• 014 •

3.3K 517 169
                                    

Saking terkejutnya, Haechan sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saking terkejutnya, Haechan sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Doyoung lalu berdiri di samping Haechan dan memeluki wanita itu dari samping. Ikut membulatkan matanya juga sambil menatap Jeno dan Yeonjun bergantian. Tatapan puteranya itu berubah drastis. Mata yang biasa berbinar karena keinginannya untuk terus berada di samping Maminya di kala dia membutuhkan sesuatu berubah tajam seperti bagaimana lelaki sejati yang sesungguhnya.

Tadinya Doyoung membawa Jeno ke kedai es krim untuk membuat perasaan puteranya itu lebih baik. Dia mengalami hari-hari yang berat di kelasnya, dia juga bertengkar dengan Haechan. Tapi sesampainya di kedai tersebut, sementara Doyoung mengambil pesanan mereka, ternyata Jeno sudah beranjak dari kursinya dan menghajar orang. Doyoung sampai menjatuhkan es krim pesanannya dan menghampiri Jeno. Doyoung baru tahu kalau Haechan ternyata ada di sana bersama dengan seorang pria yang tidak dia kenal dan menghajarnya. Jeno mendengar percakapan mereka terlebih Yeonjun yang mengatai Haechan sok jual mahal. Jeno naik pitam.

"Apa-apaan kau ini?!"

"Kau yang apa-apaan mengatai Haechan seperti itu?!"

Haechan langsung menunjuk dirinya lalu menatap Doyoung sambil menggumamkan "Aku?" tanpa membuat suara dengan tampang polosnya. Sepertinya keterkejutan Haechan akan serangan tiba-tiba Jeno terhadap Yeonjun membuat Haechan lupa kalau dia tadi dikata-katai oleh Yeonjun tadi.

"Kenapa memangnya? Senang kau dikejar-kejar Haechan? Merasa spesial kau hah? Kau saja tidak pernah menganggap Haechan, selalu mendorong Haechan pergi. Kemarin kau sendiri yang bilang kalau Haechan tidak boleh muncul lagi di hadapanmu. Lalu apa ini? Kau tidak senang aku mengatai Haechan? Tch, bullshit!"

Staff di kedai es krim tersebut hanya bisa menenangkan pengunjung yang lain dan meminta mereka untuk tidak merekam karena gedung yang dipakai kedai es krim tersebut adalah properti milik keluarga Jung jadi mereka tidak boleh sembarang mengambil tindakan.

"Bicara lagi kau. Aku akan benar-benar menghancurkan mulut kotormu itu."

"Memangnya kau bisa? Apa yang bisa dilakukan anak Mami-"

Jeno menendang perut Yeonjun hingga pria itu terpental ke belakang dan punggungnya mengenai dinding. Setelah itu menghajar Yeonjun lagi sampai dia puas. Jeno kembali berdiri dan berjalan ke arah pintu hendak keluar dari kedai es krim tersebut. Saat itu jugalah kedua mata Haechan membulat dan berbinar-binar.

"Jeno menghajar Yeonjun karena mengataiku, Tante! Jeno melakukannya! Aaaahhh keren sekali Jenokuu! Bodo amat aku tidak jadi menyerah! Aku akan lebih gila lagi mengejar Jeno, Tante! Tidak perduli Jeno mendorongku menjauh aku akan semakin menempel padanya hihi Jenoo, tunggu aku!"

Haechan tersenyum lebar lalu berlari mengejar Jeno. Main langsung mengaitkan lengannya pada lengan Jeno. Dia sempat didorong menjauh tapi seperti kata Haechan semakin dia didorong Jeno, semakin dia akan menempeli Jeno. Lihat? Jeno hanya mendorongnya sekali. Setelah Haechan mengaitkan lagi lengannya pada lengan pria itu bahkan merapatkan tubuhnya sambil menyandarkan kepalanya di pundaknya, Jeno tidak mendorongnya lagi. Membiarkan Haechan berbuat sesuka hatinya. 

Mommy's Boy • NoHyuck •Where stories live. Discover now