DF : Park Jeonghan

5.2K 385 16
                                    

Pagi yang cerah disertai oleh pelukan manja dari sang suami. Jeonghan mengulas senyumannya menatap wajah tampan Seungcheol yang masih memejamkan mata.

Tangan lentiknya menyusuri wajah Seungcheol, dimulai dari dahi, turun pada mata, Jeonghan sungguh sangat menyukai bulu mata lentik dan panjang Seungcheol. Tangannya kemudian turun pada hidung, terus turun sampai pada bibir. Bibir yang selalu membuat Jeonghan ketagihan dengan lumatannya.

"Ehm, morning honey." sapa Seungcheol dengan suara serak yang mampu membangkitkan hasrat Jeonghan dipagi hari.

"Morning too, segera mandi dan bersiaplah." ucap Jeonghan melepaskan tangan Seungcheol dari pinggangnya, tapi pria itu justru malah merapatkan tubuh mereka.

"As usual, morning sex before starting the activity. I need to charge myself to yours, honey."

Jeonghan tak menolak, dia menyambutnya dengan senang hati. Sebab dia sudah sangat kecanduan dengan sentuhan Seungcheol. Sentuhan suaminya sungguh sangat memabukkan, Jeonghan bahkan hampir gila saat satu tahun lamanya tak merasakan sentuhan Seungcheol.

"Kau tak henti-hentinya menyentuhku, dua kali dalam sehari? Kau tak takut bosan karena milikku sudah terlalu sering kau masuki?" tanya Jeonghan usai kegiatan panas mereka selesai.

"Tak akan pernah bosan, sayang. Aku ingin mengejar ketertinggalan, Soonyoung juga sedang berusaha ekstra sekarang." jawab Seungcheol sambil mengelap dada Jeonghan yang mengeluarkan ASI akibat remasannya barusan.

Chan sebenarnya sudah mulai lepas ASI, tapi justru ASI Jeonghan sampai sekarang masih sangat subur. Sehingga Chan berbagi dengan sang Ayah, daripada ASI itu terbuang sia-sia.

"Ketertinggalan apanya? Justru kau sudah lebih unggul sebab sudah memiliki Chan."

"Aku harus lebih unggul, sayang. 2 vs 1." balas Seungcheol sebelum beranjak ke kamar mandi.
"Kau istirahat saja, hem. Aku akan menelepon Seokmin untuk memberikanmu cuti sampai besok."

Jeonghan mendengus, selalu saja pria itu bertingkah semaunya. Padahal Jeonghan mau ke rumah sakit dan memulai sesi gibah dengan Jisoo.

Seungcheol mencium kening Jeonghan yang masih bergulung selimut diranjang. Seungcheol memang sedang melarang Jeonghan melakukan aktivitas lainnya, sebab dia sedang mempersiapkan Jeonghan untuk pembuahan anak keduanya.

Seungcheol pamit setelah mencium Jeonghan dan menengok Chan di kamarnya yang masih terlelap tidur. Usai kepergian Seungcheol, Jeonghan mengeluarkan sebuah kotak kecil berisi pil dari laci nakasnya.

"Maaf sayang." ucap Jeonghan sebelum menelan pil itu.

Itu adalah morning after pill, Jeonghan sering mengkonsumsinya setelah bercinta dengan Seungcheol. Sebab dia masih ingin menunda kehamilan anak kedua, karena Chan masih terlalu kecil untuk memiliki adik. Dia ingin fokus menjaga dan mengawasi tumbuh kembang Chan, setidaknya sampai usia Chan 4 atau 5 tahun.

Namun, Seungcheol tak menyetujui itu, dia tetap ingin segera memiliki anak kedua. Sehingga mau tak mau Jeonghan secara sembunyi-sembunyi mengkonsumsi pil itu.

Setelah menelan pil, Jeonghan menyingkap selimut dan meraih kemeja Seungcheol lalu memakainya. Dia merapikan ranjang serta pakaian yang berserakan dilantai. Cuci muka, sikat gigi, lalu pergi ke kamar Chan berniat membangunkannya dan mengajaknya bermain. Namun sayangnya tidur Chan begitu lelap sehingga Jeonghan tak tega untuk membangunkannya.

Usai mandi, Jeonghan duduk dimeja rias. Sambil menyisir rambut panjangnya, Jeonghan mengulas sebuah senyuman misterius.

"Aku berhasil mendapatkanmu, sayang." gumamnya menatap foto pernikahan mereka yang terlihat dari pantulan cermin didepannya.

Pikiran Jeonghan kembali melayang pada 3 tahun yang lalu. Saat dimana dia pertama kali melihat Seungcheol 3 bulan sebelum pesta anniversary pernikahan orangtuanya. Jeonghan sudah jatuh hati pada Seungcheol, dan semenjak itu dia berusaha untuk mendapatkan perhatian Seungcheol.

Namun Jeonghan harus kecewa saat tahu bahwa Seungcheol tidak tertarik pada wanita, kecuali hanya untuk dijadikan partner one night stand saja. Jeonghan tak mau itu, dia tak mau hanya jadi partner seks Seungcheol saja. Karena itulah dia mulai menyusun siasat supaya Seungcheol jatuh hati padanya.

Dengan bantuan Dangerous Flower, Jeonghan mulai menjalankan rencananya. Dimulai dari pesta pada malam itu. Jeonghan sangat bersyukur ketika Jungsoo menyuruh dia dan Seungcheol untuk mengobrol, sebab itu bisa Jeonghan jadikan kesempatan.

Jeonghan kecewa saat Seungcheol dengan santainya mengatakan pembatalan perjodohannya, sebab Jeonghan sudah memiliki rencana dengan perjodohan itu. Dengan sifat liciknya, Jeonghan segera memutar otak. Dia meminta seorang pelayan membawakan wine, tapi sebelumya Seungkwan sudah memasukan obat perangsang ke dalam wine itu.

Kalian pikir memangnya kenapa Seungcheol tiba-tiba birahinya naik hanya karena wine, jika bukan karena obat perangsang. Seungkwan yang saat itu datang bersama Seungcheol, turut mendukung rencana licik Jeonghan.

Dan hal lainnya yang perlu diketahui adalah, Jeonghan tidak sedang mabuk ataupun terpengaruh obat perangsang. Dia dalam keadaan sepenuhnya sadar malam itu.

Setelah melalui satu malam yang panas bersama Seungcheol, Jeonghan menanti-nanti hadirnya seorang bayi didalam kandungannya. Dan ya, 1 minggu pasca malam itu, Jeonghan positif hamil. Meskipun dia harus menghadapi Jungsoo dan Taehyun, tapi Jeonghan sebisa dia mempertahankan bayinya.

Mengenai kebohongannya tentang siapa Ayah dari bayinya pada Jungsoo dan Taehyun, Jeonghan melakukan itu sebab dia tak suka dengan pemaksaan. Meskipun dia mencintai Seungcheol, tapi dia tak mau menikah dengan pria itu atas dasar sebuah paksaan. Apalagi dengan alasan kehadiran jabang bayi dalam rahimnya. Dia takut jika pada akhirnya nanti bayinya akan terus disalahkan oleh Seungcheol yang saat itu begitu keras kepala.

Jeonghan tak pernah menunjukkan diri pada Seungcheol selama satu tahun lamanya. Dia mengulur waktu supaya terlihat bahwa Seungcheol lah yang mendatanginya. Jeonghan selama ini dijuluki sebagai wanita yang tangguh dan mandiri, tapi justru itu hanyalah kedok kelicikannya saja.

Rencana Jeonghan berjalan lancar ketika dia mendapatkan Seokmin sebagai pasien VVIPnya. Dan ya, Seungcheol berhasil masuk ke dalam jebakan Jeonghan. Apa kalian tak merasa curiga ketika Jeonghan terlihat seolah tak tahu saat Seungcheol mengikutinya? Padahal sebenarnya Jeonghan sedang mengarahkan Seungcheol pada Chan.

Setelah menunggu 18 bulan, akhirnya Jeonghan mendapat momen yang tepat untuk mulai menarik Seungcheol.

Jeonghan bersikap seolah dia jual mahal, padahal nyatanya dia sedang menarik Seungcheol. Ya, supaya terlihat bahwa Seungcheol yang mengejarnya, padahalnya kenyataannya Seungcheol sedang berada dalam skenario yang Jeonghan buat.

Meskipun beberapa hal terjadi diluar kehendaknya. Seperti saat Seungcheol mencabut rambut Chan, sungguh itu bukanlah drama yang Jeonghan buat. Dia menangis saat itu karena Seungcheol tak kunjung menunjukkan ketertarikan malah justru menyakiti anaknya.

Berkat kegigihan obsesinya pada Seungcheol, akhirnya Seungcheol berhasil ditaklukan oleh Jeonghan. Termasuk menyingkirkan semua wanita yang mencoba merebut Seungcheol darinya.

Jeonghan tak segan melenyapkan setiap orang yang berani menghina dan membicarakan anaknya, dan Jeonghan juga tak segan meneror wanita-wanita yang mencoba mendekati miliknya. Salah satunya adalah sekretaris Seungcheol, secara senyap Jeonghan berhasil meneror wanita itu hingga pada akhirnya yang sudah mulai depresi mengundurkan diri dari perusahaan Seungcheol.

"Senjata yang ampuh." ucap Jeonghan membuang botol kecil berisi obat perangsang ke dalam tong sampah di kamar mandi.

"Ahh, akhirnya aku bisa mendapatkan Seungcheol tanpa harus mengejar-ngejar dia."

"Kau milikku sayang, Choi Seungcheol hanya milik Park Jeonghan."

Seperti seorang wanita gila, Jeonghan memeluk bingkai foto Seungcheol sambil menciumi dan memeluknya lalu menari berputar-putar dikamar.


~Dangerous Flower~


Hayoo siapa yang awalnya ngerasa kasihan sama Jeonghan dan ngerasa simpatik sama dia??
Aku udah kasih spil 'sifat licik turunan dari Jungsoo' lho di part awall, wkwkw


Dangerous FlowerWhere stories live. Discover now