Part 34

819 80 31
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers
Author sngat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***

"Gue mau nyusul Rey dulu" ucap Iqbal pada ukhti sister

"Kita juga" ucap mereka serempak

"Yaudah, tapi gue cuman mau bawa Shela sama Mila"

"Aku?" tanya Rahma

"Lo gak boleh ikut"

"Kenapa?"

"Lo lagi sakit Rahma. Ntar kalau lo tambah sakit gimana?" ujar Iqbal sambil menatap Rahma tulus. Lah, tumben tumbenan nih anak peduli sama orang. Ehm ehm. ada apakah gerangan?? Wkwkwk

"Ya tapi Aqila juga sahabat aku Bal. Aku juga pengen ikut cari Aqila"

"Lo gak ngerasa kalau badan lo lagi sakit? Tubuh lo itu lagi gak baik baik aja Ma. Udahlah. Plisss, lo pulang sekarang ya, jangan ikut kita" tutur Iqbal Yang akhirnya dianguki oleh Rahma

"Yaudah kalian hati hati. Tapi kabarin aku apapun yang terjadi" jawab Rahma

Di sisi lain, terlihatlah seorang pria yang sedang mengendalikan motornya begitu kencang, sekan akan melampiaskan emosinya pada gas motor itu. Rey ingin segera berada di markas Bondan dan menyelamatkan Aqila, sebelum Bondan menyakiti gadisnya.

Dua puluh menit perjalanan dilewati oleh lelaki ini, hingga mengantarkan ia sampai di depan pintu gudang yang terletak di sudut kota itu. Gudang yang tak terurus, dikelilingi banyak tikus, dan menjadi saksi bisu akan jeritan jeritan dan tangis para korban yang dibunuh dan disakiti oleh Bondan.

"Lo gak usah sok suci!! Gak usah mengucapkan kalimat kalimat yang tidak bermanfaat itu. Karena sebentar lagi nyawa lo akan melayang" terdengar samar samar suara Bondan seperti mengancam seseorang dari sudut gudang ini

"Astaghfirullahaladzim, Astaghfirullahaladzim, Astaghfirullahaladzim" hanya itulah balasan dari suara indah seorang cewek di dalam sana.

Hal ini meyakinkan Rey bahwa cewek itu benar benar Aqila, yang membuat rahang Rey mengeras.

Tanpa pikir panjang, ia langsung mendobrak pintu gudang yang terbuat dari seng itu, sehingga terlihatlah seorang Bondan yang sedang mengacungkan pisau di leher Aqila.

"Oo mau jadi pahlawan kesiangan?" tanya Bondan langsung menghampiri Rey di daun pintu sana

"Rey, tolong" teriak Aqila dengan suara begitu serak dan isak tangisnya yang tak tertolong

"Lo kenapa sih!? Kalau gak suka sama gue jangan sakitin orang yang gue sayang!" tegas Rey

"Ini cara gue buat hancurin hidup lo. Terus lo ada masalah?"

"Sebenarnya mau lo apa sih?"

"Mau gue ya lo gak ada di dunia ini lagi. Itu udah lebih dari cukup. Karena lo udah hancurin semua ekspektasi gue"

IDGHAM BILAGUNNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang