13||

883 82 2
                                    

Didalam ruangan yang gelap dimana hanya sinar bulan yang menyinarinya
Seorang kaisar yang terkenal kejam memeluk seorang wanita yang berstatus istrinya dengan erat. Kaisar yang sama sekali tidak bisa dimengerti pemikirannya dapat berubah dan tidak ada yang bisa mengerti dirinya.

Dua Minggu yang lalu tepatnya setelah pernikahan dia mengatakan kalau tidak akan pernah mencintai istrinya dan sama sekali tidak akan pernah tapi sekarang, hari ini, malam ini dia berkata mencintai wanita itu. Apa itu bohong atau cuma simpati untuk sedikit menutupi luka dari wanita yang ada dihadapannya? Tidak ada yang tau selain dirinya sendiri.

"Yang mulia aku tidak mempercayai anda" ujar wanita yang ada didalam dekapannya"lagipula anda sudah mengatakan beribu kali kalau anda tidak akan pernah dan sama sekali tidak akan pernah mencintai saya, jadi jangan berbohong"lanjutnya lagi wanita itu melepaskan dekapan kaisar yang ada dihadapannya,Mengusap air matanya dan menatap kaisar.

"Kenapa?? Apa kau sudah tidak mencintaiku??"

"Bukan begitu,aku mencintaimu dan akan selalu menjagamu tapi aku tidak akan memaksakan kehendakku pada anda  kalau anda tidak mencintai saya" balas sakura dengan datar

Kaisar memegangi bahu sakura dan menatapnya dengan tajam
"Permaisuri aku mencintaimu dan kuakui aku tidak mengakuinya karena aku sama sekali tidak memiliki keberanian sama seperti dirimu"

"Keberanian?? Padahal anda seorang kaisar jika menyiksa anda mempunyai keberanian lalu kenapa padaku tidak ada??"

Kaisar terkejut dengan ucapan sakura
Belum lama ini dia memang menyiksa orang dan seharusnya hukumannya tidak sekejam itu. Yang membuatnya Binggung dari mana sakura tau tentang itu padahal waktu itu dia belum menjadi permaisuri.

"Anda bingung dari mana saya mengetahuinya itu tidak penting, yang mulia anda harus kembali keistana graze untuk istirahat saya juga akan segera tidur"

"Tidak, permaisuri aku akan tetap disini bersamamu" balasnya pada sakura.
Kaisar memegangi wajah sakura dan mendekat dirinya pada sakura. Kaisar mengusap air mata sakura yang belum dihapusnya. "Kau adalah milikku" ujarnya lalu mengecup dahi sakura
Sakura kaget dengan tindakan kaisar yang tiba tiba.

"Kenapa?? Mau lebih dari itu??"

"Apa maksud anda yang mulia??"

"Permaisuri aku lelah berdebat denganmu dan sudah kukatakan sekali aku mengatakannya maka itu benar dan aku mencintaimu" ujarnya pada sakura lalu beranjak pergi dari ruangan itu.
Setelah meninggalkan sakura dikamarnya sendiri, kaisar menuju istana graze kediamannya.

Sementara itu dikamarnya sakura masih bungkam tangannya meraba  dahi yang dikecup oleh kaisar memikirkan kejadian tadi membuat wajahnya merah dan malu.

"Seharusnya itu tidak terjadi" umpatnya

______
Paginya..

Indra menuju kediaman sakura yang tidak terlalu jauh dari istana graze.
Pagi pagi begini pastinya para pelayan sakura belum ada disana. Jadi Indra sendiri yang akan datang dan melihat sakura yang entah masih tidur atau sudah bangun.

Saat sampai didepan kamar sakura Indra membuka pelan kenop pintu itu.
Sedikit cahaya dari luar masuk kedalam kamar itu setelah pintu kamar itu dikunci maka cahaya redup.
Indra menaiki tempat tidur dimana sakura ada Disana. Dia belum terbangun
Masih tertidur dan berada didalam dunia mimpinya. Indra menyingkirkan rambut pink sakura yang menutupi wajahnya. Indra kagum dengan wajah wanita itu sangat cantik bahkan saat tidur pun cantiknya lebih bertambah.
Indra memegangi wajah sakura dengan lembut lalu mengelus pucuk rambutnya.
Posisi tidur sakura seperti tidak enak untuknya bisa saja lehernya sakit saat bangun. Indra mengangkat kepala sakura dan membenarkan posisi tidurnya. Saat dia meletakkan kepala sakura dengan lembut matanya menangkap emerald yang kini menatapnya, tatapan wanita yang ada didepannya membuatnya tidak bisa memalingkan wajahnya dari sakura.
Sakura terbangun mungkin saat Indra mengganti posisi tidurnya.

"Yang mulia kenapa anda ada disini??"

"Cantik"

"hm" ucap sakura kaget dengan ucapan Indra.

Cup..

Sebuah ciuman lembut mendarat di dahi sakura yang tertutup poninya itu. Tindakan Indra berhasil membuat wajah sakura memerah dan menunduk malu.
Setelah Indra melepaskan ciumannya dari dahi sakura keduanya kembali memperdalam tatapan satu sama lain.
Sakura tersadar dari lamunannya dengan cepat dia mendorong tubuh Indra dengan lembut agar dia bisa bangun.

"Yang mulia kenapa anda ada disini??"

"Apa aku harus ada izinmu untuk masuk kesini??"

"Eh..bukan begitu ta..Pi"

Indra mengangkat wajah sakura dengan tangannya"aku suka wajah merahmu"
Sakura mendongak kearah Indra saat dia mengatakan itu ya masih dengan wajahnya yang merah bisa bisa dibuat lagi oleh kaisar.

"Yang mulia apa anda sudah bangun"ujar seseorang yang baru saja membuka pelan pintu kamar itu. Kedua orang yang ada ditempat tidur menatap orang yang ada didepan kamar itu.

"Argg anu saya mohon maaf yang mulia
Saya pikir tidak ada kaisar didalam saya mohon maaf permisi"ujar Lauren saat melihat sakura dan Indra yang ada didalam kamar itu. Dia segera keluar dan mengunci pintu kamar sakura.

Tersadar dengan Lauren tadi sakura langsung melepaskan tangan Indra dan beranjak dari kasurnya saat hendak masuk kedalam kamar mandi tangannya ditarik oleh Indra tentunya membuat sakura berbalik dan jatuh dipelukan Indra. Indra dalam posisi duduk memangku sakura yang duduk menghadap pintu kamar.

"Kau akan kemana??"

"Anu..sa...ya akan mandi yang mulia"

"Tapi aku tidak ingin melepaskanmu"ujar Indra manja sedikit dia mencium leher putih nan mulus sakura dan membuat sakura merinding dibuatnya.

"Anu yang mulia lepaskan saya.."

"Tidak mau"

"Tapi saya harus segera bersiap"

"Jika ingin lepas dariku ada syaratnya"

"Syarat?? Apa itu yang mulia"

"Cium"

Sakura tersentak saat mendengar ucapan Indra yang dengan mudahnya mengatakan itu.

"Kenapa kau tidak mau yasudah aku tidak akan melepaskan dirimu"ujar Indra lalu mengeratkan pelukannya pada sakura yang ada di pangkuannya.

"Baiklah"ujar sakura segera dia membalikkan posisinya menghadap Indra kakinya dilingkari kebelakang Indra. Sakura memegangi wajah suaminya lalu memulai hal yang katakan indra padanya. Sakura mencium Indra
Indra nampaknya senang dengan sakura yang  melakukan apa yang dimintanya. Dengan cepat Indra membalas ciuman sakura sehingga membuat sakura membuka matanya yang dipejamkannya tadi. Indra meraih sakura dan membuatnya jatuh di tempat tidur Indra memperdalam ciumannya dengan sakura. Setelah puas dengan tindakannya Indra melepaskan sakura.

"Yang mulia ini tidak masuk dalam persyaratan"

"Owh.. kalau aku meminta syarat yang lebih kau akan melakukannya"
Sakura memalingkan wajahnya dari Indra."permaisuri bibirmu rasanya manis aku suka" ujarnya lalu melepaskan sakura dari kukungannya.

"Jika aku tidak mengingat kalau ada urusan pagi ini pasti kau sudah kuhabisi pagi ini" ujarnya lalu meninggalkan sakura sendiri dikamarnya.

Sementara itu sakura yang masih terbaring di kasurnya menyembunyikan wajahnya yang merah dengan bantal Yang ada disana.

"Permaisuri jika sudah selesai dengan yang mulia kaisar maka ayo segera bersiap"ujar seseorang yang sedari tadi memperhatikan sakura. Sakura membulatkan matanya kaget dia menatap kearah suara itu berasal.

"Lau.. kau sejak kapan??"

"Sejak yang mulia kaisar keluar, nampaknya anda melakukan sesuatu ya dengan beliau"

"Apa salahnya diakan suamiku"ujar sakura lalu beranjak masuk kedalam kamar mandi

"Walaupun dia suami anda tapi setidaknya harus kunci pintu dulu" ejek Lauren dengan jengkel pada sakura

"Lauren kau akan kuhukum setelah ini"
Ujar sakura dari balik pintu kamar mandi

"Baiklah saya akan menunggu hukuman anda hahahhahj"balas Lauren sambil tertawa riang.






See you in the next part

Mine ||Indrasaku✅Where stories live. Discover now