Kabur

1K 39 0
                                    

"Terimakasih. Silahkan datang kembali.."

Seorang remaja pucat memberikan salam dengan menyatukan tangan ke pelanggan cafe tempat ia bekerja. Sebenarnya dia kuliah, tapi tetap kerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya dikarenakan tidak memiliki keluarga lagi.

"5 menit lagi.."

Setiap saat ia mengecek jam klasik di tangan kirinya menunggu tepat pukul 9 malam untuk menyelesaikan kerjanya.

"Yes. Waktunya pulang!"

Ia pun segera ke ruang ganti untuk mengganti baju khusus pramusaji cafe tersebut dengan baju biasa yg ia bawa, menaruh baju pramusaji tadi ke loker bawah No.5 tepat di samping pintu.

Tak lupa ia membereskan tas kerjanya lalu berlanjut ke bagian kasir untuk berpamitan dengan teman sesama rekan.

"Hoseok, gue pulang ya"

"Oke. Hati-hati yoon!"

"Loh? Lu ga ikut bareng?"

"Enggak. Itu si bos butuhin gue untuk jadi asisten pribadinya sebentar. Kesel gue sumpah!"

"Hahaha!! Kalo udah jadian jangan lupa traktir ya"

"Maksud lu traktir apaan dah!"

"Gapapa sayang. Aku bisa traktir semua karyawan kalo kita udah jadian."

Sebuah suara terdengar mendekat ke arah mereka, panggil saja ia Suho. Kebetulan orang yang sama saat dibicarakan oleh Hoseok, rekan kerja Yoongi.

"Siapa juga yang mau sama Anda?" Balas Hoseok sopan sekaligus tertekan.

"Masa lu gamau ma si bos woy! Dia udah suka sama lu dari dulu weh, apalagi 'kan lumayan dia tajir."

Yoongi berbisik kecil di telinga Hoseok yang tentu saja tidak terdengar oleh Suho yang tengah mengernyitkan alis karna heran memerhatikan mereka.

"Matre lu yoon! Lagian nih ya gue tuh ga suka cowo main-main. Gue sukanya cowo yang benar-benar serius, dan bisa bikin gue bahagia"

"Serah deh. Gue pamit yak!"

"Bye."

Yoongi pun keluar dari cafe tersebut dan berjalan pulang sendirian tidak ditemani oleh temannya.

"Oh Hoseokie maunya cowo yang serius begitu?" Tiba-tiba Suho bertanya dengan raut datar dan pandangan yang susah diartikan.

"I-iya lah! Huh apa-apaan tuh panggilan Hosikie! Ga banget."

"Okelah."

Si bos kemudian mengambil handphone dari saku celananya dan menelpon seseorang dengan raut wajah super datar.

Entah mengapa hoseok merasa gugup melihat itu, dan sedikit mengusap tengkuknya karena merinding.

"Yok pergi."

Seusai menelepon, Suho menarik pergelangan Hoseok dan membawanya pergi dari sana, membiarkan hal lain diurus oleh karyawan yang lain.

"M-mau kemana?"

"Ke rumah orangtua mu lah"

"HAH?! B-buat apa bos?"

"Buat nikah."

"What the fuck!"

"Mulut sayang."

"Maaf bos, jangan ngaco deh"

"Kan kamu sukanya cowo serius. Nah aku sudah serius nih, mau ngajakin kamu nikah sebagai bentuk keseriusan cinta aku ke kamu."

Hoseok hanya memandang kosong lurus dengan muka pucat dan speechless.

Zzzz

Kita balik ke Yoongi.

"Kok agak sepi yah? Biasanya rame banget jam segini anak muda mudi pada nongkrong"

"Emm.. gatau deh"

Yoongi hanya bicara sendiri pada dirinya. Dan tetap melanjutkan perjalanan menuju kost-an nya.

Srek srek

"Duh.. Itu suara apa ya?"

"Dahlah lanjutin aja.."

Yoongi tetap berjalan cepat tanpa menoleh kesana kemari.

Sesampainya di depan lorong gang yang amat gelap, sepi, sunyi, ia sedikit agak takut untuk melewatinya. Namun, hanya itu satu-satunya jalan pulang untuk ke kost-an nya.

"Mama bukain pintu ma!!"

Yoongi berteriak dengan mengarahkan bibirnya ke depan jalanan yang sepi walau tidak ada orang sama sekali.

"Eh emang kedengeran ya?" Ia sedikit termenung karena memikirkan sesuatu yang janggal.

"Eh kan mamaku ga ada." Pemuda mungil itu malah terkekeh sebentar seraya mengusap tengkuknya.

"Bacot dah, terobosin aelah."

1..2..3.

"KABUR!! TOLONG! BU KOST-AN BUKAIN PINTU DONG!!"

Tbc
.
.

30 Maret 2022
💜from Jeff

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang