2

52 7 1
                                    

Lanjut yess chapter 2.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Cuma sarapan kok, ga ngapa-ngapain."

"Ck, iyaaa udah deh lagian sama Darel cuma temen aja kok."

"Nggak mungkin lah~"

"Iyaaa ~"

Itulah kesibukan Arbi setelah sarapan dengan Darel. Ponsel kembali di tangannya dengan teror telepon dan chat dari Alex. Arbi tahu apa yang akan dibicarakan Alex, hanya saja ia tak habis pikir kenapa dipermasalahkan. Pasalnya bukan kali ini saja ia sarapan atau pergi bersama Darel.

"Kenapa? Di larang gaul bareng gue lu?"

"Hu'um aneh banget. Biasanya ga gitu lho si Alex."

"PMS kali."

"Yey! Ya kali. Dia kan laki Rel masa PMS."

"Kan nebak doang." jawab asal Darel dengan cengiran khasnya.

"Trus lu nurutin, ga mau jalan bareng gue lagi gitu?" tanya Darel memastikan sekaligus ingin tahu tanggapan Arbi.

"Enggaklah. Lagian kalo gue ga sarapan bareng ama lu, mau ama siapa lagi? Ogah ah jalan sendiri, noh ojek di depan sering banget gangguin gue. Takut gue. "

"Si anjir, lha jadi kaya bodyguard lu dong gue."

"Hehe, ya kan sekalian."

"Ga lu suruh cowok lu aja tuh jagain lu 24jam. Kek anjing polisi. Yakin gue tuh ojek takut."

"Darel! Enak aja. Lu kata alex anjing pelacak."

"Ha ha ha.. ya mana tau kan."

"Ngaco. Ish kenapa sih kalian berdua, ga akur banget. Kapan gitu bisa jalan bertiga."

"Bertiga? Siapa? Lu, alex ama anjing polisi?"

"Darel~! Isssh, iye anj*ng polisinya ya elu. Makhluk ke tiga kan?"

"Terserah yang penting gue ganteng."

"Dih, gantengan juga Perth Tanapon noh."

"Siapa tuh?"

"Ah lu mah ga bakal tau. Tontonan lu cuma yang ada ikeh ikeh doang!"

"Si anj*r, lu tau juga berarti lu nonton dong."

"Eh iya juga. Eh enggak lah, cuma tau doang." elak Arbi.

"Sama aje Arbiansyah."

"Beda Darel."

"Sama."

"Ish, beda!"

"Ah elah, jadi laper lagi gue."

"Astaga, baru juga sarapan, perut karung lu."

"Bodo, yang penting ganteng."

"Ye! Ga ada hubungannya!"

"Bodo amat."

"Rel, lha kok ninggalin. Eh tunggu, gimana? Bisa nemenin gue gak ke perpus nasional. Minggu buka setengah hari doang nih." ujar Arbi mengikuti Darel kekamarnya.

"Ga suruh si Alex aja?"

"Kan udah gue bilang dia ga bisa. Ayo dong Rel temenin gue."

"Nanti kalo dia tau terus marah gimana, lu kan ga boleh jalan ama gue."

"Ck, ya jangan sampe dia tau."

"Anj*r berasa gue jadi selingkuhan lu dah jadinya."

"Aah ayolah Rel, please... Gue gabut kalo sendirian. Tugas gue banyak nih. Ga punya bukunya kata Santi ada di perpus buku referensi nya. Yaaaa~ ato gini deh gue bakal kabulin satu permintaan lo nanti dah."

BUCIN (Darel-Arbi)Where stories live. Discover now