Prologue : ❝The Egg❞

195 29 16
                                    

THE MISTERY OF AN EGG❞
[달걀의 신비]

ⁿᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ
ılı.lıllılı.ıllı
[Classical Music]
¹:¹⁷─⊙────── ³:⁴¹
ᵛᵒˡᵘᵐᵉ:▮▮▮▮▮▮▯▯▯
↺ʳᵉᵖᵉᵃᵗ ⊜ᵖᵃᵘˢᵉ ↠ⁿᵉˣᵗ
1:35 ──────ㅇ───────── 3:47

h a p p y r e a d i n g

•••

Malam itu Itaweon diguyur hujan. Gadis belia berumur dua puluh tahun terlihat sedang melayani pembeli di supermarket tempatnya bekerja. Karena hidup sebatang kara, gadis pemilik lesung pipi bernama Kim Seorin harus mencari pekerjaan supaya bisa bertahan hidup. Untunglah, berkat teman satu kampusnya yang berbaik hati sebagai anak dari pemilik supermarket, Seorin bisa menjadi seorang kasir. Ya walaupun sebagai pekerja part-time.

"Hoam..."

Saat memasukkan barang-barang pembeli terakhir ke dalam kantong belanja, tak sengaja sikunya menjatuhkan sesuatu di meja kasir. Krak! Oh, -- tamatlah riwayatnya.

"Ah, maafkan saya." Seorin membersihkan kekacauan yang ia buat karena memecahkan beberapa telur. Rasa kantuknya lenyap begitu saja.

"Bagaimana ini? Kamu harus bertanggung jawab!" Sentak pembeli, tidak ramah.

"Maafkan saya. Saya akan mengganti kerugiannya." Seorin terbata karena pertama kalinya ia berbuat kesalahan seperti ini. Seorin membawakan beberapa telur sebagai gantinya dan terpaksa menggunakan uang pribadinya untuk ganti rugi.

Setelah supermarket tutup, seperti biasa, Seorin akan memberikan laporan hasil penjualan sesuai shift-nya. Dan akibat kejadian tadi, Seorin harus merasakan omelan dari atasannya. Seorin berjalan gontai keluar dari supermarket. Untung saja hujan sudah reda sehingga dia tidak perlu menemui atasannya kembali untuk meminjam payung.

"Kenapa harus telur?" gumamnya, tidak bersemangat. Seorin menunduk, memperhatikan genangan air hujan di trotoar.

"Ada apa dengan telur?"

Seorin hampir terjengkang saat mendengar suara disertai siluet seseorang membelakangi lampu jalanan di belakangnya.

"Astaga, hampir saja aku mati karena serangan jantung," ucap Seorin dramatis sembari mengelus dadanya.

Hyunjin terkekeh hingga kedua matanya menjadi segaris kemudian merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

Tanpa komando, Seorin menghambur ke dalam pelukan Hyunjin. Rasanya seakan semua beban hidup hilang dalam sekejap. Seorin merasa jika pelukan Hyunjin memang ditakdirkan khusus untuk dirinya. Hyunjin mengusap surai cokelat dan punggung Seorin bersamaan sembari menggumam pelan. "Bagaimana harimu?"

Seorin menghirup aroma mint di mantel Hyunjin sembari melepaskan kekehan palsu. "Selalu buruk."

Hyunjin tersenyum tipis, tidak habis pikir. Ia berujar lembut, "Kamu ada masalah di kampus atau di tempat kerja, hm?"

"Tempat kerja." Seorin menghela napas lelah. "Aku memecahkan beberapa telur kemudian harus mengganti rugi dan berakhir diomeli dan diberi peringatan oleh atasanku," jawab Seorin, cepat tanpa jeda. Sudah persis seperti seorang rapper.

[✓] The Mistery Of An EggWhere stories live. Discover now