20

881 77 4
                                    

[ happy reading ! ]

Seorang pria jakung berjalan santai, udara pagi hari memang sangat sejuk. Pria itu berjalan menuju gedung lama milik paman nya, sudah tertebak bukan ? Kai, dia masih setia menjalankan kebiasaan nya sejak dahulu. Mengecek keadaan gedung tua itu, gedung yang menjadi saksi tak hidup atas kejadian yang menimpa Kim taeyong dahulu. Gedung itu masih kokoh berkat perawatan yang diberikan kai bahkan barang barang disana masih utuh semua, walaupun kai tak sesering dahulu mengecek gedung itu dikarenakan pekerjaan nya sebagai seorang dokter spesialis bedah sekaligus psikiater yang memiliki cukup banyak pasien setiap hari nya. Tapi setiap Minggu nya ia masih rutin mengecek gedung ini untuk sekedar mengecek keadaan ataupun jika ia merindukan adik kecil nya ia pasti kesini. Kenapa tak ke makam taeyong ? Setiap hari Minggu kai dan mingyu selalu ke makam pria manis itu, tak pernah absen.

"Habis dari sini gw bakal ke makam adek manis gw". Kai bergumam pelan namun ia dibuat keheranan saat ada sebuah mobil yang terpakir di depan gedung milik keluarga nya itu

"Sialan, pintu nya kenapa kebuka". Ujar nya lalu langsung lari kedalam gedung itu, apa maling akan mengambil barang barang tua di gedung ini ?

"SIAPAA KALIANN !?!". Teriak kai saat melihat kedua orang yang tengah asik mengobrol dengan sebuah hp usang ditangan pria itu.

Kedua pria itu langsung menoleh ketika mereka terpegoki oleh sang pemilik gedung, bukan nya marah kai justru terkaget saat melihat pria mungil itu. Ini tidak mungkin

"Taeyong . .". Ia bergumam pelan sembari meneteskan air mata, ini Dejavu. 10 tahun lalu kai juga bertemu dengan taeyong disini, tapi kenapa ini terjadi lagi ? Apa taeyong masih hidup ?

----

Yuta dan taeyong menoleh kaget saat mereka mendengar suara teriakan seseorang dari arah pintu, sialan mereka terpegoki. Taeyong memundurkan dirinya, ia takut pria tinggi itu marah karena telah mengacak ngakak gedung miliknya.

"Yuta takutt~". Rengek taeyong pelan sembari bersembunyi dibalik punggung besar yuta.

"Gapapa ada aku". Yuta menggenggam tangan sub manis itu lalu mengajak nya menuju pria tinggi yang ia yakini adalah pemilik gedung ini.

"Maaf tuan, kami tidak bermaksud apa apa. Kami hanya sedang menyelidiki sesuatu disini, kau bisa memeriksa barang mu. Jika ada yang hilang maka akan ku ganti". Jelas yuta dengan sopan walaupun ia sedikit kebingungan, ah bukan sedikit bahkan sangat kebingungan. Kenapa pria ini justru menangis bukan nya marah kepada mereka ?

"Taeyong itu kamu ?". Tanya kai dengan lirih, mata kai tak henti hentinya mengeluarkan air mata.

"Em ? Iya saya taeyong, anda siapa ? Kenapa bisa tahu nama saya ?". Jawab taeyong sembari meremat kuat tangan yuta, ia takut terkena panick attack disini.

"Ini kakak, kak kai dek. Apa kamu lupa ?"

"Saya ga kenal, mungkin salah orang"

"Apa kamu amnesia karena kecelakaan 10 tahun lalu ? Kamu bener bener ga inget kakak dek ?". Tanya kai lagi membuat taeyong menyerngit bingung, kecelakaan 10 tahun lalu ?

"Tidak, saya tidak kenal anda"

"Kamu Kim taeyong kan ? Ini kakak, Kim Jong in kakak dari Kim mingyu. Pacar kamu dulu, anak dari Daddy Suho sama mommy Irene. Kamu inget Daddy mommy kan ?"

SECOND CHANCE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang