Chapter 5 : Rasa Cinta Ibu yang Dibangkitkan

2.2K 317 63
                                    

Naruto membuka matanya saat dia merasakan sebuah tangan kecil memencet hidungnya sehingga dia sulit bernafas, sebuah suara yang terdengar manis dan kekanakan bergema ditelinganya "Mama, ayo bangun! ini sudah jam 6 pagi"

Sebuah wajah kecil muncul dalam pandangan Naruto, dia menatap wajah itu sekitar sepuluh detik sebelum akhirnya sepenuhnya sadar.

Naruto merentangkan tangannya dan meraih pipi berdaging itu, lalu menguyel-uyelnya sebagai balas dendam. Dia tertawa dan segera melepaskannya hanya setelah pipi putih lembut itu berwana sedikit merah.

"Mama kamu tidak bisa melakukan itu!" Menma berkata dengan wajah cemberut.

"Kenapa?"

"Paman Itachi bilang, pipi Menma akan menjadi besar seperti pipi panda" Menma menjelaskan sambil membuat gerakan 'besar' menggunakan tangan kecil dan pendeknya dengan wajah yang sangat serius, membuat Naruto yang baru saja duduk, jatuh terbaring sekali lagi dengan tawa yang tak bisa dia tahan.

Menma naik keatas tubuh Naruto yang bergetar karena tawa, dia berseru dengan kesal "Mama, kenapa kamu tertawa?"

Dengan susah payah menghentikan tawanya, Naruto mengacak-acak rambut Menma kemudian berkata sambil tersenyum, "Tentu saja karena Menma sangat lucu dan imut"

"Benarkah?" Menma tersenyum konyol sambil berpose menopang pipi dengan kedua tangan kecilnya. Naruto tak bisa menahan diri dan mengecup wajah imut itu berkali-kali.

Menma awalnya sangat senang dengan ciuman itu, tapi kemudian dia teringat sesuatu dan bergegas turun dari tubuh Naruto, kemudian dia turun dari tempat tidur dan mengambil jarak beberapa langkah. Dia berbicara dengan wajah cemberut, "Mama belum cuci muka dan gosok gigi!"

"Ahaha.. Menma, kamu adalah bayi sangat lucu" Naruto juga turun dari tempat tidur dan melangkah kearah Menma, "Baiklah, sekarang Mama akan membantu Menma mandi dan bersiap, oke?"

"Mm-Mn" Menma hanya mengangguk dan mengikuti langkah Naruto ke kamar mandi.

Setelah memandikan Menma, Naruto membuka lemari pakaian dan mengambil seragam TK-nya, dia juga mengeringkan dan menyisir rambut hitam Menma.

10 menit kemudian, Menma berdiri didepan Naruto dengan seragam rapi dan tas sekolah dipunggungnya, rambut hitamnya tersisir rapi kebelakang membuatnya terlihat sangat tampan.

Naruto menatap penampilannya dengan puas, kemudian menggandeng tangan kecil Menma menuju kelantai bawah.
.
.
"Menma, tunggu Mama diruang makan, Mama akan bersiap dan mengantarmu kesekolah, oke? " Naruto berbisik pelan dengan suara yang hanya didengar oleh mereka berdua.

"Oke!" Jawab Menma sambil tersenyum ceria, kemudian dia berlari dengan langkah kecil menuju ruang makan sendiri.

Saat Naruto berbalik dan hendak melangkah ke arah kamarnya, dia mendapati Kakashi sudah berdiri didekat tangga menuju lantai dua, sebuah paperbag warna coklat menggantung dalam genggamannya.

Kakashi mendekat kearah Naruto dan menyerahkan paperbag itu padanya.

"Apa ini Kakashi-san?" Naruto menerimanya dengan kebingungan diwajahnya.

"Itu adalah pakaian baru, Tuan Sasuke memintaku membelikannya untukmu, pakailah saat kamu mengantar Tuan Muda Menma kesekolah nanti"

Alis blonde itu terajut menjadi satu namun sesaat kemudian Naruto mengerti apa yang terjadi. Dia menggaruk pelipisnya untuk menutupi rasa malu yang muncul.

Dia ingat sekarang bahwa pakaian yang dia susun dilemari kemarin, tidak ada satupun yang baru. Jika dia pergi mengantar Menma ke sekolah dengan pakaian-pakaian lusuh itu, 'Aissh.. Pasti sangat memalukan untuk Menma' Naruto tidak berami membayangkannya sama sekali.

Happy Family [BL-SasuNaru]Where stories live. Discover now