07

136 24 6
                                    

(Sorry ya kalau nemu typo)












"Boleh, aku bantu kamu untuk sembuh."

Kalimat dari Yudis masih tergiang di kepala Mesy, tapi lebih kalah sama kalimat dari Hazel..

"Gue gak akan pernah lepas tangan lo, lagi."

Kalaukalian di posisi Mesy, gimana? Ini dia beneran bingung, dan tentunya sedih. Dia belum bener-bener bisa berdamai dengan keadaan tapi Hazel udah datang dan nawarin kebahagiaan buat Mesy.

Mesy masih sering nangis kalau ingat kejadian-kejadian dulu, kangen Mama tapi gak tahu Mama mikirin Mesy apa gak?

Kangen Yuki yang sampai sekarang dia gak tahu kabarnya gimana, kangen Bule. Yang mesy tebak dia juga lagi bingung nyari,

Kangen semuanya,, Mesy masih sering kambuh. Kambuhnya yang paling parah yaa kayak tadi, trauma-trauma dia yang buat rasanya mental Mesy beneran udah porak-poranda.

Gak percaya sama orang, menutup diri. Jarang senyum, kepalanya selalu nunduk, takut untuk ngomong.

Cuma sama Yudis dia bisa sedikit jadi Mesy yang dulu walaupun gak sepenuhnya.

"Mesy anjing !!" Datang-datang Manda lempar tas dan duduk di samping Mesy.

"Kata Yudis lo kumat?" Mesy cuma nganguk,

"Kenapa bisa? Gue liburan gak tenang dan milih balik hari ini." Manda sekhawatir itu, dia bisa kayak gini karna ngerasa mereka punya trauma yang sama di masa lalu

Bedanya Mesy lebih beruntung daripada Manda.

"Gue udah gakpapa, lo lebay banget." Di getok kepala Mesy,,

"Gak lebay bangsat,, gue takut."

"Masih susah nafas? gak usah kerja lah, libur lagi aja."

"Gila lo, mau makan apa gue gak kerja,"

"Gue gantiin shift lo hari ini, pliss gak usah kerja." Kata Manda,

"Gue gak mau, gue mau kerja.".

"Sy,, keras kepala banget sih ah." Manda manyun,

"Kalau bukan keras kepala ya bukan Mesy dong." Kata Mesy terkekeh,














Mesy beneran kerja, sampai di outlet dia kayak biasa diem aja. Tunggu ada yang ngajak ngobrol baru dia ngomong.

"Sie,, kemarin bos nanyain kamu." Ucap Sely yang duduk di bagian kasir.

"Iyaa?"

"Anaknya boss mas Zidan," Mesy cuma nganguk. "Beneran ta kamu dulu temen SMA mas Zidan?" Tanya Sely kepo,,

Mesy lagi lagi nganguk, "Jujur sih mei, aku tuh gak percaya kalau kamu dari Jakarta. Setelah Mas Zidan bilang kamu temen SMAnya aku baru percaya." Mesy cuma senyum,,

"Mas Zidan punya pacar ndak?" Tanya Sely, dengar pertanyaan itu Mesy langsung keinget Yessa. Pacar Zidan yang buat Mesy akhirnya milih keputusan ninggalin Hazel dan Jakarta.

"Gak tahu, jaman SMA punya."

"Ihhhh pupus harapanku." Mesy gak nangepin lagi, dia milih main hp.

Oh iyaa selama ini Mesy beneran stop social Media, cuma main whatsApp doang, makanya Hazel gak nemu-nemu keberadaan Mesy.

"Mesy." Mesy kaget ada yang manggil dia, dan lebih kaget lagi itu Hazel.

Sely dan yang lainnya berdiri, Mesy masih duduk ngelihatin Hazel yang ada di depan sampai badannya di senggol kasar sama Maria untuk berdiri. "Aaa iyaa."

Meisie (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang