Aku tidak tahu apa arti diriku untukmu
Kadang,aku merasa kita teman
Kadang lebih dari teman
Dan,kadang bukan siapa-siapa
Tapi aku selalu berdo'a
Walau nanti kita dipisahkan karena keterbatasan waktu, semoga kita akan bertemu di lain waktu
Dan menghabiskan waktu tua bersama
***
"Jadilah kekasihku."
Lisa menatap kaget ke arah Hanbin. "Apa?"
Tak ada angin tak ada hujan, kenapa tiba-tiba lelaki bangir itu memintanya menjadi kekasihnya, huh?
Hanbin tersenyum hingga dua lubang cacat di pipinya terlihat. "Bagaimana?" tanyanya memastikan
"A-aku.." Lisa tak tahu harus berucap apa. Ia masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Mau tak mau kau harus mau. Dan hari ini kau resmi menjadi kekasihku." Hanbin berkata lantang diakhir kalimatnya.
Lalu, lelaki itu meringis kala Lisa memukul bagian belakang kepalanya.
"Memalukan !" Ujar Lisa dengan pipi yang
memerah."Aigoo!!! Kau sangat manis Lisa-ya" Hanbin mencubit-cubit pipi Lisa, membuat sang empunya memutar bola matanya malas.
"Berhenti, tidak?"
"Tidakkkkkkk"
Dan berakhir dengan pipi Lisa yang kini sudah semakin memerah.
Baru saja pacaran sudah begini. Kira-kira itulah apa yang dikatakan batin Lisa.
***
"Kau yakin?" tanya Rose untuk kesekian kalinya.
Setelah mendengar Lisa sekarang adalah kekasih seorang Kim Hanbin, malah membuatnya khawatir.
Pasalnya, Hanbin adalah seseorang yang gampang bosan dengan sesuatu-itu sudah hal umum di sekolah ini- Rose takut, hal itu akan terjadi pada Lisa, sahabatnya.
Lisa tersenyum. "Aku akan mencobanya"
"Yaa, semoga Hanbin tidak seperti itu padamu." Ujar Rose kemudian.
***
Word nya pendek-pendek ya kalo cerita ini. ^^
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAY - HANLIS / HANLICE
Teen FictionAku tidak tahu apa arti diriku untukmu Kadang,aku merasa kita teman Kadang lebih dari teman Dan,kadang bukan siapa-siapa Tapi aku selalu berdo'a Walau nanti kita dipisahkan karena keterbatasan waktu, semoga kita akan bertemu di lain waktu Dan mengha...