• Lolita

594 58 10
                                    

"Eh susanto, om om ganteng itu kok bisa kenal sama lo?"

"susanto apa sih! nama aku Fiat bukan susanto." Balasan Fiat mengundang gelak tawa yang lain

"Iya dah, yaudah sok cerita."

"Jadi, mereka berdua kakak kelas aku waktu SMA. Tapi yang pake jas coklat sebenernya kalau dihitung seumuran sama kita, makanya aku panggil temen."

"Ohhh gitu, tapi keliatan dewasa banget. Mana udah jadi bos, nah kita.."

"Iya, orangnya dewasa banget. Tapi kadang enggak juga, soalnya suka ngambek kayak anak kecil."

Teman-teman Fiat terkejut mendengar penuturan Fiat barusan. "Kok, lo bisa tau?"

Dia kalang kabut, merutuki mulutnya yang suka ceplas-ceplos. "Eh, nganu itu.. em aku nebak aja sih."

"Mana mungkin nebak bisa se-detail itu, jangan-jangan ayang lo ya?"

"Saripudin diem deh."

"Gue popo ya Fiat!!"

"Ih kok ngegas? tadi juga manggil aku susanto."

❁ 𝕁𝕦𝕤𝕥 𝔽𝕣𝕚𝕖𝕟𝕕? ❁

17.15

"Leo?"

Pria disamping hanya diam, berfokus pada jalanan yang cahaya matahari nya mulai terlihat temaram. Fiat khawatir jika Leo marah padanya, padahal demi tuhan ia tidak sedikit pun memakan loli pemberian Justin.

"Kamu beneran marah sama aku?" tanyanya, namun tak juga mendapat jawaban. Ia menghela nafas lelah, terbesit sebuah kekecewaan dalam benaknya.

Ini bukan pertama kali baginya mengahadapi Leo diam seribu bahasa, dan yang paling parah selain mengabaikannya adalah ia tidak akan baikan jika tidak Fiat dulu yang meminta maaf.

"Demi tuhan, aku gak makan lolinya Leo.. langsung aku kasih ke Popo."

Pria itu diam-diam mendengarkan ucapan Fiat, ia faham dari awal bahwa hubungan seperti ini jika dijalani akan terasa berat.

"Kamu bilang, kamu gak pengen orang lain tau tentang hubungan kita, terus kenapa kalo ada orang yang deket sama aku kamu selalu marah?" Kepala Leo tertoleh, seketika mobil mereka berhenti.

Dugh

"Karena kamu hanya milik saya Fiat!" Tukasnya.

Fiat mendelik terkejut, "kalo gitu tunjukin, tunjukin kalo aku milik kamu. Lagian, kita berdua udah sepakat kan buat nerima konsekuensi nya." Jelas Fiat sembari membuang pandangannya kearah lain.

"Saya sudah bilang, bukan sekarang waktunya." Kemudian Leo kembali melajukan mobil.

"Terus kapan? coba pikir, apa kamu kira aku gak capek sembunyi terus kayak gini? aku tuh capek Leo!"

Hanya seperti inilah ia bisa meluapkan kekesalannya, yaitu dengan mengadu. Kecemburuan Leo yang berlebihan membuat hati dan fikirannya beradu.

Ia sudah tidak sanggup menghadapi sikap Leo yang seperti ini, Fiat merasa terbebani.

"Kamu kira saya tidak lelah?! saya juga lelah Fiat! saya perlu keberanian untuk mengungkapkan semuanya."

"Ini udah 7 tahun, dan kamu masih bilang hal yang sama. Aku muak!"

Rahang tegas itu mengeras, dan atas ketidak fokusannya mobil yang mereka kendarai hampir menabrak seekor kucing didepan sana. Fiat memekik awas, dengan sangat keras.

Ccittt

Buru-buru ia turun untuk memeriksa kucing yang meringkuk disana ketakutan, lalu menggendongnya menepi dipinggir jalan.

Just Friend? | Jafirst [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang