Prolog

33K 220 3
                                    

Bandara

"Hiks... Radit kenapa harus pergi?" Tanya Hana dengan terisak.

"Baby, Radit kan harus kuliah disana, janji deh nanti kalo udah selesai kuliahnya, Radit langsung pulang terus kita jalan-jalan," Jelas Radit.

"T-tapikan katanya Radit mau lamar perempuan yang Radit suka itu," Ucap Hana membuat Radit tersenyum manis.

"Iya baby, nanti kalo Radit udah pulang, kita dateng kerumah perempuan itu ya," Ucap Radit sambil mengusap-usap rambut Hana.

"Janji ajak Hana," Ucap Hana sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Iya baby, janji," Radit menyambut jari Hana kemudian memeluknya.

"Udah ya, jangan nangis lagi, nanti Radit nggak jadi kuliah kalo baby masih nangis," Ucap Radit.

"No, nggak boleh, Radit harus kuliah," Ucap Hana.

"Oke, tapi janji jangan nangis ya," Ucap Radit.

"Janji," Ucap Hana sambil mengangguk.

"Sip, inget, sekolah yang bener, nggak boleh bolos, tinggal satu tahun lagi lulus ya, terus baby juga harus lanjut kuliah juga, oke," Ucap Radit menasihati Hana.

"Iya, nanti Hana kuliah, kaya yang Radit bilang, Hana mau masuk akutansi," Ucap Hana dengan semangat.

"Hahaha, oke, nanti kalo udah lulus bisa jadi sekretaris Radit dikantor," Ucap Radit, Hana mengangguk menanggapi Radit.

"Bunda, Radit pamit ya, titip bayi Radit, nanti kalo nangis laporin aja ke Radit auu!" Radit refleks teriak saat Hana mencubitnya.

"Kok dicubit sih," Radit memeluk Hana dari samping.

"Radit nakal," Semua yang disana tertawa melihat interaksi Hana dan Radit itu.

"Iya, bunda pasti jagain Hana kok, kan dia anak bunda," Ucap Santi, bunda Hana.

"Hehehe, iya bun, Radit pamit ya," Radit bersalaman dengan kedua orang tua Hana dan juga Andika-kakak Hana.

"Jaga diri baik-baik ya Dit," Ucap Dika sambil menepuk pundak Radit pelan.

"Siap bang," Ucap Radit.

"Mami, Radit sama papi berangkat dulu ya," Ucap Radit sambil memeluk Sarah-mami Radit.

"Iya nak, belajar yang rajin ya, jangan buat ulah," Pesan Sarah.

"Siap mi," Ucap Radit kemudian beralih kepada Hana yang sedang memeluk Dina, sahabat Hana.

"Din, jagain Hana ya kalo disekolah," Ucap Radit kepada Dina.

"Oke, tenang aja, Hana aman sama gue," Ucap Dina.

"Sip, gue percaya sama lo," Ucap Radit kemudian tersenyum kepada Hana yang masih sesengguhan.

"Baby, nggak mau peluk Radit dulu nih?" Tanya Radit, Hana menggeleng, dia masih marah dengan Radit, kenapa harus kuliah diluar negeri, kenapa tidak di Jakarta saja.

"Hmm, yakin nih, sepuluh menit lagi Radit berangkat loh," Ucap Radit. Hana langsung menghambur kepelukkan Radit, dia memeluknya sangat erat.

"Jangan hiks.. Lupain Hana hiks... " Ucap Hana dengan terisak.

"Iya sayang ku, Radit janji deh nggak akan lupain Hana," Ucap Radit sambil mengecup pucuk kepala Hana.

"Hati-hati, jaga diri baik-baik disana, nggak boleh nakal," Ucap Hana, dia mendongakkan kepalanya agar bisa menatap Radit.

"Iya baby girl," Radit mengecup singkat kening Hana. Hana beralih kepada Fauzan, papi Radit.

"Papi," Hana memeluk Fauzan membuat sang empunya tersenyum kemudian mengecup kening Hana.

"Papi hati-hati dijalan ya," Ucap Hana.

"Iya nak, pasti," Ucap Fauzan.

"Papi cuma nganter Radit kan?" Tanya Hana.

"Iya, papi cuma nganter dia sama mengurus kepindahannya aja," Jelas Fauzan.

"Kita berangkat ya," Lanjutnya.

"Dah papi, dah Radit," Ucap Hana sambil melambaikan tangannya. Fauzan dan Radit tersenyum kemudian masuk kedalam pesawat.

"Huwaaaa... Bunda hiks..." Hana memeluk Santi sambil menangis keras.

"Eh, cup cup... Anak cantik kok nangis lagi sih, udah ya sayang," Santi menenangkan Hana.

Setelah pesawat lepas landas dan Hana sudah mulai tenang, mereka semua pulang kerumah, Dina ikut pulang kerumah Hana guna menghibur Hana sebentar.

Hana dan Radit itu berteman sejak kecil, mereka juga tetanggaan. Mereka selalu bersama-sama, Hana selalu bergantung dengan Radit hingga dia sangat sedih dan marah saat Radit harus kuliah diluar negeri dan itu pasti lama.

Bertahun-tahun Radit diluar negeri tanpa pulang ke Indonesia. Dia hanya sesekali menghubungi Hana dan menanyakan kabarnya, hingga suatu hari.....

***

Hai, karena ini prolog, jadi sedikit dulu ya...

See you....

See you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Baby Girls 17+ (HIATUS)Where stories live. Discover now