24

41 6 0
                                    

Pria berkacamata itu tengah mengendarai range rover hitam miliknya untuk pergi menjemput adik perempuannya di sekolah.

Kakak beradik itu sudah berjanji kalau hari ini Alita, adiknya akan bertemu dengan sahabat kecil si kakak. Kebetulan hari ini ia berulang tahun, jadi mereka juga berencana untuk membeli kado kepada teman kecil Reyhan.

Tengah menunggu si adik, sedari 2 hari yang lalu Reyhan memikirkan kado apa yang pas untuk diberikan kepada Naya. Alita yang juga tahu bahwa sahabat kecil kakaknya itu berulang tahun sudah memberi saran untuk kado apa yang pas, tapi menurut Reyhan saran tersebut masih kurang cocok. Ia bingung karena tidak tahu apa barang yang kemungkinan akan cocok dan pasti digunakan untuk Naya.

Murid - murid sekolah pun sudah mulai berhamburan keluar dari gerbang sekolah menandakan pembelajaran sudah selesai. Ia melihat Alita adiknya yang berjalan ke arahnya yang masih setia menunggu di dalam mobil, panas soalnya kalau menunggu diluar fikir Reyhan.

"Sorry kak agak lama tadi wali kelasnya telat masuk kelasnya ada rapat bentar soalnya. Jadi kan kita?" tanya Alita yang baru saja masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang pas di sebelah Reyhan.

"Iya gapapa, jadi dong. Kita mampir beli kado dulu ya tapi jujur aku masih bingung mau beli apa Ta."

Reyhan pun masih memikirkan kado yang pas untuk Naya sembari menatap kesana - kemari di dalam mobilnya. Lalu matanya tertuju pada sang adik yang sekarang tengah melihat kearah telfon genggam yang ia pegang.

Pria itu mengarahkan pandangannya kepada barang yang melilit disekeliling pergelangan tangan si adik. Gelang dengan model yang simple tapi mewah memberikan kesan feminim untuk orang yang memakainya.

Saat itu juga, Reyhan tahu kado yang tepat untuk sahabat kecilnya itu. Reyhan pun langsung bergegas untuk pergi ke toko perhiasan pada mall.

"Kakak udah tau mau beliin apa?"

"Beliin gelang aja kali ya? Liat kamu pake gelang kayak gitu bagus, pasti bakal cocok buat kado ulang tahun dia. Kamu beli dimana?" tanya si kakak yang masih setia menatap lurus kearah jalan karena sedang menyetir.

"Aku beli di Frank & Co sih kak waktu itu. Mau beli disana juga?"

"Yauda boleh deh."

Sesampainya di mall, mereka pun langsung pergi menuju toko Frank & Co untuk memberi kado ulang tahun tersebut. Reyhan dan Alita pun melihat - lihat gelang yang menurut mereka cocok untuk Naya, dan akhirnya mereka pun menemukannya.

Gelang emas putih tersebut berwarna silver dengan hiasan berlian pada ujung pengait dari gelang. Modelnya simple tapi elegan, siapapun wanita yang menggunakan gelang itu akan terlihat menjadi lebih cantik dan menarik, gitu sih kalau kata mba - mba penjaga tokonya.

Setelah membeli kado tersebut, tak lupa mereka mampir ke toko bunga, dan kali ini Alita yang menyarankan untuk membeli bunga. Karena katanya pasti semua wanita akan jatuh hati dan senang jika diberikan bunga pada hari ulang tahunnya.

Kado untuk Naya pun sudah dibeli, hal terakhir yang harus mereka lakukan adalah memberi kado tersebut kepada si gadis yang berulang tahun.

Tanpa berlama - lama lagi, Reyhan pun menginjak gas mobilnya untuk berjalan ke cafe HY tempat Naya berada.



Membutuhkan waktu sekitar 20 menit agar mereka bisa sampai ke cafe HY. Saat mereka sudah sampai dan hendak mau parkir, ada motor vespa mint yang baru saja bergegas untuk meninggalkan cafe. Jika dilihat - lihat, pria itu sangat familiar di mata Alita.

Lagipula siapa lagi pria dengan seragam yang sama dengannya mempunyai motor vespa berwarna mint kalau bukan Sean Dewantara? Tapi kira - kira apa yang pria itu lakukan di cafe HY? Ya mungkin saja ia membeli makanan atau minuman, tapi ia tidak melihat pria itu keluar dengan kantung dari cafe tersebut.

Tapi gadis itu kurang yakin dan mengurungkan niatnya untuk menanyakannya kepada si empu via chat. Jadi dia berusaha untuk tidak memikirkannya lagi.

Reyhan pun memarkirkan mobilnya di depan cafe dan turun untuk masuk ke dalam dengan adiknya beserta dengan kado yang mereka beli. Saat masuk cafe, mata pria itu langsung tertuju pada tempat Naya biasa duduk, dan gadis yang ia cari ada disana tengah duduk sembari menatap ke area kosong seperti biasa.

"Hai Nay, aku Reyhan." ujar Reyhan sembari duduk tepat di depan sang gadis, sedangkan Alita duduk di sebelah kakaknya.

"Eh Rey, hai juga." jawab Naya pelan dengan senyum lembutnya.

"Aku hari ini ajak adik aku, kamu kan gak pernah ketemu dia jadi aku sekalian mau kenalin kebetulan kalian seumuran. Ini adik aku Alita." Reyhan mengatakan itu sembari mengambil tangan adiknya dan tangan Naya untuk menyatukan keduanya. Kedua gadis itu pun bersalaman.

"Naya ini temen kecil kakak? Kalau Naya mah aku udah kenal kak kita juga temen." jawab Alita dengan senyum sumringah.

"Iya kan Nay?"

"Iya aku juga kenal Alita." jawab Naya sambil tersenyum ke arah Alita, walau tak tahu persis keberadaan Alita dimana, tapi ia tahu bahwa Alita adik sahabat kecilnya itu berada tepat disebelah kakaknya.

"Loh, udah saling kenal ternyata? Bagus deh kalau gitu, udah jadi bestie dong berarti, hm?" tanya Reyhan menyikut adiknya sembari membentuk lambang 'best friend forever' dengan tangannya persis seperti malam dimana kakak beradik itu mengobrol di kamar Alita.

"Apaan sih haha." Alita pun tertawa melihat kelakuan kakaknya yang semakin hari semakin absurd. Kakaknya itu sudah terhasut kealayan dari kedua temannya Keenan dan Sakha, jadi jangan heran deh.

"Jadi kalian kok bisa kenal? Darimana?" tanya Reyhan penasaran.

"Waktu itu gak sengaja ketemu di jalan pas mau nyebrang lampu merah, sekalian aku temenin Naya pulang soalnya waktu itu aku lagi jalan kaki pulang dari les jadi satu arah juga kan pulangnya yauda deh kita kenalan dan jadi temen!" cerita Alita.

Mereka bertiga pun berbincang - bincang, saking asiknya mereka sampai lupa memberi kado untuk Naya padahal itu adalah tujuan utama mereka berkunjung.

"Oh iya Nay, ini aku sama Alita beliin kado. Happy birthday!" ucap Reyhan sembari memberikan kado gelang yang dibungkus rapi dengan pita kepada Naya.

"Ada bunga juga buat kamu, Nay. Happy birthday semoga suka ya kado dari kita!" kali ini Alita yang menyodorkan bunga yang mereka beli barusan kepada Naya.

"Makasih banyak kalian, harusnya gak usah repot - repot kasih kado tau aku jadi gak enak." jawab Naya yang sekarang telah memegang kedua kado yang diberikan kakak beradik itu.

"Sini aku pakein kadonya ke kamu." Reyhan pun meraih box Frank & Co yang ada di depan Naya dan mengambil gelang tersebut lalu ia pakaikan ke pergelangan tangan si gadis.

Model gelang yang Reyhan beli tidak persis sama seperti yang adiknya punya, milik Naya lebih simple dan ramping. Cocok sekali saat digunakan di pergelangan tangan si gadis.

"Makasih banyak sekali lagi. Oh ya kalian mau makan atau minum apa pesen aja ya."

Mereka pun kembali berbincang, lebih ke bercerita tentang masa kecil Reyhan dan Naya dulu sembari menikmati makanan dan minuman yang diberikan si gadis yang berulang tahun itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

blue & grey | sunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang