24 : What's the reason?

2.5K 815 258
                                    

Ladies and gentleman, Demian ➡️➡️

Ladies and gentleman, Demian ➡️➡️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


...

"Jangan menyentuhku sembarangan! Aku ini bangsawan! Bahkan seorang pangeran!"

Jake sebenarnya tidak peduli status Demian saat ini. Toh, bangsawan di sini cuma dia sendiri. Tujuan Jake hanya satu, yaitu menggeledah Demian. Apakah bangsawan itu punya sesuatu yang berkilau dan mahal harganya?

Bandit itu merotasikan matanya dan menepuk pundak Demian, "Kami juga punya pangeran. Kau lihat yang di sana? Nah, yang sedang melamun itu North, Pangeran es."

Pemuda yang merasa dipanggil namanya itu menoleh, Demian pun melihat North dari bawah kaki hingga ujung helai rambut putihnya. Penampilannya jauh dari seorang pangeran, "Pangeran lumpur maksudmu?"

Tidak beralas kaki, kotor, dan kusam. North tidak pernah sekotor ini sebenarnya. Jadi, setelah Juward selesai mandi, North menyusul ke kamar mandi. Tidak mendengar cemooh dari Demian.

"Kau takkan mengerti sebelum mengenalnya, Tuan bangsawan."

Julukan Pangeran es untuk North bukan tanpa alasan. Selain karena dia penguasa Congealed, dia juga tahan dengan suhu rendah selama bertahun-tahun. Tak sampai di situ, dia juga bisa memanipulasi molekul es. Sifatnya yang irit bicara, rambut seputih salju, dan suhu tubuhnya yang selalu dingin, membuktikan dirinya memang layak mendapatkan julukan tersebut. Terlebih lagi, North punya wajah yang tampan.

"Katanya bangsawan, kenapa kau hanya membawa pedang dan kompas? Kau bangsawan miskin ya?"

"Orang miskin sepertimu tidak berhak berkata demikian," sinis Demian. Jake hanya mendecih, lalu mencubit luka di pipi Demian. Bangsawan itu memukulnya untuk balas dendam, tapi mereka malah berakhir berkelahi.

"Ayolah, biarkan malam ini berlalu tanpa keributan. Jake, Demian, hentikan!" Tadinya Juward ingin melempar mereka dengan balok kayu, syukurlah Arienne datang di waktu yang tepat.

Arienne memakaikan plester pada wajah Juward, lebam kebiruannya mungkin akan hilang dalam 1-2 hari. Luka lainnya juga sudah dibersihkan oleh kapas. "Kau tidak terluka?" tanya Juward. Tanpa menatapnya─masih fokus pada luka Juward, Arienne menjawab, "Hanya lecet. Tidak separah kalian."

"Khem!"

Keduanya menoleh pada Demian. Bangsawan itu berdehem dengan keras seperti mengodekan sesuatu. Kemudian Demian mengelus pipinya dengan pelan, "Khem ... khem!"

"Kau ingin ditampar atau apa?"

"Tidak! Tapi lihat, aku juga terluka!"

"Lalu?"

Bangsawan itu menghela napasnya, dia harus membuang gengsinya. "Tolong, obati aku juga."

"Sini."

SCYLLA'S WAY Where stories live. Discover now