O3. Perkara krikil

140 74 70
                                    


"Seindah apa masa lalu lo, Sampai sesulit itu buat dilupain?"

"Disini masih ada gue, yang bakal jadi pengganti nya, walaupun cuma sementara
Sampai lo bisa lupain dia, aja"

—Happy Reading—

•••

"Aletta?"

Lamunannya kembali buyar, ketika seseorang memanggil namanya, lalu membalikkan badan nya ke belakang, perasaannya saja atau bagaimana, sedari tadi taman ini tidak ada orang sekalipun, hanya dirinya seorang diri, lalu kenapa tiba-tiba ada yang memanggilnya? Oh ayolah, itu membuat bulu kuduk nya naik.

"Eh? Kak Damar?"
Damar, sosok yang ia kenali itu ternyata yang memanggilnya. kini berdiri dibelakangnya dan menatap wajah Aletta sesaat, sebelum akhirnya Damar mulai berjalan menghampiri nya, dan duduk disampingnya.

Bukan sosok yang ia pikirkan. Terlalu berharap pada manusia memang begitu menyakitkan ya?

Dirinya terlalu berharap bahwa sosok itu lah yang datang menghampiri dan menyebutkan nama nya dengan nada yang lembut.

Ah ya, bukan Jerry yang dimaksud, tapi hantu yang kerap sekali datang dimimpinya dan mengalunkan nama nya dengan nada yang lembut namun menyeramkan membuat nya was-wasan saat ada yang memanggilnya dan membuat nya jadi percaya akan ada nya hantu.

Tiba-tiba hening menyempatkan diri diantara mereka, keduanya sama-sama terdiam menatap senja yang sedikit lagi akan tenggelam, seakan terhipnotis dengan keindahan yang memanjakan mata dari singgah sana, keduanya sama-sama membungkam mulut nya, sebelum Aletta yang memberanikan diri membuka mulutnya

Tatapan Aletta mulai teralihkan hingga kini wajahnya menghadap pada wajah Damar yang masih setia menatap Senja.

"Lo abis dari mana, kak? Kok tiba-tiba ada disini? Lo bisa teleport ya?"

Pertanyaan itu muncul dibenak Aletta, sebab, darimana orang ini muncul? Perasaan taman ini memang jarang didatangi orang, lalu dari mana datang nya dia ini?

Merasa ditatap dirinya kembali menoleh ke samping hingga tatapan keduanya bertubrukan dan saling bertatapan, Damar yang menatap nya dengan tatapan datar seperti biasa dan Aletta yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Lo masih mikirin Jerry, ya?" Tanyanya yang membuat Aletta malah termenung.

Bukan nya menjawab, Damar malah memberikan pertanyaan yang kini membuat Aletta terdiam dan mulutnya saja menjadi bungkam seketika. Tapi ia mengiakan ucapan Damar tadi didalam hatinya, ia tidak bisa munafik kalau hatinya masih memikirkan sosok Jerry.

Baru saja Aletta akan membuka suara untuk menyangkalnya, Damar kembali mengeluarkan suaranya lebih dulu, melanjutkan kalimatnya.

"Seindah apa masa lalu lo, Sampai sesulit itu buat dilupain?"

Lagi, lagi pertanyaan yang dilontarkan dari mulut Damar membuat Aletta kembali terdiam, dalam hatinya ia kembali mengiakan ucapan Damar yang memang benar adanya. Otaknya sedang menyusun kata-kata untuk menjawab nya, sebelum akhirnya membuka suara.

"Engga kok, gue udah lupain dia. Sumpah deh, kak. Emang kurang hajar banget sih si Jerry! Sialan, gak bersyukur banget punya cewek secantik dan sebaik kayak gue!" Ucapnya dengan makian untuk Jerry, padahal semua hanya tambahan kata belaka dengan bumbu memuji dirinya sendiri.

Senja Harapan [OG - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang