Chapter 6

118 17 5
                                    

Pagi yang cerah membangunkan jeonyeon dari tidurnya, jeongyeon mulai melangkahkan kakinya dari tempat tidur menuju kucingnya yang bernama bomb yang masih tertidur disofa, jeongyeon dengan gemasnya mulai membangunkan kucingnya tetapi kucingnya yang sangat malas malah kembali tidur lagi.

Kemudia jeongyeon bergegas mandi dan melakukan persiapan untuk berangkat sekolah tetapi sebelum berangkat jeongyeon tidak lupa sarapan, dimana sarapan itu selalu tersedia dimeja makan yang sudah disiapkan oleh pelayannya, yaahh rumah jeong juga dipenuhi oleh para pelayan yang tidak kalah banyak jg dari rumah jimin dengan penjagaan yang sangat ketat juga, karena pada dasarnya jeong seperti jimin dimana dirumah dia lebih sering sendiri, karena itu penjagaan rumah akan semakin ketat.

Belum sempat menyelesaikan sarapannya tiba2 datanglah jimin kerumahnya, dan masuk kedalam rumah. Yaahh jimin tidak perlu izin untuk masuk karena semua pelayan dirumah jeong sudah mengenal jimin sebagai teman jeong dari dulu.

Jeongyeon yang kaget dengan kedatangan jimin dan tiba2 berdiri didepannya membuat dia tersedak.
Sampai kelabakan mengambil minum, dan benar saja jeong melupakan perkataan jimin tentang dia akan berangkat bersama kesekolah. jeong kira itu hanya omong kosong bahwa jimin akan menjemputnya karena selama ini dia tidak pernah melakukannya.

" jimin kau mengagetkanku, sepagi ini sudah datang kesini, apa kau sudah sarapan, mari kita makan bersama "

" tidak, aku sudah makan, cepet selesaikan makanmu dan ayo berangkat " ( dengan gaya coolnya )

" ayo aku da selesai makan "

Saat menuju mobil jeong memberi tahu sopirnya bahwa dia akan berangkat dengan jimin

Didalam mobil mereka hanya diam, dengan kesibukan mereka sendiri dengan ponselnya, Sampai akhirnya mereka sampai di sekolah

Mereka turun dari mobil, dan benar saja banyak mata yang melihat dan banyak siswa yang mulai berbisik.

"Wah kau lihat mereka "
"Wahhh dari awal aku sudah menduga mereka bukan teman biasa "
" waahhhh"
"Wahhh mereka benar2 pasangan serasi"
" tak ada yang kebih cocok disamping jimin kecuali jeong"
" mereka terlihat seperti atm berjalan"

Banyak sekali murid sekolah yang mulai berbicara tentang mereka tpi jeong dan jimin tak perduli.

Sebelum masuk kelas jeong dan jimim bertemu geng bts dan benar saja mereka langsung datang dan mengkrubungi jeongyeon dengan wajah2 khawatur tapi lucu.

Jhope : jeongyeon apa kau tidak apa2, apa terjadi sesuatu
Tae : iya apa terjadi seuatu.
Rm : hemmm dia tidak kenapa2 dia tadi pagi baru membalasku. Katanya tidak apa2

Jeong : hehehe iya aku tidak kenapa2, kenapa tiba2 kalian seperti ini,lgian aku tidak bisa dihubungi cma sekali. Apa kalian merindukanku hahaha

Geng bts : TENTU SAJAAA !! HAHAHA.

Setelah jeongyeon bercengkrama, dia pergi kekelas dan menyelesaikan sekolah hari ini,
Ketika dia akan pualang dia mulai bimbang antara dia bareng jimin atau tidak, tetapi setelah difikir2 jimin hanya mengatakan berangkat bukan juga dengan pulang jadi dia berencana pulang sendiri dan akan pergi ke toko roti tempat dia bekerja, sebenarnya hari ini bukan waktunya jeong kerja tapi dia suka datang ke toko itu untuk membantu, tapi belom sampai dia kedalam mobilnya dia sudah dihadang jimin dengan tatapan sangat tajam.

Jeong sudah memiliki firasat tidak baik jadi dia berpura2 tidak tau.

" ah jimin, aku pikir kau tidak mengantarku pulang dan sibuk dengan anak2 bts, jadi tadi aku mau pulang sendiri "

Dengan pertanyaan dari jeong tersebut , jimin masih tidak menjawab sampai akhirnya jeong melangkahkan kakinya menjauh dari mobilnya dan menuju mobil jimin sambil berkata.

" oh disana mobilnya, ayo jimin, ayo kita pulang, aku sudah sangat lelah hari ini, hari ini begitu banyak tugas"

Sedangkan dalam hati jeong berdegup dan berkata " semoga semua baik2 saja, dia benar2 menakutkan"

Didalam mobil jimin pun tetap terdiam dengan mendengarkan celotehan2 jeong yang menceritakan berbagai cerita roti yang dia sukai dan ingin pelajari, sampai akhirnya jeong sadar bahwa mobil yang dia naiki tidak menuju rumahnya tapi rumah jimin.

" eh kau tidak mengantarku pulang dulu jimin "

Jimin masih terus diam sehingga membuat jeong mulai kesal dan memilih untuk diam, sampai akhhirnya mereka sampai di rumah jimin, dalam rumah jimin mereka disambut oleh penjaga dan pelayan dan membawakan tas mereka, dengan tiba2 jimin memegang tangan jeong dan membawa jeong kekamarnya.
Ini membuat jeong bingung tpi jeong berusaha tenang dan menuruti mau jimin.

Sampai akhirnya mereka sampai pada kamar yang bernuansa gelap tetapi sangat luas,

yahh itu kamar jimin, disana tiba2 jimin masuk ke kamar mandi dan menganti pakaiannya, jeong yang bosan akhirnya duduk2 santai disofa jimin dan bermain hp,

Dengan langka tegap tiba2 jimin mendekati jeongyeon dan mulai menciumnya dengan paksa, jeongyeon yang kaget langsung mendorong jimin, jimin yang merasa kesal karena ciumannya ditolak membuat dia metajamkan matanya yang membuat jeongyeon terintimidasi.

" jimin tunggu2, kau ini kenapa akhir2 ini begini, kau seperti mudah marah dan aku mulai tidak memahami semua ini, apa yang terjadi "

" apa kau tak ingat kemaren aku biacara apa haaa, aku bilang tidak ada pria lain selain aku, kau tau ituuu, apa kau masih tidak tau artinya, jadi jangan pernah berusaha menolak ciumanku pahaammm "

" yahh tapi kita teman jiminn "

Jimin yang mulai kesal mulai mencium jeong dengan membabi buta, dia mulai mencium jeongyeon dengan gairah panasnya dengan mengunakan lidahnya yang menyusuri mulut jeongyeon, sedangkan jeongyeon yamg tidak bisa melawan hanya bisa menerima ciuman jimin, ciuman jimin terjadi begitu lama sampai jimin berada diposisi diatas jeongyeon yang sudah terlentang disofa. Ciuman berakhir setelah mereka kehabisan nafas dan jimin membisikkan

" kau bersiap saja nanti untuk adegan yang lebih panas sebagai hukumanmu jika kau membuatku marah lagi".

Jeongyeon yang masih meraskan tubuh jimin diatas tubuhnya hanya terdiam dan mulai berfikir

" hubungan apa yang aku jalani dengan jimin, jika dia main2 denganku maka aku akan membuatnya berhenti sampai disini ".

🐑🐑🐑🐑🐑🐑


Terima kasih bagi yang sudah baca cerita ini, maaf banyak typo2

Bagi yang baca tolong kalian klik bintang dan komen karena itu juga sangat berharga buat aku 😘😘



perfect and notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang