat apa. Wafer Nabati itu harus jadi miliknya!

"Podo nggak ngerti istilah ladies first opo yo?" Taemi narik jambang Dery sama Lucas barengan. Menahan dua manusia besar itu buat bergerak mengambil wafer.

"Koe ki ra masuk kategori ladies. Tolong sadar diri." Jawab Lucas. Matanya udah berair. Pedes banget tarikan tangannya Taemi.

"Jancuk!"

"Kui to. Misuh sekarepe dewe. Iki culke sek cuk. Gundul nko aku! (Tuh kan. Ngumpat seenaknya sendiri. Ini lepas dulu lho. Botak entar aku)" Dery ngegeplak-geplak tangan Taemi. Tapi ajaibnya itu tangan kagak lepas :")

"Kamu iu tuan rumah. Ngalah dong sama tamu." Lucas masih berusaha menggapai toples tupperware kotak kecil warna oren di meja. Sungguh pemandangan yang memprihatinkan.

"Nggak ada istilah tamu dan tuan rumah. Semua sama dimata wafer Nabati!" Bukan di mata Tuhan aja kita semua sama. Di mata wafer juga :)

"Iki lho tangan-HEH! (Ini)"

Semua pergerakan mereka terhenti. Mata mereka melotot dengan mulut mangap. Usaha mereka perang dengan semangat 45 buat memperebutkan wafer Nabati berakhir sia-sia setelah 1 biji wafer itu masuk ke mulut Winwin.

"Pada kenapa?" Wafer di tangan masih seperempat sisa gigitan. Yang lain lagi dikunyah. Winwin nanya dengan tatapan polos.

"YAHH KOHH WINNNN!!" Tiga-tiganya kompak teriak. Mau marah tapi ini Winwin. Mau nggak marah tapi ini wafer Nabati. Serba salah. Udah jadi Raisa aja lah.

"Yok temen-temen semuanya fokus dulu. Kita mulai rapat malem ini ya." Taeil tepuk tangan ngumpulin atensi semua bujang. Yang pada KKN juga ikut rapat via GMeet.

"Tumben yang opening Mas Taeil." Sungchan bisik-bisik ke Dejun.

"Heeh ik. Dengerin dulu coba."

"Siap Mas."

"Ekhem." Taeil manasin pita suaranya. Agak ngeri-ngeri sedep gitu ya ngomong depan mereka semua mimpin rapat begini. Mana hawanya serius banget lagi. Ditambah personilnya ini kan berbagai macam manusia bentuknya.
"Aku mau minta tolong kalian semua buat ngurusin lamaranku. Aku mau pake jasa kalian semua." Huft. Taeil lepasin napas yang dia tahan-tahan. Deg-degan euy!

"Hah!!?"

Klothak

"Asu!"

"Opo!?"

"Allahuakbar takbirrr!!"

"Pie, Mas?!"

"Jesus Christ!!"

WO: Neo Culture Tetanggaan [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang