part 18

3.5K 403 1
                                    

"Hiks.."

Jaemin menatap gumpalan lemak di balik selimut itu dengan wajah datarnya. Sedikit menghela nafas lalu berjalan menghampiri tempat tidurnya.

"Sayang.."
Panggilnya lirih. Hanya terdengar suara isakan dari balik selimut itu. Suara hujan di luar sana semakin menambah kesedihan simanis.

"Kan hujan. Jalan-jalannya di tunda minggu depan aja, ya"
Bujuk Jaemin. Jeno menyembulkan wajahnya di balik selimut itu.

"Tapi aku kan udah masak. Hiks..tapi..tapi..hiks.."
Tangisan kembali terdengar. Jeno menyembunyikan wajahnya di balik bantal itu.

"Jangan nangis. Kalau anak-anak lihat, aku bisa di gebukin nanti"
Ucap Jaemin masih dengan ekspresi yang sama. Jeno semakin menangis, Jaemin bujuknya kayak gak pakai hati. Tapi ya dari kecil tuh anak memang kayak gitu sih. Ya mau gimana lagi.

"Anak-anak mana?"
Tanya Jeno yang masih sesegukan.

"Di bawah sama bibi Kim"
Ucap Jaemin.

"Nyariin aku gak?"

"Enggak sayang"

"Kamu gak usah manggil aku sayang. Kan lagi gak ada anak-anak"

"Udah kebiasaan. Kamu juga dari tadi manggil aku sayang"

"Oh ya? Aku gak sadar"

Jeno menyibak selimutnya. Lalu mengusap wajahnya.

"Beneran gak nangis?"

"Tadinya. Tapi tadi aku buat diam"

"Kamu pukul lagi ya?"

"Cuman Minno. Karena Nono diam terus"

"Kamu ih. Kasihan banget anak aku di pukulin"

"Anak kita"

Jeno hanya mendengus.

"Kamu sini. Mau peluk!"
Ucap Jeno sambil menarik lengan Jaemin. Jaemin langsung naik keatas tempat tidur dan langsung membaringkan tubuhnya di samping Jaemin.

"Aku mau bobo, boleh?"
Tanya Jeno memandang wajah tampan Jaemin.

Jaemin mengangguk,
"Anak-anak juga sebentar lagi akan tidur, biar bibi yang bawa mereka ke kamar"

"Anter kesini aja. Nanti kalau bangun pasti mereka nangis"

"Nanti aku yang nenangin. Kamu istirahat aja"

"Tapi jangan di pukul lagi"
Peringat Jeno. Jaemin hanya diam.

"Lagian aku gak capek juga"

"Terus kenapa mau di peluk?"

"Gak boleh?"

"Boleh.."

Jeno semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Jaemin.

"Masakan aku udah di simpen kan?"

"Hem"

"Kamu laper? Biar aku panasin lagi"

"Kita baru saja makan siang"

Jeno hanya mengangguk pelan. Ingin tertidur tapi dia keinget sesuatu.

"Sayang, besok aku ada urusan osis. Sebentar aja. Kamu bisa jagain Minno sama Nono?"

"Urusan osis?"
Tanya Jaemin sambil menaikan sebelah alisnya. Jeno mengangguk gugup.

"Yaudah, kalau ada perlu telepon aku aja"

Jeno mengangguk senang, dan kembali melanjutkan acara tidurnya.






































VannoWilliams

Dad And Mom (JaemJen)Where stories live. Discover now