Basket (5)

299 22 16
                                    

"Ah Ai Gun?" Noina yang menyadari kehadiran Gun bergeser menjauh dari Off memberi ruang untuk Gun bisa dekat dengan Off. "Kau ingin menemui Phi Off?"

"Iya. Tapi sepertinya Phi baik-baik saja tidak terluka?" Gun mendekati Off perlahan.

"Aku memang baik-baik saja" kata Off bingung dengan pertanyaan Gun. "Kenapa kau tanya seperti itu?"

"Itu..."

"Kau tidak jadi di operasi Phi?" tanya First menyela.

"Operasi apa?" Off justru makin kebingungan dengan pertanyaan First.

"Hei Phi Tay bilang kalau kau harus di operasi karena cidera parah" kata Mond mendekat.

"Dan kami di suruh cepat-cepat memberitahukan pada Gun soal ini. Bahkan kami dari kelas harus berlari sampai kesini. Iya kan Ai Gun?" Gawin mandang Gun yang hanya diam.

"Ah iya"

"Tapi kau baik-baik saja Phi, tidak ada cidera apapun?" Mond meneliti Off.

"Jadi kau mengarang cerita Tay?" Off memandang Tay yang berdiri tak jauh darinya.

"Sebenarnya aku hanya asal saja tapi tidak tahu jika mereka mempercayainya begitu saja" kata Tay santai.

"Bagaimana kami tidak percaya jika kau mengatakannya dengan raut wajah yang kawatir seperti tadi?" Mond kesal karena ternyata mereka hanya di kerjai.

"Di kerjain doang"

"Lalu siapa yang cidera?" tanya First.

"Yang cidera itu si Arm bukan aku" Off menunjuk Arm yang sedang berbaring di sebelah bangkarnya. Dimana sikunya terdapat perban putih juga di pelipis kanannya yang tertempel plaster.

"Hai adik-adik?" Arm menyapa Gun dkk dengan senyuman.

"Bukan Phi Off?" Gun bertanya lagi.

"Aku baik-baik saja Ai Gun" Off mencubit pelan pipi mulus Gun. Mengundang penasaran semuanya.

"Syukurlah jika Phi tidak apa-apa. Aku sangat kawatir" kata Gun pelan yang masih bisa didengar Off.

"Aku baik-baik saja sungguh" Off tersenyum mengusap pipi Gun lalu beralih ke tangan Gun dan menggenggamnya lembut. Gun mengangguk percaya membalas senyuman Off. Dan Off lupa jika mereka tidak hanya berdua.

Suasana jadi hening tidak ada yang bersuara, hanya suara detak jam dinding di ruangan itu. Mereka semua masih terkejut dengan apa yang mereka lihat barusan.

"Huh! Kalau tahu Phi Arm yang cidera kita tidak harus lari-larian seperti tadi" First mencairkan suasana yang hening.

"Sudah cape-cape lari-larian ternyata bukan Phi Off" Mond menambahi.

"Junior kurang ajar. Jadi kalau tahu aku yang cidera kalian tidak mau menengokku begitu?"

"Hehe. Lagian kok bisa cidera?"

"Tidak tahu lantainya suka denganku kali makanya minta di cium"

"Kasian sekali lantainya kena cium jidatmu Phi?" Gawin mulai bercanda.

"Kau lebih kasian pada lantai?"

"Iya"

"Brengsek!" Arm melempar perban sisa pada Gawin. Mengundang tawa dari orang-orang yang berada didalam ruangan.

"Lalu apa yang sedang kalian berdua lakukan disini?" Mond bertanya pada Noina dan June yang berdiri tak jauh darinya.

"Aku ingin menemui Phi Off" jawab Noina santai.

Just Friend (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang