22. Pilihan

16 4 0
                                    

Annyeonghaseyo

Selamat membaca.

Setelah pulang dari kampus, Sella dan Amanda langsung menuju kerumah Tara untuk menjenguknya sesuai dengan perjanjian mereka dan sayangnya yang mereka temui adalah Mely dan Nayla.

"Hallo Tante"sapa Sella yang kemudian mencium punggung tangan Mely yang kemudian diikuti oleh Amanda.

Sella dan Amanda sudah cukup akrab dengan Mely karena sudah dari jaman SMA mereka sering main kerumah Tara.

"Hay sell, Manda. Tumben main kerumah Tante?"tanya Mely yang terkejut dengan kedatangan mereka.

"Oiyah Tante, kita mau jenguk Tara soalnya hari ini dia izin karena ngga enak badan gitu"jelas Amanda yang membuat Nayla dan Mely mengerutkan keningnya bersamaan.

"Tara ngga ada dirumah " giliran Nayla yang menjawab, hal itu membuat Sella dan Amanda terkejut heran.

"Kok bisa yah? Tadi sih katanya dia ada dirumah karena lagi sakit, kok sekarang ngga ada yah?" Tambah Amanda.

Akhirnya Mely mengerti dengan keadaan, sebenarnya Mely sudah lama mengetahui hubungan Tara dan Dirgan bahkan sebelum ia menceritakan kisah kakak-beradik itu ia sudah mengetahuinya, ia hanya ingin mencoba mencari tahu kejujuran anaknya.

Ia juga seringkali mempergoki mereka berdua tetapi dia masih belum mau menanyakan dan membicarakannya karena menurutnya mungkin Tara membutuhkan proses untuk menjadi seorang yang dewasa dalam pilihan.

"Oiyah benar, paginya itu Tara pulang tapi kemudian setelah minum obat katanya dia mau ke perpustakaan jadi tante izinin" jelas Mely berbohong.

"Oh gitu yah Tante, kalau gitu kita berdua pamit yah, jangan lupa salam buat Tara yah tante kalau dia udah balik"sapa Sella karena terburu-buru ingin kerumah sakit sedangkan Manda yang tidak mengetahui hanya mengikuti.

Nayla ragu dengan jawaban Mely karena Nayla baru kembali dari kamar Tara dan disitu ia tidak menemukan tanda-tanda bahwa Tara sudah pulang. Dilihat dari tasnya yang belum ada dan sepatunya juga membuat Nayla yakin bahwa ada sesuatu dibalik semua ini, apalagi sampai Tante Mely yang berbohong.

"Nonton lagi yuk tan"kata Nayla mengajak Mely yang memang awalnya mereka ada sementara menonton sinetron.

Setelah 20 menit kepergian Sella dan Amanda barulah Tara pulang dengan senyuman yang diterbitkan dari bibirnya, ia sangat senang karena dapat menghabiskan waktunya dengan Dirgan.

Rasa senangnya itu bahkan tidak dapat digambarkan, ia seperti anak SMP yang baru mengenal cinta.

Akhirnya sapaan dari Nayla membuatnya langsung menetralkan ekspresinya, ia tidak lagi senyum-senyum sendiri.

"Hay Ta. Lo darimana sih? Tumben pulangnya telat"sapa Nayla sengaja.

Sebelum Tara menjawab, Mely bundanya langsung menghentikannya.

"Udah duduk dulu, sekalian Tante mau ngambil camilan dulu jadi kalian berdua gimana? Mau nggak biar Tante ambil-in sekalian?"tanya Mely mengalihkan pertanyaan.

"Boleh banget Tante. Terimakasih"

Setelah kepergian Mely, akhirnya Tara memilih untuk duduk dan berpikir bagaimana cara menjawab pertanyaan Nayla yang seolah menuntutnya untuk harus jujur.

Mely datang dengan tangan yang penuh dengan bungkus camilan, bermacam-macam ia bawakan untuk mereka makan bersama. Dan untungnya Tara juga berada diposisi tepat disampingnya jadi ia bisa memberikan kode dengan mudah.

"Tadi teman-teman kamu kesini dan mereka bilang lo lagi sakit dan lo pulang duluan, jadi lo kemana kok bisa lo nggak dirumah waktu teman-teman lo datang?"tanya Nayla yang membuat Tara hanya tersenyum sambil memikirkan bagaimana menjawab pertanyaan Nayla.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

T A R AWhere stories live. Discover now