Epilogue : ❝Goodbye, Felix❞

112 24 8
                                    

THE MISTERY OF AN EGG
[달걀의 신비]

ⁿᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ
ılı.lıllılı.ıllı
[Gone Away]
¹:¹⁷─⊙────── ³:⁴¹
ᵛᵒˡᵘᵐᵉ:▮▮▮▮▮▮▯▯▯
ʳᵉᵖᵉᵃᵗᵖᵃᵘˢᵉ ↠ⁿᵉˣᵗ
1:35 ──────ㅇ───────── 3:47

h a p p y r e a d i n g

•••

Kim Seorin tidak peduli dengan senja yang saat ini menggantung di cakrawala. Tidak peduli sebentar lagi pekatnya kegelapan akan memeluk dirinya. Tidak peduli dengan rasa sakit di sendi-sendi kakinya karena telah berlari jauh tidak tahu arah. Tidak peduli jika asmanya bisa kambuh kapan saja.

Yang ia pedulikan saat ini hanyalah Felix.

Seorin berhenti sejenak, menyandarkan tubuhnya di batang pohon. Napasnya tersengal-sengal. Hampir malam dan Seorin belum menemukan keberadaan Felix. Seorin tidak tahu ia sekarang berada di mana. Hanya ada pepohonan pinus di sekitarnya.

Tidak tahu berapa lama dia berlari, Seorin merasakan perih di kakinya. Seorin berjongkok berniat memeriksa kakinya yang kini sudah dalam kondisi lecet dan berdarah di beberapa bagian. Karena terlalu mengkhawatirkan Felix, ia baru menyadari kakinya terluka.

"Felix?!"

Seorin kembali meneriakkan nama Felix namun tidak kunjung mendapat jawaban. Ia kembali melanjutkan perjalanan, semakin masuk ke dalam hutan.

Samar-samar Seorin mendengar suara geraman dari balik pohon berukuran lumayan besar. Seorin semakin mempercepat langkahnya berharap jika itu adalah Felix.

Kedua mata Seorin membola saat melihat makhluk mengerikan sedang memakan daging rusa.

Seorin yakin itu Felix. Tetapi kenapa rupanya sangat mengerikan?

Jujur, Seorin baru pertama kali melihat makhluk seperti itu. Lebih mengerikan daripada para hybrid kreasi Han yang di penjara dalam kurungan kayu. Han mengatakan jika mereka belum sempurna, sama seperti Felix.

Lalu sekarang, apakah Felix telah berubah menjadi hybrid sempurna?

Jika ditanya, apakah Seorin saat ini merasa takut, jawabannya ya. Karena makhluk tersebut sama sekali tidak mirip seperti Felix. Seorin hampir tidak mengenalinya sampai ia melihat sebuah gelang pemberiannya masih tersemat di tangan kiri berbulu makhluk itu.

Seorin memundurkan langkahnya saat keberadaannya disadari oleh Felix.

Mata kuning keemasan itu menatapnya tajam. Seorin meneguk saliva kasar saat melihat gigi tajam Felix dipenuhi oleh darah.

"Fel--Felix?" sapa Seorin terbata. "Ini aku Kim Seorin. Kamu masih mengingatku?"

Felix melangkah maju, mengabaikan santapan seekor rusa yang belum dia habiskan. Kini perhatiannya terpaku pada Seorin.

Seorin mencoba memberanikan dirinya untuk menghadapi Felix. Ia diam saja saat Felix menghampirinya. Awalnya Felix terlihat tenang. Ia mengendus aroma Seorin dalam keheningan. Tetapi di detik selanjutnya, Felix tiba-tiba mencekik leher Seorin.

"Akh!"

Mendengar teriakan Seorin, Felix seperti seperti menyadari perbuatannya. Ia segera melepaskan cengkraman tangannya dari leher Seorin kemudian mundur selangkah sembari menggeleng. Ia kembali menggeram. Felix terlihat kesakitan, seperti melawan sesuatu di dalam tubuhnya.

[✓] The Mistery Of An EggTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang