Chapter 1

2.8K 162 3
                                    

Sorry for typo
_______________________________

Di pagi hari yang cerah, bukan berarti semua orang akan merasa bahagia. Terutama untuk anak-anak di panti asuhan Papillon, mereka harus bangun subuh untuk menyiapkan sarapan untuk pemilik panti asuhan dan membersihkan rumah besar itu.

Mereka bergotong royong membersihkan rumah itu, sayang nya. Karena satu orang anak, mereka harus menahan lapar seharian ini.

Salah satu dari mereka adalah Lia, ah tidak... Sebenarnya, dia tak memiliki nama. Tapi pemilik panti memanggil nya Lia, entah karena alasan apa. Dan Lia membenci nama itu.

Plakk!
Dugh!
Dugh!

Tamparan, pukulan, dan tendangan di terima oleh teman Lia yang bernama Shio. Anak laki-laki yang masih berusia 7 tahun, tak sengaja menyenggol dan memecahkan guci kesayangan pemilik panti. Alhasil, dia harus menerima hukuman itu.

Tak ada yang berani membantu, karena jika membantu mereka akan ikut di pukuli. Cukup tak bisa makan dan minum seharian ini...

Lia membawa sampah-sampah keluar panti, setelah membuang sampah. Lia pergi ke sumur, sekarang tugas nya adalah mencuci bersama Shio.

Lia POV

Sungguh, aku muak dengan semua ini. Bukan kah ini panti asuhan? Kenapa disini kami seperti budak?? Tapi aku tak bisa apa-apa... Aku hanya bisa diam dan menurut, seperti anak anjing.

Haha... Sepertinya disini aku memang anak anjing. Di perlakukan seperti hewan, di beri makanan tidak layak, dan baju lusuh. Bahkan di tangan pun, kami di tandai.

Aku masih mengingat jelas bagaimana sakit nya besi panas itu mengenai tangan ku...

Aku masih mengingat jelas bagaimana sakit nya besi panas itu mengenai tangan ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanda ini... Benar-benar mimpi buruk untuk ku.











Normal pov

Suasana pagi hari di istana kerajaan Draconis Rose sangat lah tenang. Keluarga Maverick menikmati sarapan mereka bersama-sama dan tenang, tidak ada yang berbicara. Hanya ada suara dentingan antara piring dan sendok.

Setelah sarapan selesai, raja Jaehyun memulai pembicaraan.
"Ayah dengar dari ibu kalian, kalian ingin memiliki adik perempuan??" Tanya nya.

Ketiga anak nya sontak saling tatap, lalu mengangguk. Sang pangeran mahkota pun menjawab, "Benar ayah, kami sangat penasaran bagaimana rasanya memiliki adik perempuan. Tapi kami paham jika ibu tak bisa mengandung lagi..."

Jaehyun pun mengangguk, dia tersenyum lembut ke arah anak-anak nya.
"Memang, tapi bukan berarti kita tak bisa mengadopsi. Ayah dan ibu akan pergi ke panti asuhan untuk melihat kandidat-kandidat adik baru kalian."

"Ayah tidak keberatan?" Tanya Sungchan yang akhirnya berbicara. Jaehyun mengangguk, membuat ketiga anak nya senang. Mereka tak sabar melihat bagaimana penampilan adik mereka.

"Baiklah, kalian bisa melanjutkan kegiatan kalian. Ayah pastikan malam ini kalian akan bertemu adik kalian"

"Terimakasih banyak ayah, kami permisi dulu" pamit ketiga nya. Mark kembali ke ruangan kerjanya, Jeno ke arena latihan, dan Sungchan pergi ke taman belakang.

Sepeninggalan anak-anak, Jaehyun bangkit dan mengecup kening istri nya.
"Bersiap lah, aku tunggu di ruang keluarga ya? Kita pergi ke panti asuhan"

"Baik yang mulia..."












Jaehyun menghela nafas nya berat, Taeyong di sebelahnya tersenyum maklum dan berusaha menenangkan sang suami. Ini sudah panti asuhan yang ke 5, dan mereka belum menemukan anak yang pas.

Kebanyakan dari mereka akan langsung takut saat bertatapan dengan Jaehyun. Kadang dia berfikir, semenyeramkan apa wajah nya?

"Semoga di panti asuhan ini kita menemukan nya, aku tidak ingin pergi keluar kota hanya untuk mencari panti" keluh Jaehyun.

"Semoga saja yang mulia, mari... Kita sudah sampai" ajak Taeyong. Kedua nya turun dari kereta anak-anak yang berbaris di depan panti langsung menangis ketakutan.

Melihat itu Jaehyun segera membalikkan tubuhnya, tidak dengan Taeyong yang sedikit heran dengan keadaan anak-anak. Ini panti asuhan tetapi kenapa hanya 15 orang yang di luar? Karena dari data yang dia dapat, anak-anak di panti asuhan ini ada lebih dari 20 orang.

Taeyong segera membisikkan sesuatu pada Jaehyun.
"Tuan, boleh kami berkeliling? Kami butuh udara segar setelah perjalanan jauh..." Izin Taeyong lembut, pemilik panti asuhan pun mengizin kan nya.

Jaehyun dan Taeyong berkeliling panti asuhan, dari luar tidak ada yang aneh. Sampai...

"Akhh! Maaf! Sakit!"
Suara teriakan kesakitan terdengar dari pintu belakang, Jaehyun meminta pengawal nya mendobrak pintu itu.

BRAKK!

Jaehyun mengepalkan tangan nya erat, di hadapannya terdapat mayat seorang anak laki-laki berusia sekitar 6-7 tahun dan anak perempuan yang meringkuk ketakutan dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Tangkap dia dan pemilik tempat ini, bawa mereka ke penjara bawah tanah" perintah Jaehyun mutlak.

Berbeda dengan sang raja, sang Ratu malah berjalan mendekati anak perempuan itu.
"Hiks maafkan aku, maafkan aku... Hiks" Rancau nya terus menerus, tidak tega Akhirnya Taeyong memeluk anak itu. Tak peduli baju nya akan kotor, dia berusaha menenangkan anak di pelukannya.

Jari-jari lentik Taeyong mengusap lembut surai pirang anak itu, tak lupa mengucapkan kata-kata penenang. Yang membuat si kecil lebih tenang di pelukannya.

"Sudah lebih baik?" Tanya sang ratu lembut, anak perempuan itu mengangguk dan menyadari sesuatu.

"M-maaf, baju anda jadi kotor... Maaf maaf" ucap nya ketakutan, bukan tamparan atau pukul yang dia dapat. Tapi senyuman lembut.

"Tidak apa-apa nak... Siapa nama mu?"

"M-mereka memanggil ku Lia, ta-tapi aku tidak menyukai nya" ucap nya memperkenalkan diri...

Jaehyun berdiri tepat di sebelah Lia, menutupi pemandangan tidak mengenakan di belakang nya.
"Baiklah, sekarang nama mu bukan Lia. Tetapi Williana Scarlett Maverick, kau menyukainya?" Ucap Jaehyun.

"Williana..? Maverick..? Oh- yang mulia" Lia buru-buru menundukkan kepala nya.

"Tak perlu seperti itu nak, kau sudah menjadi bagian dari kami..." Ucap Jaehyun sambil menggendong Lia atau yang kita sebut Williana saja.

"Maksud anda?"

"Kami akan mengadopsi mu, jadi jangan takut..."

Adopsi...

Tak pernah terpikirkan oleh nya hari ini akan datang, Williana pikir dia akan terus disini hingga dia mati membusuk. Ternyata, tuhan masih sayang pada nya.

Tanpa sadar Williana menangis, Taeyong dan Jaehyun tersenyum maklum. Mereka mendekap tubuh Williana, memberikan kehangatan. "Selamat datang di keluarga Maverick, Williana."


TBC

Aneh
Awokawok

Ini pertama kali nya aku buat bener-bener genre kerajaan. Kek masih canggung gituu

Tapi kalian suka gak?

Kalau suka aku bersyukur sih...

Semoga aja bisa sampai end, ehehe...

Little Sister of MAVERICK Where stories live. Discover now