0.4 [Servant]

6.9K 796 24
                                    

Allo! Hope you enjoy! Happy reading, guys!


Makasih buat kalian yang bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan baca ceritaku. Semoga betah sampai akhir.

Jangan lupa vote, komentar, dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian. Biar ramai.

Sekian ….

*****

Jun, nama pria berjas hitam yang tertarik dengan Chiyo sejak pertama kali bertemu dengannya di sebuah kedai.

Chiyo tampak berbeda. Walau fisiknya jika diperkirakan berusia sepuluh tahunan, entah kenapa Jun merasakan aura dewasa menguar dari tubuh mungilnya yang hanya setinggi pinggang Jun.

Benar saja, Chiyo memang unik. Gadis menarik.

Bagaimana dia bertingkah saat sendiri. Bagaimana dia menyikapi orang asing. Bahkan tersenyum sendiri tanpa alasan yang jelas. Bolehkah Jun menganggap gadis itu gila?

Jun menikmati berbagai ekspresi yang ditunjukkan Chiyo. Menggemaskan, pasti tuannya senang jika dia pertemukan dengan gadis seunik Chiyo.

Yang paling membuat Jun bingung adalah wajah mesum Chiyo yang senyum-senyum sendiri di bangku taman. Gadis itu kesurupan atau bagaimana?

Saat menemukan gadis yang sempat kabur dari pandangannya, Jun jelas tidak akan melepaskan Chiyo begitu saja setelah ini. Chiyo … pasti Jun akan menuntaskan rasa penasarannya terhadap gadis itu.

Jun mendekat, lalu menepuk pundak Chiyo. "Senyum itu tidak cocok dengan wajah manis Anda, Nona." Jun menarik sudut bibirnya.

Chiyo terkejut dengan kehadiran Jun yang tanpa diundang, jelas juga tidak diharapkan oleh gadis tersebut.

"Nona, jangan memasang wajah takut seolah-olah saya akan menculik Anda," tegur Jun.

Chiyo justru bergidik ngeri. "Aku semakin kepikiran jika kau melarangnya!" ketus Chiyo.

Entah untuk alasan apa Jun tertawa. "Anda benar-benar memiliki daya tarik yang kuat ya, Nona berwajah mesum," kata Jun dengan wajah tengil.

Chiyo mendelik. "Panggilan macam apa itu?!" sewotnya.

"Kau siapa?! Kenapa mengikutiku?!" tanya Chiyo tidak santai.

Jun tersenyum sopan dan memberi hormat. "Ada baiknya Anda yang memperkenalkan diri terlebih dahulu, Nona," katanya ditutup dengan kedipan mata genit.

Chiyo membola mata. "Aku Chiyo."

"Senang bertemu dengan Anda, Nona Chiyo." Jun berbasa-basi. "Saya Jun, salah seorang pegawai kerajaan."

Mendengar kata 'pegawai kerajaan', mata Chiyo sedikit berbinar. Mungkin dia bisa meminta bantuan—memanfaatkan—Jun?

Chiyo tersenyum tipis. Dia menggeser duduknya, mempersilahkan Jun. "Jangan hanya berdiri."

Jun berdecak kagum dengan sikap Chiyo yang dapat berubah dengan cepat, dalam waktu singkat. Seperti penderita kepribadian ganda saja.

"Dengan senang hati," kata Jun sembari mendudukkan dirinya di samping Chiyo.

Chiyo menatap Jun dari atas hingga bawah, menelisik. "Aku ingin tahu alasanmu mengikutiku sejak tadi, Tuan Jun." Chiyo berkata jujur. Dia sangat ingin tahu.

Jun berdehem, kemudian menjelaskan alasannya tanpa sedikitpun menutup-nutupi. "Jadi begitu." Jun tersenyum. "Pada intinya saya tertarik padamu, Nona, dan berhenti memanggilku Tuan."

Hot Daddy, Take Me!Where stories live. Discover now