2

897 135 18
                                    


Setelah kejadian semalam Chaeyoung merasa gudah, saat ini rasanya ia semakin bodoh. Bahkan ia benar-benar bingung bagai mana agar pria bermaga Jeon itu tidak salah faham. Ia mencintai pria lain, dan sekarang pria itu mengetahui bahwa dirinya menyukai Jungkook. Padahal niat awal ia hanya berniat untuk membuat satu orang tidak curiga sekarang semua orang sudah tau jika Chaeyoung semalam bertemu Jungkook.

Ya, siapa lagi pelakunya jika bukan Lisa yang menunjukan fotonya di grup chat. Mereka terlihat berbicara normal tidak ada yang salah. Tapi, itu jadi masalah karena Lisa mengatakan bahwa 'aku senang mereka sangat dekat dan aku mendukung'

"Sial"

Chaeyoung kembali mengumpat, ia tau jika Jungkook menyukainya, terlihat jelas saat mata pria itu menatapnya dengan pupil mata yang membesar. Tidak mau percaya diri memang tapi Chaeyoung mudah menilai gerakan seseorang.

Sebenarnya ini berita bagus, sekarang tidak ada lagi yang menatapnya aneh saat bersama pria 'itu' lelaki tampan yang membuat Chaeyoung jatuh hati setengah mati. Ya, Chaeyoung tidak bisa berbohong walau bibirnya selalu mengatakan tidak tapi hati dan pikirannya berkata lain.

Atensi Chaeyoung terpusat sepenuhnya kepada dua orang yang baru saja masuk setelah makan siang. Rasanya sangat menyebalkan walau senyum selalu bertengker di bibirnya saat melihat kedua orang yang setiap hati membuat hatinya panas.

"Kau tidak makan?" Tanya pria tinggi yang baru saja menghampiri mejanya.

"Dia masih teringat semalam saat bertemu dengan pujaan hatinya" Jennie, ya itu nama wanita itu, Dan pria di sampingnya adalah Taehyung pria yang membuat Chaeyoung mengendus kesal saat melihat kekehan keluar dari mulutnya.

"Oo, rupanya kekasih kedua ku ini benar-benar menyukai Jungkook?" Taehyung kembali terkekeh dan Jennie tertawa melihat wajah Chaeyoung yang memerah marah dan itu di salah artikan oleh mereka.

"Menyebalkan" Chaeyoung hanya bisa mendesis kesal saat kedua orang itu menggodanya.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya Taehyung bingung,

"Tidak, kalian memang benar, aku masih memikirkan kejadian semalam bahkan kejadian saat Jungkook menciumku"

"Wow" Jennie hanya bisa bereaksi sedanya sedangkan Taehyung tersenyum tipis sambil menyembunyikan tangannya di kantong celananya.

"Benarkah?" Suara Lisa membuat Chaeyoung terkejut bukan main. Bahkan jantung gadis itu terasa akan copot.

Mati saja aku, Chaeyoung merutuk dirinya yang mengatakan hal-hal yang tidak benar. Entah dapat ide dari mana, ia hanya ingin melihat reaksi Taehyung dan sebuah kesalah saat Lisa mendengarnya.

"Kalian melakukan itu saat aku tidak melihatnya? Sungguh menyebalkan. Padahal aku ingin melihat itu"

"Kalau begitu, lihat ini" ucap Taehyung lalu mengecup singkat bibir Jennie yang sudah pasti akan saksikan oleh Lisa dan juga sudah pasti Chaeyoung, karena dengan hanya mendengar suara Taehyung saja Chaeyoung akan memfokuskan seluruh perhatiannya kepada pria Kim itu.

Chaeyoung memilih acuh, memasang wajah yang tidak terbaca dengan senyuman kecil yang tertera di bibirnya. Sedangkan Jennie tersipu malu melihat kelakukan kekasihnya itu. Sungguh sekarang hati Chaeyoung terbakar api cemburu, tapi mau bagai mana lagi ia harus memasang wajah seolah-olah tidak terjadi apapun. Mau bagai mana pun Taehyung tidak menyukainya.

"Bukan kau tuan Taehyung. Aku hanya ingin melihat kakakku dan calon kakak ipar ku, kan kakak ipar ku yang tercinta" ucap Lisa dengan tersenyum sumringah kearah Chaeyoung dan menatap malas kearah Taehyung dan Jennie yang hanya tersenyum.

"Apa yang kau lakukan Taehyung-a, kau membuat ku malu"

"Benarkah? Kekasih ku malu? Lucu sekali"

Demi apapun Chaeyoung benar-benar kepanasan sekarang, ingin sekali ia memukul dadanya yang sesak tapi pasti kelihatan aneh.

"Pergi kalian, jika hanya ingin melakukan hal Romantis, ku sarankan ya tuan Kim Taehyung yang terhormat, jangan di tempat umum apa lagi di hadapan ku, aku tak suka" ketus Chaeyoung, ia memang cemburu tapi ia hanya menunjukan wajah yang kesal seperti orang yang biasanya mungkin berada di posisinya.

"Kenapa? Aaah aku tau kekasihku yang kedua ini belum memiliki kekasih sungguhan? Apa oppa mu tak bisa membuat mu bahagia?"

Chaeyoung benar-benar malas sudah dan ia memilih untuk tidak memperdulikan ke tiga orang yang masih berkumpul di mejanya.

"Kita harus berkerja jika ingin mempunyai anak" ucap Taehyung lalu membawa Jennie bersamanya.

"Eonni, apa benar kalian saling berciuman. Maksudku dia tidak memberi tahuku" ucap Lisa polos, anak ini benar-benar lucu. Chaeyoung jadi gemas sendiri. Tapi ia sedikit ragu jika Lisa adalah adik Jungkook, pasalnya wajah mereka tidak mirip sama sekali, Tapi tidak semua saudara harus mirip mungkin mereka mewarisi wajah orang tuanya masing-masing.

"Apa kah semuanya harus di ceritakan Lisa?"

"Tidak juga si" Lisa hanya nyengir mendapat saat mendapat tatapan nyalang dari Chaeyoung. "Kalau begitu akan ku tanyakan"

"Untuk apa huh? Kau akan mengganggu frifasi ku dan kakakmu?" Tanya Chaeyoung dengan wajah yang minta di kasihanni.

"Okey, aku harus membawa laporan ini sebelum terlambat, Bey"

"Astagaaaa, Kenapa jadi begini"

Chaeyoung tak pernah menyesal karena berbohong dan menyembunyikan sesuatu ia malah merasa bangga karena bisa melakukan itu dengan apik, tapi sekarang ia mulai menyesali ucapannya malam itu. Andai tidak ada Lisa andai nama idol saja yang di sebut. Semua hanya kata andai yang ada di kepalanya.

Senyum lebar itu menghiasi wajah Jungkook pria itu tersenyum penuh arti.

"Apa itu benar-benar terjadi?" Tanya Lisa antusias.

Ya, Lisa memang tidak bisa di ajak kompromi, apa lagi ini soal kakaknya. Setelah pulang kerja Lisa langsung mencari kakaknya dan ia bertanya langsung dan tanggapan dari Jungkook hanya senyuman licik yang penuh arti.

"Apa kau tau di mana rumah wanita itu?" Tanya Jungkook mengabaikan pertaanya adiknya.

"Jawab dulu kak," Lisa sedikit kesal karena Jungkook mengalihkan pembicaraan.

"Itu frifasi Lisa"

"Kau sama saja dengan dia 'itu frifasi" sial menyebalkan" Lisa yang kesal pun berniat untuk meninggalkan Jungkook yang berada di ruang tengah.

"Aku akan memberi tahu jika kau memberi tahu diriku di mana Chaeyoung tinggal"

Lisa memberhentikan langkahnya lalu berbalik "kenapa tidak tanya langsung?" Lisa masih kesal jadi wajahnya masih ketus.

"Makanya aku minta bantuan mu agar aku bisa dekat dengannya"

"Kau akan memberi tahu aku bagai mana rasanya mencium Chaeyoung?" Tanya Lisa antusias lalu kembali duduk di sofa yang ada di hadapan Jungkook.

"Hmm"

"Okey dia tinggal di Seoul-"

"Aku tau Lisa"

"Jangan memotong ku" ucap Lisa ketus "tepatnya di xxxxxxx"

"Okey, thanks my lilisa"

"Hei, kau belum memberitahu diriku"

"Manis" jawab Jungkook asal dengan senyum anehnya.

"Benarkah? Aku penasaran"

"Apa kau akan menjadi lesbi? Aku tidak mau punya adik lesbi, apa lagi sampai merebut milikku"

"Milikmu? Ku pastikan nomor ponsel nya saja pasti kau tak punya"

"Sial" Jungkook hanya bisa mengumpat sedangkan Lisa meninggalkan Jungkook yang masih duduk dengan wajah kesalnya.

Jungkook mengotak-atik ponselnya lalu ia mendapatkan apa yang dia cari "tunggu aku sayang, aku akan datang dan kali ini aku tak akan berbohong soal ciuman kita" ucap Jungkook lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari rumah.

TBC

Oh, ya aku di sini minta maaf kalo bahasanya ada yang baku dengan nggak, soalnya udah terlanjur dari awal nulis gitu jadi kebawa. Inginnya si di kasih baku sekalian tapi kek lain-lain saja.

Bey Bey see u again

Mistake (Rosekook)Where stories live. Discover now