18.

53 9 0
                                    

Sudah sekitar sebulan Ara dan Jungkook berpacaran. Sejujurnya Ara sangat senang, karena Jungkook benar-benar selalu berusaha membuatnya nyaman saat bersama laki-laki itu. Namun, masih ada perasaan khawatir mengenai bagaimana tanggapan keluarga kekasihnya itu.

Malam itu, setelah berita yang beredar mengenai Jungkook memiliki kekasih, memang Jungkook sudah langsung mengkonfirmasi jika berita itu benar di keesokan harinya. Namun, saat Ara bertanya bagaimana tanggapan keluarga Jungkook pada laki-laki itu, Jungkook selalu menjawab tidak masalah dan meminta Ara tidak berpikir yang tidak-tidak.

Tibalah kemarin saat Ara sedang menghabiskan waktu bersama dengan Jungkook. Jungkook berbicara jika ingin mengajaknya untuk ke rumah Jungkook menemui kedua orangtuanya. Jujur Ara belum siap. Ia benar-benar tidak bisa berpikir tenang jika memikirkan mengenai keluarga Jungkook nanti saat bertemu dengannya. Tapi Ara berpikir jika dia terus menghindar, ia khawatir jika nanti malah membuat keluarga Jungkook berpikir yang tidak-tidak mengenai dirinya.

Jadilah saat ini Ara sedang berada di mobil Jungkook, yang akan membawa mereka menuju rumah kedua orangtua Jungkook. Di tempat duduknya Ara berusaha untuk tetap terlihat tenang walaupun usahanya itu sia-sia karena Jungkook dapat menyadari kegelisaan kekasihnya itu.

Jungkook pun sedikit melirik pada Ara dan menggenggam tangannya,"Hei tenang saja, tidak perlu gelisah seperti ini. Apa kita tunda dulu saja? Tunggu kau benar-benar siap"ucap Jungkook.

Ara yang mendengar itu menoleh pada Jungkook dan menjawab,"Tidak oppa jangan, kau pasti sudah memberi tau kedua orangtua mu jika kita akan datang kan? Jangan dibatalkan. Lagi pula walaupun ditunda, nantinya aku tetap harus menghadapi situasi ini"ucapnya.

Mendengar ucapan Ara Jungkook tersenyum. Ia benar-benar bangga memiliki Ara yang selalu saja bisa membuat dirinya kagum pada sosok di sebelahnya ini. Ia pun mengelus tangan Ara yang ada di genggamannya dan betkata,"Baiklah, tapi kau jangan berpikir macam-macam. Kedua orangtuaku pasti senang bertemu denganmu" ucap Jungkook berusaha menenangkan dan diangguki oleh Ara.

***

Saat ini Jungkook dan Ara sudah berada di parkiran rumah Jungkook. Masih seperti sebelumnya, Ara tetap terlihat gelisah dan beberapa kali menggerakan tangannya tanda jika ia benar-benar gugup. Jungkook yang baru saja selesai memarkirkan mobilnya melihat ke arah kekasihnya itu sedikit tersenyum. Sejujurnya ia ingin tertawa melihat wajah gelisah Ara yang menggemaskan baginya, tapi ada perasaan kasian mengetahui kekasihnya ini sangat gugup saat ini.

"Hei, kau yakin mau tetap bertemu sekarang? Jika kau benar-benar tidak siap kita bisa atur ulang pertemuan ini"ucap Jungkook sambil menangkup wajah kekasihnya itu.

Ara menghela napas dan berkata,"Tidak oppa. Kita juga sudah sampai sini masa mau balik lagi. Aku memang sedikit gugup, tapi oppa bersama ku, kau pasti akan membantuku kan?"ucapnya.

Jungkook lagi-lagi tersenyum,"Tentu saja aku akan selalu membantumu nanti. Lagi pula ini hanya pertemuan biasa, eomma dan appa hanya ingin mengenalmu"ucap Jungkook.

Akhirnya setelah itu Ara dan Jungkook pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah Jungkook. Saat baru memasuki rumah itu, Ara sudah dapat melihat berbagai furniture dan barang-barang mewah yang tersusun rapi membuat rumah ini terlihat elegan namun tidak berlebihan.

Jungkook pun segera menggandeng Ara ke ruang keluarga karena ia tau kedua orangtuanya ada di sana. Tangan Ara dingin dan rasa gugupnya semakin menjadi saat dirinya sudah mendekati ruang keluarga. Namun, ia berusah untuk menenangkan dirinya agar nanti saat bertemu kedua orangtua kekasihnya itu ia tetap bisa berlaku sopan.

Saat sampai di ruang keluarga, Ara dapat melihat kedua orangtua Jungkook yang segera bangkit dari duduknya mengetahui kedatangan mereka. Ara dapat melihat senyum ramah dari eomma Jungkook saat melihatnya datang. Ara mengeratkan genggamannya pada Jungkook membuat Jungkook sedikit menoleh pada Ara dengan senyuman yang berusaha meyakinkan jika ini bukanlah hal besar.

Sesampainya di depan kedua orangtua Jungkook, Ara melepas genggaman tangan mereka dan membungkuk untuk memberi salam. Setelah itu mereka pun duduk dan mulai mengobrol santai. Kedua orangtua Jungkook sesekali menanyakan mengenai beberapa hal pada Ara. Sesekali juga Jungkook akan membantu menjelaskan jika sekiranya melihat Ara yang gugup untuk menjawab pertanyaannya. Selama hampir tiga puluh menit mengobrol, kekhawatiran Ara mengenai reaksi kedua orangtua Jungkook padanya sedikit berkurang karena selama mereka mengobrol, kedua orangtua Jungkook benar-benar sangat ramah dan terlihat sangat menerima kedatangan Ara.

"Eum sebentar lagi waktunya makan siang, eomma ke dapur sebentar ya membantu ahjumma menyiapkan makanannya"ucap eomma Jungkook di saat mereka sedang mengobrol.

"Eoh? Eum.. Apa boleh Ara bantu bibi?"tanya Ara walaupun sedikit ragu.

"Eh? Tidak apa? Kau disini saja mengobrol bersama Jungkook dan appanya. Masa kau ke sini malah membantu menyiapkan makan siang"ucap eomma Jungkook.

"Tidak apa bibi, biar ku bantu"ucap Ara dan eomma Jungkook pun akhirnya membolehkannya.

Sekitar dua puluh menit menyiapkan makan siang, akhirnya semuanya pun sudah siap. Ara diminta untuk memanggil Jungkook dan appanya agar segera ke meja makan, untuk makan siang. Samapi di ruang keluarga ternyata di sana juga ada Dami yang sedang mengobrol dengan Jungkook dan appanya.

Ara pun menghampiri mereka dan berkata,"Permisi, paman, oppa, Dami, makan siang sudah siap bibi memintaku mengajak kalian ke ruang makan"ucapnya.

Dami yang baru melihat Ara secara langsung pun langsung menghampiri Ara dan berkata,"Wah.. Halo eonnie akhirnya aku bertemu langsung denganmu. Kau lebih cantik jika dilihat langsung"ucapnya ceria membuat Ara sedikit terkejut dengan reaksinya itu.

Ara tersenyum canggung dan menjawab," Ah halo Dami, senang juga bertemu denganmu, kau juga sangat cantik"ucap Ara.

Jungkook yang melihat itu sedikit tersenyum karena melihat sepertinya adiknya ini juga menyukai kedatangan Ara. Setelah itu mereka pun segera ke ruang makan untuk makan siang bersama.

***

"Eonnie sering-sering main ke sini ya. Aku senang sekali bercerita denganmu. Kalau perlu sekali-sekali menginap saja"ucap Dami saat Ara dan Jungkook pamit untuk pulang.

"Eoh? Eum baiklah nanti jika aku sedang tidak kerja, aku akan datang ya"jawab Ara yang sudah mulai nyaman berada di keluarga kekasihnya.

"Baiklah, eomma tunggu kau datang ya. Jika Jungkook tidak bisa mengantar kau datang sendiri saja atau nanti eomma suruh supir menjemputmu"ucap eomma Jungkook.

"Tidak perlu eomma, nanti jika memang aku ada waktu aku ke sini sendiri tidak apa"ucap Ara yang mamanggil eomma Jungkook 'eomma' karena diminta olehnya. Setelah itu mereka pun akhirnya berpisah.

Saat di perjalanan Ara sudah sangat berubah dari yang sebelumnya sangat gelisah menjadi lebih tenang. Jungkook yang melihat itu pun tersenyum.

"Bagaimana, apa yang kau khawatirkan tidak tejadi kan"ucap Jungkook.

"Eum.. Iya oppa. Keluargamu sangat baik, aku senang sekali"ucap Ara ceria.

"Aku tau, terlihat dari wajahmu. Apa kau benar akan ke rumah orangtua ku lagi saat senggang?"tanya Jungkook.

"Tentu saja oppa, jika kau juga ingin ke sana dan aku bisa ikut aku mau"jawab Ara.

"Eoh? Tadi kan kau bilang akan pergi sendiri. Kok sekarang berubah"ucap Jungkook menggoda.

"Ish.. Oppa, aku mana berani ke rumah mu sendiri. Tadi itu aku hanya basa basi abis aku bingung harus menjawabnya bagaimana"ucap Ara.

Mendengar itu Jungkook tertawa,"Pantes saja, tadi aku sempat bingung kok kau berani akan pergi sendiri sedangkan dari tadi sebelum bertemu mereka kau gugup sekali dan saat di rumah pun kau terkadang masih terlihat canggung"ucap Jungkook.

"Ah terlihat sekali ya oppa. Eum maaf, abis terkadang aku takut jika tindakanku salah"ucap Ara seraya menggaruk belakang kepalanya.

"Tidak masalah Ara-ya, tindakan mu selama tadi bersama kedua orangtua ku sudah baik kok. Kau itu memang perempuan baik, makanya aku suka"ucap Jungkook yang membuat Ara sedikit malu dan menundukan kepalanya. Jungkook yang sadar terhadap reaksi Ara pun sedikit tersenyum.

I'm YoursWhere stories live. Discover now