Latihan Basket

7K 620 74
                                    

NoRenMin

Jeno Renjun Jaemin 

Sorry for typo(s) n Happy Reading.


Pukul empat lebih dua puluh Jeno dan Renjun baru saja sampai di tempat latihan, hal itu membuat Jeffry kesal tentu saja. Padahal sudah di beritahukan di grup dari jauh hari bahwa latihan hari ini dimulai dari jam tiga siang. 

"Yang punya sekolah bebas yaa, mau dateng jam berapa pun gak bakal ada yang ngelarang" Sindir Hyunjin 

Jeno mendengus sinis, kemudian menuntun Renjun untuk duduk di samping Haechan yang kebetulan juga datang buat nemenin mark. 

"Tumben si bayi dibawaa??" Tanya mark, karena biasanya Jeno tuh paling ga seneng kalo pacarnya jadi konsumsi publik. Dia masih mending movie date seharian sama Renjun dikamar sambil icip-icip dikit daripada harus pergi keluar. 

"Kalau gue tinggalin juga lebih bahaya soalnya ada si jaemin di apart" Jawab Jeno kesal

Mark lagi-lagi ketawa denger jawaban Jeno, soalnya rada aneh ngedenger Jeno gamau bagi dua pacarnya sama Jaemin sekarang. Padahal dulu mereka berdua sering tukeran pacar dulu. 

Jeno kembali mendengus kesal mendengar suara tawa Mark, kemudian langsung nyuruh anak-anak yang lain ke tengah lapangan buat mulai latihan. 





Renjun yang memperhatikan Jeno dan jeffry dari jauh langsung tersenyum kecil, mana kedua pipi tembam nya mulai memerah karena terpapar sinar matahari. 

"Hayoo liatin siapa senyum-senyumm" Seru Haechan sambil ngedorong bahu Renjun pelan 

"Apasi! kok dorong-dorong, kata bunda gaboleh itu namanya kasarr!!" 

Haechan langsung diem pas denger jawaban Renjun, sumpah dia baru pertama kali nemu uke beneran lucu kek Renjun. Ini dia kalo misal pindah posisi jadi pihak atas buat Renjun sih rela-rela aja.



"Mau ikut beli ice cream gak?" Tanya Haechan

'pliss yaa anjirr lo harus mau ikuttt!!'

Renjun mengangguk semangat "Tapi nanti kamu jangan bilang ke Nono kalo aku mam ice cream yaa" 

"Gampang itu mahh"

kemudian keduanya langsung berdiri, kemudian Haechan megang tangan mungil Renjun buat dia genggam

'Buseeett tangaan nya haluss benerrrr, aaa mamaaa pengen jadi semee:('

Jeno yang tadinya fokus ngoper bola langsung gagal fokus kearah Renjun yang udah gaada di tempat. 



"COWOKK GUE MANAAA?!!!!" 







__



Renjun tersenyum cerah "Aku mau rasa coklat ya echaann" 

Haechan ngangguk kemudian nyuruh Renjun buat nyari tempat duduk dan dia pergi buat pesen. 

Renjun sudah duduk rapih ditempat pilihannya, malahan kini lelaki manis itu tengah bersenandung kecil sambil menggerakan kepalanya ke kanan dan kekiri. 

"Echaan disiniii!!" Teriak Renjun saat ngeliat Haechan lagi kebingungan nyariin dia. 

"Udah tau badan kecil nyari tempat di pojokan" Seru Haechan sambil mendengus kesal sedangkan Renjun hanya tertawa sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. 

"Echan lucuu xixixi" 

Haechan yang tadinya akan berlanjut marah kini malah ikut tersenyum "Njun, kamu mau gak jadi pacar aku?" 

Renjun miringin kepalanya "Pacar?" Tanya Renjun sambil mengerjapkan kedua matanya

"Nggak kok bercanda doangg" 



Renjun mengangguk lucu, kemudian bertepuk tangan dengan meriah ketika ice cream pesanan keduanya diantarkan. 

"Mari makann" Seru Renjun semangat bahkan sampai mengangkat tinggi-tinggi sendok ice creamnya. 

kini keduanya sibuk melahap ice cream masing-masing, sampai tiba-tiba saja Haechan menarik tengkuk Renjun kemudian menjilat sudut bibir Renjun yang terdapat lelehan ice cream. 

Renjun terdiam kaku kemudian mendorong bahu Haechan "Ja-jangan jilat-jilat.. nanti nono marahhh" ucap Renjun pelan sambil terus-terusan dorong bahu Haechan. 

Haechan hanya diam memperhatikan, kemudian tersenyum "Bibir kamu kalah manis sama rasa ice cream nya" Jawab Haechan pelan kemudian kembali menjilat sudut bibir Renjun tetapi kali ini lebih berani karena lelaki manis berkulit tan itu mulai menjilati bibir bawah dan atas Renjun bergantian. 

"E-echaan udahh, njun takuut" cicit Renjun sambil meremat kerah baju Haechan. 

Akhirnya Haechan mulai menjauhkan tubuhnya dan tersenyum kecil "Lain kali kita harus bisa lebih dari ini ya" 

Renjun bukannya menjawab perkataan Haechan tetapi si manis itu cepat-cepat berdiri dan berlari pergi meninggalkan Haechan yang masih memperhatikan kepergiannya. 

"Menarik" 





__



"KakAKkkKK" 



Jeno menoleh dengan cepat begitu mendengar suara yang tidak asing baginya, kemudian mengucap syukur saat melihat kekasih manisnya itu tengah berlari kecil untuk menghampirinya. 



"Kamu kemana aja hm? kakak sama anak-anak yang lain nyariin kamu daritadii.." Seru Jeno khawatir

Renjun menggeleng pelan kemudian memegang lengan Jeno erat "Njun mau pulang" 

"Tumben banget? kaka latihannya masih satu jam-an lagi, beneran mau pulang sekarang?"

Renjun mengangguk semangat "ayook kak cepett, njun mau pulangg" 

"Loh njun, kok sendiri? Haechan mana?" Tanya Mark

"Hikss kakak ayooo pulanggg"

"Loh loh loh kok malah nangis, itu ada yang nanya loh sayang" 

"Njun mau pulang ajaa. Ayok kakak pulangg" 

"Yaudah kamu tunggu bentar ya kakak beresin barang bawaan kakak dulu" 



__

"Mau mampir beli puyo dulu gak?" Tanya Jeno, kemudian melihat kesamping. Dimana Renjun hanya diam sambil memperhatikan jalanan. 

Jeno mengangkat sebelah alisnya bingung, biasanya Renjun akan sangat cerewet dan juga bersemangat ketika Jeno menawari nya pudding kesukaannya itu. 

"Ada masalah?" 

"Nggak kakakk"

"Kok diem aja. Mau mampir beli puyo dulu gak?" 

Renjun menggeleng pelan "Njun maunya dicium!" 

Jeno langsung tiba-tiba saja mengerem mobilnya, beruntungnya kini mereka tengah terjebak lampu merah, "Tiba-tiba banget?" 

"Kakak kakak kalo temen emang boleh jilat-jilat bibir ya?"

"Hehh!! siapa yang bilang? ga ada ya! gausah macem-macem kamu!" 

Renjun kemudian cemberut "Tapi kok tadi echan jilat-jilat ya" jawab renjun dengan suara sangat amat pelan membuat Jeno tidak bisa mendengar perkataanya. 

"Kakak nanti abis nyampe rumah njun mau di cium yaa" 





To Be Continued- 

hayiiiii hehe udah lama banget yaaa

semoga masih pada semangat yaa...


• Naughty Boy •Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt