3

7.3K 1K 73
                                    

Author Pov

Rumah Lisa

disini lah mereka berdua sekarang berada. tepat di depan pintu kamar Lisa dan si empu kamar hanya diam berdiri di tempat.

dalam hati ia merutuki kebodohan nya yang mengiyakan permintaan Jennie untuk berkunjung ke rumahnya.

"ayo temenan, tapi kita ke rumah lo dulu."

hanya karena Jennie mengucapkan itu, tanpa pikir panjang Lisa langsung mengangguk sambil tersenyum bodoh.

"ARRRGHHH LISA GOBLOKKKK!!!"

"LAGIAN PENYANYI MANA YANG MAU TEMENAN SAMA ORANG BIASA KEK LO."

"GABUT BANGET TUH PENYANYI." batin Lisa memekik.

ia sekarang benar-benar menyesal, tapi di satu sisi juga senang karena lantai rumahnya diinjak oleh idolanya.

sedangkan Jennie, gadis itu menatap Lisa bingung karena dari tadi hanya diam. gadis tinggi itu bahkan belum membuka pintu kamarnya.

"duh gimana ya, mana dikamar gue penuh muka Jennie lagi. bisa-bisa dia ilfeel anying."

"apa gue minta dia jangan masuk dulu? ih tapi ga sopan bangsat."

Lisa merasa bimbang sekarang, ia tidak mungkin membiarkan Jennie berada sendirian di ruang tamunya. tapi ia juga tidak bisa memperlihatkan isi kamarnya kepada Jennie.

"emm, Lisa? are you okey?" tanya Jennie.

"a—ah ya, okey okey."

Ceklek!

"ekhem! si—silakan masuk." Lisa membuka pintu kamarnya dan mempersilakan Jennie untuk masuk terlebih dahulu.

Jennie tersenyum, kemudian melangkah memasuki kamar Lisa. baru 2 langkah, ia langsung berhenti membuat Lisa mulai panik.

"i—itu apa ya, maaf. gue bakal beresin poster-poster nya kok, Kak Jennie bisa nunggu di ruang tamu kalo mau hehe." Lisa menggaruk belakang kepalanya.

"oh engga, gapapa. santai aja."

Jennie kembali melangkah masuk dan Lisa mengikutinya kemudian kembali menutup pintu kamarnya.

ia hanya bisa melihat Jennie yang memperhatikan kamarnya. rasanya cukup memalukan. Jennie hanya diam, ia tidak berkomentar apapun mengenai kamar Lisa.

isi kamarnya hampir 90% adalah gambar dirinya, sisanya hanya barang-barang pribadi yang tidak memungkinkan untuk ditempeli foto dirinya.

"Kak Jennie, silakan duduk." Lisa mempersilakan Jennie untuk duduk di lantai yang disana sudah terdapat bantal duduk.

di tengah-tengah kamar Lisa, tepatnya di samping ranjang nya terdapat sebuah meja kecil yang diatas nya terdapat laptop dan beberapa lembaran kertas.

Jennie pun langsung duduk di atas bantal itu, ia meletakkan barang belanjaan nya saat di minimarket tadi di samping nya. setelah itu mendesah lega.

"bentar ya kak, gue ambilin minum dulu."

"eh ga usah, gue udah punya abis beli dari minimarket tadi."

"o—oh okey..." Lisa pun ikut duduk berseberangan dengan Jennie.

mereka berdua kembali diam, Jennie memejamkan matanya seperti sedang menikmati keheningan saat ini. berbeda dengan Lisa, matanya tidak bisa diam, terus melirik kesana kemari.

"demi apapun, kalo ini mimpi keterlaluan banget sih takdir gue." batin Lisa.

"makasih banyak ya, Lisa. gue bener-bener ga tau mau ke mana lagi kalo lo ga bolehin gue mampir ke sini." Jennie menatap Lisa sendu. suaranya terdengar begitu tulus mengucapkan itu.

I D O L A ( JENLISA )Where stories live. Discover now