3

3.6K 337 2
                                    

Mobil sedan putih milik conie telah memasuki area rumah sakit, sasha langsung keluar dari mobil dan menghampiri seorang suster dengan wajah panik.

"Suster! Tolong teman saya! Cepat!"

Sasha menggenggam tangan seorang suster dan menunjuk kearah luar, sang suster kemudian mengangguk dan segera memanggil perawat lain untuk membawa bankar dorong.

Levi langsung di bawa ke dalam UGD dan di tangani, sasha dan conie hanya dapat menunggu dengan perasaan yang cemas di depan ruang gawat darurat tersebut.

Sasha menghela nafas dan menundukan kepalanya, ia merasa bersalah karena telat datang untuk menemui levi, conie yang merasakan rasa bersalah kekasihnya itu hanya dapat mengelus pundaknya untuk menyalurkan rasa simpatinya.

"Kamu ga salah sha, satu satunya yang harus di salahkan adalah si pak tua smith itu! Ah aku bingung kenapa levi tidak ingin keluar dari rumah orang itu sih, padahal jika ia ingin keluar aku bisa memberinya tempat tinggal."

Conie menyandarkan tubuhnya, ia memejamkan matanya karena lelah.

"Ia bilang tidak ingin pergi jika bukan orang yang sering di ceritakannya yang menjemput."

"Ah maksudmu seorang alpha yang merupakan anak dari teman ayah ibunya itu?"

Sasha mengangguk kecil, pikirannya terus tertuju kepada levi yang berada di ruang UGD, ia takut jika temannya itu tidak dapat di selamatkan oleh para tenaga medis di dalam sana.

"Tenang lah sasha, ia omega yang kuat bukan? Kita bahkan sangat mengenalnya." Conie menenangkan sasha sambil memeluk tubuh matenya itu.

"Ya... Dan ku harap untuk kali ini juga ia akan tetap kuat." Sasha membalas pelukan conie dengan erat.

Setelah 1 jam menunggu akhirnya lampu merah di atas pintu UGD padam yang menandakan bahwa operasi telah selesai di laksanakan.

Sasha dan conie langsung berdiri dan tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?"

Sang dokter yang bernama jean itu menghela nafas dan menatap kedua pasangan itu secara bersmaaan.

"Tuan ackerman sudah melewati masa kritisnya, ia kehabisan banyak darah sehingga ia hampir kehilangan nyawa, tapi beruntung ia masih dapat kami selamatkan, namun saat ini ia sedang dalam keadaan koma."

Penjelasan dokter jean barusan membuat sasha dan conie sedikit bernafas lega, mereka senang karena levi dapat selamat, namun mereka juga sedih karena levi mengalami koma.

"Boleh kami menjenguknya dok?"

Sang dokter mengangguk pelan.

"Silahkan, namun tolong kenakan pakaian khusus kalian."

Setelahnya dokter jean membungkuk sopan lalu pergi.

Conie dan sasha menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam ruangan itu untuk melihat levi.

Conie dan sasha menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam ruangan itu untuk melihat levi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pintu ruangan eren di ketuk dari luar, dan tampak lah kepala hanji yang menyembul.

"Eren, kakak mu memintamu untuk datang."

"Katakan kepadanya jika nanti aku akan datang."

Ucap eren tanpa memandang hanji, ia sedang sibuk dengan berkas berkas yang ada di mejanya, hanji mengangguk lalu kembali menghilang dari balik pintu ruangan eren.

"Menyusahkan saja wanita tua itu."

Gumam eren dengan nada yang sedikit jengkel, setelah menyelesaikan pekerjaannya ia langsung memakai jas yang ia sampirkan di kursinya dan bersiap untuk pergi menemui kakaknya di rumah sakit.

Gumam eren dengan nada yang sedikit jengkel, setelah menyelesaikan pekerjaannya ia langsung memakai jas yang ia sampirkan di kursinya dan bersiap untuk pergi menemui kakaknya di rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil berjenis Ferrari SF90 Stradle itu telah memasuki area parkir rumah sakit, sang pemilik mobil kemudian turun dari mobilnya dan langsung berjalan menuju lift.

Namun ia hampir tertinggal lift jika saja seorang perempuan di dalamnya tidak segera menekan tombol untuk menahan pintu lift tersebut.

"Ah terima kasih."

Ucap eren sambil membungkuk kecil, sang perempuan ikut mengangguk kecil sambil tersenyum, kemudian keduanya saling diam.

Tiba tiba ponsel sang perempuan berdering menandakan adanya panggilan masuk, eren melirik sekilas kepada perempuan itu dan kemudian ia berkutat dengan ponselnya.

"Ya conie?"

"Ya yaa, tunggu aku sedang di lift."

"Iyaa, sudahlah ku tutup yaa."

"Hmm bye."

Tak lama kemudian lift berhenti di lantai yang perempuan itu tuju, perempuan itu menunduk kecil dengan senyuman lalu keluar dari lift tersebut.

Eren hanya memperhatikan perempuan itu hingga pintu lift kembali tertutup dan membawanya ketempat kakaknya berada.

•To Be Continued•

Yaaho minna!
Jadi atas kebijakan Lev yang merasa jika chapter 3 sebelumnya sangat Mndokse karena dia ada di tempat yang tidak seharusnya, jadi saya mengulang publikasi chapter 3.

Sekian ARIGATHANKS GOZAIMACH!!

my little omega {EreRi} [Eren x Levi] ✓Where stories live. Discover now