05. Kepedihan

526 68 17
                                    

Jangan lupa Vote dan komen

Selamat Membaca.....

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Entah kenapa perasaan Zahra tak tenang sejak kepergian suaminya. Dia seperti merasa akan ada hal buruk yang terjadi.

Dengan terburu Zahra mengambil Handphone nya lalu menghubungi Juna. Dia saat ini sedang berada di kamarnya,duduk gelisah sambil memandang foto pernikahannya dan Juna yang terpajang di meja nakas.

Tut...... Tut...... Tut......

Telpon suaminya aktip tapi Juna tak mengangkat telponnya juga.

"Mas tolong angkat....." perasaan Zahra benar-benar semakin tak enak.

Bahkan dia sudah menahan tangisnya saat ini.
Zahra bahkan langsung berdiri terburu dan tanpa sengaja menyenggol pigura foto pernikahannya hingga jatuh dan hancur.

"Astagfirullah'haladzim......."

Zahra bahkan begitu kaget akan apa yang terjadi membuat perasannya semakin tak menentu.

'Maaf nomer yang anda hubungi sedang tidak aktif.'

Tiba-tiba nomer Juna juga tak aktif, padahal tadi masih aktif.

Zahra lalu pergi keluar kamar,meminta Artnya untuk membereskan pecahan kaca pigura di kamarnya.

Nisa lalu duduk termenung di ruang tamu, tak tau harus berbuat apa sekarang.

"Kamu kenapa Mas gak bisa dihubungi? Kamu baik-baik sajakan?"

Rasanya seluruh kebahagiaan telah dia dapatkan setelah bersama Juna, bahkan hidupnya terlalu bahagia.

Dan kini Zahra takut jika mungkin akan datang badai yang mungkin saja merenggut kebahagiaannya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Zahra sedang melamun memikirkan Juna yang tak bisa juga dia telepon. Seharusnya suaminya pasti sekarang sudah sampai ke kantornya. Baru saja Zahra akan menelepon ke kantor. Tiba-tiba dia di kagetkan dengan kedatangan orang tua Juna.

"Mah, Pah.... Kalian kesini kok gak kasih tau dulu Zahra." ucap Zahra setelah mencium kedua tangan mertuanya.

Tapi entah hanya perasaan Zahra atau memang benar kedua mertuanya begitu terlihat sedih. Bahkan Yulia terlihat sekali habis menangis.

"Zahra....." ucap Yulia dengan begitu parau.

"Ada apa Mah?" tanya Zahra tak mengerti.

"Kamu ikut Mamah dan Papah dulu yah. Nanti Papah jelaskan disana." pinta Agung pada menantunya.

Zahra yang tak mengertipun hanya bisa mengangguk pasrah. Dia lalu mengambil tasnya dan ikut dengan kedua mertuanya yang akan mengajaknya entah kemana.

Hampir setengah jam mereka berada di dalam mobil hingga pada akhirnya Zahra tau dia ternyata di bawa kesebuah rumah sakit.

"Mah, Pah.... Apa maksudnya Zahra dibawa kesini?" tanya Zahra yang mulai merasa perasaannya begitu tak nyaman.

Jangan bilang apa yang ada di pikirannya ini memang sebuah kenyataan. Itu semua tak mungkinkan, mungkin dia diajak menjenguk seseorang saja.

"Kamu ikut kami dulu yah Zahra." pinta Agung.

Zahra pun menurut dengan dia yang terus digandeng Yilia, bahkan Yulia tak melepaskan gandengan tangannya terhadap Zahra.

Mereka lalu sampai ke ruang UGD dan disana juga ada dua orang polisi yang sedang berjaga. Membuat Zahra semakin ketakutan.

"Apa kalian keluarga korban?" tanya pak polisi membuat Nisa heran.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Istri Yang Terlupakan (Jung Jaehyun)Where stories live. Discover now